Yo wazzap! Apa kabs?!😙😼
•
•
Maaf untuk update yang super duper lama! Klarifikasi ada di bawah, jadi pastikan baca yaa 👀🌝🌝🔴🔴 Mohon tekan BINTANG 🤩🤩 di pojok kiri bawah ⭐️ untuk mendukung cerita ini lebih baik ke depannya! 🥺🥺 Terima kasih 🖤🙌🏻
oh ya dan jangan lupa untuk 💬 :)
Kalau masih gak nyaman dengan katanya, maaf. Nanti kalau ceritanya sudah berakhir di revisi kok. Oh ya kalau ada TYPO. Maafkan saya ya.
Selamat membaca¡ 😎
🥀
I wish happiness was permanent
- Nicole Hana• BLACK ROSE •
"Apa?"
"Iya, serem banget, 'kan? Kakak juga baru tahu dan Kakak kaget banget," ucap wanita bersuara lembut itu. "Makanya itu, Kakak mau kamu hati-hati. Kita nggak tahu dia masih dendam atau enggak. Dan ... kalau bisa, untuk sementara jangan jauh-jauh dari Kenneth atau Pradipta. Mereka bisa jaga kamu, Nic."
Nicole menurunkan pandangannya dengan kening yang mengernyit. Tidak mau menerima kenyataan yang baru saja menampar hidupnya. Bayangkan, ternyata orang yang ia lempari dengan sepeda itu adalah salah satu orang yang pernah membunuh serta memperkosa beberapa wanita.
Jika Nicole tidak ada saat itu, wanita di hadapannya ini bisa menjadi korban selanjutnya dari pria bejat itu, atau bahkan Nicole lah yang menjadi korban pria itu jika saat itu Nicole menyepelekan pria itu. Pemikiran itu berhasil membuat bulu Nicole bergidik ngeri. Mengapa hidupnya menjadi berbahaya seperti ini?
"Jadi, sampai sekarang dia belum bisa ditangkap?"
Pauline mengangguk lesu. "Sayangnya iya. Keluarga Kakak udah sebisa mungkin untuk coba tangkap orang itu, tapi dia kayaknya cukup pintar. Jadi sepertinya, nggak gampang tangkap orang kayak dia."
Ucapan Pauline membuat Nicole mendesah lesu. Kini, kegusarannya bertambah. Tapi, Nicole tidak bisa hidup di bayang-bayang oleh ketakutan. Pasti, Nicole bisa menghadapi ini.
"Makasih untuk infonya, Kak. Nicole akan hati-hati."
Pauline mengangguk sambil tersenyum. "Iya, Kakak juga makasih banget dan minta maaf karena bikin kamu terlibat ke dalam hal berbahaya kayak gini," ucap Pauline sambil tersenyum sedih. "Pokoknya, selama dia belum ditangkap, kamu nggak boleh pisah sama Kenneth dan Pradipta. Oke?"
Mendengar itu, Nicole tersenyum canggung. Secara tidak langsung Pauline memintanya untuk tetap menempel pada dua lelaki itu, bukan? Membayangkan itu saja Nicole tidak bisa.
"Kalau gitu, Kakak pamit dulu. Kamu jaga diri baik-baik, ya. Jangan pulang malam-malam. Kalau mau pulang, minta jemput salah satu dari mereka!" Ocehan Pauline bak seorang Ibu membuat Nicole terkekeh geli. Nicole tidak tahu harus bereaksi seperti apa—karena ia tidak biasa diperhatikan seperti ini. Kasih sayang adalah kata yang jauh dari hidupnya. Seakan hidup Nicole menolak keras satu kata itu.
Mata Nicole terpaku pada tubuh Pauline yang perlahan hilang dari hadapannya. Saat siluet Pauline tidak terlihat lagi, senyum Nicole langsung pudar. Nicole beranjak masuk ke dalam ruang istirahat, melepaskan topi merah yang sedari tadi terpakai di kepalanya itu. Sembari memejamkan mata, Nicole menghembuskan napasnya panjang.
Pandangannya jatuh, menatap tangannya yang kusam dan penuh bercak kotoran. Kemudian, Nicole mengedarkan pandangannya, melihat sekeliling ruangan dengan tatapan hampa. Sepi. Jam kerja sebentar lagi selesai. Berbeda dari hari sebelumnya, Nicole kini mendapat potongan jam kerja namun tetap dibayar seperti biasa.
![](https://img.wattpad.com/cover/157080937-288-k943450.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕭𝖑𝖆𝖈𝖐 𝕽𝖔𝖘𝖊
Fiksi RemajaFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA :D ||| VERSI BARU ||| Bagi banyak orang mungkin mawar hitam banyak dilambangkan sebagai hal yang buruk. Seperti kematian, perpisahan, dan hal-hal buruk lainnya. Tapi, tidak bagi Nicole. Menurutnya mawar hitam adalah...