Chapter 26 • Tragedi

1.2K 68 0
                                    

Halo semuanyaaa!!!! 😘😘😘

Moodku lagi bagus nih. Padahal kmrn sempet gila sendiri karna lupa ada 2 ulangan tp blm belajar samsek 🥲🥲

Mohon maap telat, tapi selamat menjalankan ibadah puasa bagi kalian yang merayakan! Semangat terus puasanya 🤍

Sebelum baca pastikan tekan bintang di pojok kiri bawah ya! Terima kasih 🙌🏻🙌🏻

Selamat membaca~

Suara bising yang berasal dari sekitar diakibatkan karena pemandangan yang berhasil membuat banyak murid terkejut melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara bising yang berasal dari sekitar diakibatkan karena pemandangan yang berhasil membuat banyak murid terkejut melihatnya. Terutama saat ketiga insan itu sudah sangat sering menumbuhkan biji-biji rumor akibat perilaku dan tindakan-tindakan aneh dari mereka. Bukan aneh, namun lebih tepatnya mencurigakan.

Padahal, beberapa bulan yang lalu tidak ada yang pernah melihat ketiga sosok itu bermain bersama, atau bahkan menegur sapa. Tapi, entah mengapa, keajaiban macam apa mampu membuat tiga insan itu bersatu saat ini.

Ya. Kenneth, Nicole, dan Pradipta berhasil membuat ricuh akibat keberadaan tiga sosok itu yang duduk di satu meja kantin.

Tak ada yang pernah menduga kedua pria berwajah tampan itu duduk di meja yang sama dan menjepit satu sosok perempuan yang entah bagaimana bisa berada di kondisi tersebut.

Semua orang bertanya-tanya, dan hanya tiga sosok itu saja yang mampu menjawabnya.

"Sejak kapan gue undang lo berdua duduk di sini?"

Pertanyaan yang keluar dari bibir Nicole itu mampu membungkam rapat kedua mulut lelaki itu. Baik Kenneth maupun Pradipta sama-sama enggan menjawab pertanyaan yang diselimuti oleh nada dingin itu.

Desahan kasar keluar dari bibir Nicole. Kedua mata perempuan itu berputar malas. Sembari menggeleng-geleng, Nicole memilih untuk kembali menyantap soto ayam miliknya.

Keberadaan dua lelaki itu benar-benar menganggunya. Terlebih, Kenneth dan Pradipta sama-sama tidak membeli makan atau minum. Kedua lelaki itu benar-benar tidak melakukan apa-apa. Hal itu yang membuat Nicole semakin bertanya-tanya. Apa yang ada di benak kedua lelaki itu sampai melakukan hal konyol seperti ini.

Namun, sementara pertanyaan itu melintas di benaknya, Nicole juga teringat mengenai percakapannya dengan Kenneth yang sudah terjadi hampir tiga hari yang lalu. Sampai detik ini, Nicole masih merasakan jantungnya berdegup karena pernyataan itu.

Namun, kelanjutan dari percakapan mereka mampu melambatkan degupan jantung itu. Nicole tahu ia tidak perlu berharap lebih pada lelaki di samping kanannya itu, namun tetap saja Kenneth yang mengucapkan kalimat itu begitu santainya masih membuat Nicole tidak bisa tenang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝕭𝖑𝖆𝖈𝖐 𝕽𝖔𝖘𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang