AKHIRNYA UPDATE! ☄️☄️☄️☄️☄️☄️
Maaf atas keterlambatannya. Seharusnya kemarin udah update, tapi otak pikun ku ini berulah 😭😭😭
Sebelum baca jangan lupa tekan BINTANGNYAAAA ⭐️ BIAR MAKIN SEMANGAT 😌☄️
Kalau masih gak nyaman bacanya maafkan. Masih gak terlalu jago soalnya. Nanti kalau cerita ini sudah berakhir pasti di revisi kok.
Enjoy.
• BLACK ROSE •
"Nicole, lo sakit?"Suara berat itu berhasil menghilangkan rasa kantuk Nicole sepenuhnya. Dengan kepala yang mengadah ke atas, Nicole menggeleng pelan. "Nggak," balasnya singkat. Tunggu, mengapa lelaki itu bisa berpikir demikian? Seketika Nicole menjadi was-was.
Dengan wajah datarnya Kenneth kembali mengucapkan kalimat yang seharusnya diucapkan dengan nada khawatir. Tapi tidak dengan lelaki itu.
"Muka lo pucet," tukas Kenneth lagi tanpa nada cemas maupun pandangan khawatir. Benar-benar datar. Entah mengapa Nicole berpikir jika Kenneth sedang mengigau sekarang.
Nicole menghembuskan napasnya panjang. "Gue stres karena belajar mulu," ucap Nicole sambil menompang kepalanya dengan tangan. Mata perempuan itu terpenjam dengan kernyitan dalam pada dahi Nicole, seakan Nicole sedang memikirkan sesuatu. Begitu juga dengan bibir perempuan itu yang terus menggumamkan sesuatu.
"Kita baru belajar lima menit."
Ucapan skakmat Kenneth berhasil membuat Nicole merutuk dalam hati. Dengan mata memincing tajam, Nicole mendecakan lidahnya kesal. "Itu bagi lo, bagi gue udah kayak lima abad," ucap Nicole tanpa mau menyembunyikan nada ketusnya. Astaga, belum setengah hari dirinya sudah emosi.
Lain dengan Kenneth yang diam melihat itu. Tatapan lelaki itu terpaku pada wajah Nicole yang memang selalu pucat sejak dulu. Rambut hitam milik perempuan itu berjatuhan, menutupi kedua mata tajam dan dalam dari Nicole. Kenneth tanpa sadar ikut tenggelam dalam dua manik hitam gelap itu. Rasanya ada sebuah tangan yang menariknya masuk ke dalam manik Nicole.
"Gue nggak sakit, jadi berhenti ngeliatin wajah gue. Lo kayak orang mesum." Nicole tiba-tiba saja bersuara di tengah heningnya keadaan yang sempat menyarang tadi. Hal itu membuat kesadaran Kenneth langsung kembali sepenuhnya. Lelaki itu berdeham salah tingkah. Entah mengapa saat tenggelam pada manik Nicole, Kenneth sempat merasakan sesuatu yang aneh, sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Memilih untuk mengalihkannya, Kenneth bangkit dari posisinya dan berjalan pergi tanpa mengucapkan apapun. Nicole sontak memincingkan mata saat melihat Kenneth yang beranjak pergi. Dengan sekejap ia kembali menoleh, melihat ke meja dengan mata menyipit sembari benaknya memikirkan apa ia harus kabur atau tidak?
Barang-barang Kenneth ditinggal di sini. Begitu juga dengan buku-buku lelaki itu. Melihat itu Nicole semakin bimbang. Namun, kepalanya seperti mau pecah melihat angka-angka yang bertebaran di hadapannya saat ini. Nicole tidak berbohong mengenai ucapannya saat Kenneth berkata mengenai wajah pucatnya. Ia stres karena hal ini, bukan karena yang lain.
Demi apapun, lebih baik ia bekerja dibandingkan menderita seperti ini.
Sambil mengetuk-ngetukan pensil ke meja, Nicole menghela napas berlebihan. Kepalanya kembali berputar pada saat dirinya pergi bersama Pradipta. Jujur, sampai sekarang Nicole sangat tidak tenang dengan gagasan yang lelaki itu berikan padanya.
Dia adalah seseorang yang spesial bagi lelaki itu?
Ya, kurang lebih Pradipta mengatakannya seperti itu, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕭𝖑𝖆𝖈𝖐 𝕽𝖔𝖘𝖊
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA :D ||| VERSI BARU ||| Bagi banyak orang mungkin mawar hitam banyak dilambangkan sebagai hal yang buruk. Seperti kematian, perpisahan, dan hal-hal buruk lainnya. Tapi, tidak bagi Nicole. Menurutnya mawar hitam adalah...