30 %

2.4K 309 0
                                    

Naura Janson mulai memahami situasi di sana , ketika rasa ingin tahunya semakin memuncak justru ia ditarik kembali ke dunia nyata meninggalkan kenangan Dumbledoor yang sedari tadi ia jelajahi . “Sudahkah menjawab rasa ingin tahumu miss Janson ? “ . Naura menggelengkan kepalanya sebagai kode bahwa ia belum puas .
" Setidaknya aku sudah tahu siapa dia , adik voldemort eh ? “ Dumbledoor mengangguk “tapi keberadaannya tak ada yang mengetahuinya , dan kau boleh pergi sekarang karena beberapa saat lagi sudah memasuki waktu makan malam .”  Naura pun mohon izin untuk permisi meninggalkan kepala sekolahnya .
dia pun keluar dari ruangan tersebut, dan seperti ia duga, Naura akan berjumpa dengan Draco tepat di depan pintu. Sepertinya pemuda berambut platina itu lebih memiliki rasa penasaran yang melebihi dirinya . “Sudah kau dapatkan apa yang kau inginkan ?“ , Draco menggenggam tangan kekasihnya itu sembari berjalan menuju aula besar untuk makan malam . Naura hanya melempar sedikit senyum padanya , “ maaf mr Malfoy sebenarnya baru terjawab 30 persen.”
“Well..., tak buruk untuk seorang pemula, “ Draco kembali memamerkan seringainya yang begitu menawan. Entah mengapa semakin lama Naura semakin menyukai seringai itu padahal untuk bertahun-tahun yang lalu bahkan hingga kemarin ia sangat membenci ekspresi itu . “ mr Malfoy , kita sudah mendekati aula besar, benarkah kau berminat selalu menggandengku ? “ tanya Naura berusaha agar Draco mempertimbangkan tindakannya. Ia khawatir akan banyak murid yang kembali kaget dengan sikap mereka .
“ Justru ini yang kuinginkan , aku akan merasa terhormat .” jawab Draco santai sambil mengulurkan tangannya dengan sedikit membungkuk . “ Well.. , jangan berlebihan , kau tidak akan mengajakku berdansa untuk kali ini … “ Naura pun menyambut uluran tangan Malfoy . Mereka pun memasuki ruangan itu dengan saling bergandengan.

I'm Not a SlytherinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang