Chapter 8 • Permulaan

1.5K 92 8
                                        

YEY BLACK ROSE UPDATE! Pada kangen nggak nih? Hehehe.

Maaf ya udah buat lama nunggu!

Sebelum baca jangan lupa tekan ⭐️ dan untuk 💬
💛💛

Selamat membaca~

NDalyss

• BLACK ROSE •

Lelaki sialan!

Hanya Tuhan dan Nicole saja yang tahu betapa kesalnya ia sekarang. Rasa emosinya melebihi apapun. Bahkan Nicole bisa merasakan kemarahan itu seakan membakar tubuhnya. Ingin rasanya Nicole merutuki lelaki itu dengan semua nama binatang yang ada. Namun, ia tidak punya waktu untuk melakukan hal itu sekarang.

Karena, saat ini kakinya dibuat sibuk menggoes pedal sepeda dengan setengah mati. Bersamaan dengan itu, ia harus menyeimbangi kecepatannya dengan motor lelaki itu.

Sekarang kalian bisa mengetahui mengapa ia sangat kesal sekarang, bukan? Bayangkan saja bagaimana caranya sebuah sepeda yang dijalankan oleh kaki manusia bisa mengejar sebuah motor yang dijalankan oleh mesin.

Sembari menggoes pedal sepedanya itu, Nicole tertawa pahit. Bisa-bisanya lelaki sialan itu menyuruhnya untuk mengendarai sepeda sembari menyeimbangi kecepataan motor yang tentu tidak bisa ia kejar itu. Paha dan kaki Nicole rasanya seperti akan terpisah saat ini juga. Benar-benar menyiksa!

Lelaki itu sukses menyiksanya. Padahal, Nicole sudah mati-matian meminta lokasi di mana tempat mereka bertemu, namun Pradipta justru mengancam untuk membatalkan rencana mereka. Dasar lelaki sialan. Nicole benar-benar benci dengan manusia itu. Seharusnya dari awal ia tidak terlalu berbaik hati. Benar-benar menyebalkan, argh!

Akhirnya, setelah melewati perjalanan yang sangat menyiksa, Nicole tiba di lokasi. Sayangnya, tempat yang mereka tuju itu berhasil membuat otak Nicole hampir meledak. Nicole langsung terdiam melihat pemandangan di depannya itu. Mungkin karena dirinya yang terlalu sibuk mengejar kecepatan, Nicole tidak peduli lagi ke mana mereka pergi.

Pada akhirnya, mereka pergi ke tempat yang tidak lain adalah tempat ia berkerja. Ya! Cafe tempat ia bekerja. Nicole benar-benar tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh lelaki itu sekarang dan apa yang sedang Pradipta rencanakan. Namun, Nicole tidak punya pilihan lain selain menuruti permintaan lelaki itu.

Setelah selesai sepedanya terparkir, Nicole mengikuti langkah Pradipta. Jujur, jantungnya masih berdebar sekarang. Ia tidak tahu rencana apa yang disusun dalam benak lelaki aneh itu, yang penting apapun rencananya itu tidak membuatnya semakin sial.

Langkah Pradipta berhenti, membuat langkah Nicole juga berhenti. Menoleh ke kanan dan ke kiri, lelaki itu kemudian menarik kursi yang berada di samping mereka dan langsung duduk. Jari lelaki itu diketuk ke meja. "Duduk," perintahnya. Nicole berdecih pelan dan mengikuti perintah Pradipta. Kalau saja ia tidak dalam situasi seperti ini, Nicole akan langsung menendang wajah menyebalkan milik lelaki itu.

Nicole memperhatikan sekitar, merasa ada seseorang yang memperhatikannya. Benar saja, tidak jauh dari tempatnya duduk, ada banyak pasang mata yang terarah padanya. Nicole langsung tersenyum datar saat tatapannya bertabrakan dengan manik milik atasannua itu. Sial. Ia belum memberitahu tujuan kedatangannya ini. Semoga atasannya itu tidak salah paham.

Nicole mengalihkan pandangannya dan menatap Pradipta. "Gue langsung to the point aja, gue mau minta maaf karena udah gegabah waktu itu. Maafin gue, ya?" ucap Nicole dengan nada sedikit melembut di akhir. Nicole sudah siap memuntahkan apa saja di perutnya ketika mendapati dirinya mengeluarkan nada selembut itu.

𝕭𝖑𝖆𝖈𝖐 𝕽𝖔𝖘𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang