Chapter 21 • Bertemu Kembali

1.2K 86 9
                                    

UPDATE! Kaget nggak? HAHAHA.

Padahal sebelumnya update selalu lama banget 😿

Tapi, kan like i always said, i'll try my best!

Oh iya, kalau masih gak nyaman bacanya saya minta maaf 😿. Masih gak terlalu jago soalnya. Nanti kalau cerita ini sudah berakhir pasti di Revisi kok.

Dibantu ya :)

Mohon Tekan ⭐️ dan jangan lupa untuk 💬 :)|

🥀

Mengapa kamu ada di sini? Mengapa kamu berada di sisiku namun memutuskan untuk pergi nantinya?
- Nicole Aryasatya


BLACK ROSE

Saat Kenneth mengatakan ia senang mengenai Nicole dibawa ke rumahnya, Kenneth sama sekali tidak berpikir jika hal seperti ini akan terjadi. Bahkan kepalanya seperti akan pecah saking pusingnya menerima serangan pertanyaan-pertanyaan dari keluarganya.

"Kak, dia siapa? Pacar kamu? Kenalin ke Mama, dong. Eh, tapi kok dia ke sini buat bobo, sih? Kalian habis ngapain?"

Begitu juga dengan adiknya...

"Siapa, tuh? Pacar lo, Kak?" tanya Nathan, adik Kenneth, dengan senyum penasaran. Sangat tidak biasa bagi mereka—keluarganya—melihat kakaknya itu pulang bersama seorang, perempuan lagi! Ditambah wajah kakaknya itu berbeda dari biasanya. Ada sebuah emosi yang sangat jarang tampak diwajah Kenneth sekarang.

Kecemasan!

Kenneth menghela napasnya. Ini sama sekali bukan maksudnya. Matanya terpaku pada pintu ruang tidur miliknya yang tertutup rapat. Di dalam kamarnya itu, terdapat Nicole yang sedang di cek oleh Dokter Irwan, dokter kepercayaan mereka. Biasanya, Dokter Irwan datang hanya untuk mengobati Bastian jika sakit, mengingat ayahnya itu tidak suka datang ke rumah sakit. Alasannya karena sibuk. Tapi, sepertinya karena malas.

Rosaline—Ibu Kenneth—tersenyum geli melihat tingkah tidak biasa anaknya itu. Kalian tidak tahu seberapa kagetnya ia tadi saat melihat anak sulungnya itu datang menggendong seorang perempuan dengan wajah sangat panik. Bahkan Rosaline sempat merasa itu bukan anaknya—Kenneth.

Tanpa sadar, Rosaline tersenyum lega. Sejak dulu ia berpikir yang tidak-tidak mengenai anaknya itu. Rosaline sangat takut jika Kenneth ternyata penyuka sesama jenis. Hatinya pasti sangat terpuruk jika hal itu terjadi. Tapi, jangan salahkan dirinya karena berpikir demikian. Anak itu sangat anti jika ia membicarakan perempuan dan semacam perihal pacaran lainnya.

Tapi, bukti kuat tertampang di depannya sekarang. Kenyataan jika Kenneth sedang mengetukan kaki ke lantai dengan tatapan datar namun mata anaknya itu menyimpan sejuta makna di dalamnya hanya karena seorang perempuan. Rosaline yakin jika anaknya ini sedang dalam kasmaran.

Akhirnya, ya, Tuhan setelah penantian yang panjang, Engkau menjawab doa hamba.

Rosaline mengusap matanya, berpura-pura seperti menangis. Sampai ketika pintu yang mereka nanti-nantikan terbuka itu akhirnya dibuka, Rosaline sontak menghilangkan semua raut bercandanya dan memasang wajah serius. Ia tidak boleh bercanda perihal kondisi menantunya. Menantu? Membayangkan itu saja mampu membuat Rosaline tersenyum geli, malu dan senang.

Kenneth adalah orang pertama yang langsung menghampiri Dokter Irwan, pandangan lelaki itu benar-benar kaku dan tegang. Seperti seorang ayah yang sedang menunggu kabar mengenai istrinya yang habis melahirkan. Sangat lucu sekali menurut Rosaline. Hal itu membuatnya kembali ke masa lalu—masa-masa mudanya bersama Bastian.

𝕭𝖑𝖆𝖈𝖐 𝕽𝖔𝖘𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang