Banyak typo dan kata kasar bertebaran 🙊🙏
"Baiklah aku sudah selesai, kau boleh pergi sekarang." Draco menghilangkan mantra pada diri Naura setelah ia menenggak habis jus labunya. "You did it by purpose mr. Malfoy," Naura tak kalah menyeringai. "So, what will you do? Tidak bawa tongkat ?." Draco semakin memprovokasi Naura. Naura pun beranjak dari duduknya dan melenggang pergi, "merasa takut mr. Malfoy?" Draco yang tertantang pun kini mengikuti Naura.Draco tahu mereka memiliki sisi yang sama jika membalas perlakuan seseorang, dan tanpa ragu lelaki bersurai platina itu mengikuti mantan kekasihnya berjalan menyusuri koridor sepi hingga mencapai lantai ketiga. Dan tetiba saja Naura menghentikan langkahnya dan berbalik arah menatap Draco. "Berhenti sialan, atau kau akan menyesal !" ditambah seringai manis menghiasi sudut bibirnya. Draco menyadari bahwa kebiasaannya kini telah tertular pada Naura. " Well... Gertakanmu sungguh membuat bulu kudukku meremang Jason." Draco yang terrantang justru semakin santai mendekati wanita berambut sehitam malam tersebut. "So.. Setelah ini jangan merengek seperti bayi Mr. Malfoy," kembali Naura memasang aksen seringai khas Malfoy yang secara alamiah telah ia copy. Sebelum Draco membalas, sulur-sulur halus tumbuhan hijau merambat diantara mereka, dan bola mata sejernih lautan itu seketika melirik ke atas," Ow Shit, Mistletoe sialan. You did it by purpose Mrs. Jason." Draco tak kalah menampakkan seringainya. Entah jika dilihat sekilas mereka kini seolah sedang melakukan kompetisi " Hey bodoh, siapa yang bisa membuat seringai yang paling menawan, kau pikir itu kau Troll sialan?" Naura mengedikkan bahunya," Terlambat untuk kembali Mr. Malfoy, gadis baik ini sudah memperingatkanmu," terdengar ledakan tawa kecil di sudut-sudut mulut Naura. Dan sulur tumbuhan itu semakin merambat dan mengetat hingga memangkas jarak di antara mereka atau bisa dikatakan mereka akan menempel jika baju-baju yang mereka kenakan dinihilkan. " Well... Ternyata memang semua wanita terobsesi padaku, bahkan mantan kekasih kecilku ini mencuri momen ingin menciumku dengan dasar agar terbebas dari mistletoe keparat ini."
"Jangan mimpi di siang bolong Malfoy sayang. Atau justru kau yang akan mengemis meminta ciumanku. Kutegaskan lagi, hingga sore aku tidak memiliki jam pelajaran dan berbeda denganmu yang jika kuperhitungkan tinggal 10 menit kelas Ramuan profesor Snap akan dimulai and you..will... die...Mal.. Foy." Naura sengaja membisikka kalimat tersebut dekat daun telinga Draco.
"Sepertinya aku tak punya pilihan lain setan kecil, bagaimana jika kunodai sekali lagi bibirku ini dengan bibir licikmu itu?" lagi-lagi seringai bertebaran dimana-mana.
" Bagaimana lagi, iblis sepertimu pun layak mendapatkan pertolongan bukan?, tunjukkan kemampuamu Ferret."
Tanpa disuruh pun Draco lekas menempelkan bibirnya pada cherry milik Naura, ia kira ciuman ini akan berlangsung beberapa detik namun anehnya bibirnya tak rela lepas dari madu yang terpancar dari kelembutan bibir Naura. Draco tak yakin bahwa ini hanya sebatas penempelan semata, buktinya kini ia semakin berani melancarkan kecupan-kecupan kecil di setiap sudut bibir mantan kekasihnya tersebut. Bukan hanya lelaki tersebut, sang wanita pun cukup antusias menyambut serangan-serangan kenikmatan tersebut. Dan kini mereka telah hanyut dalam lumatan-lumatan yang diiringi degup jantung yang kian kencang. Mereka sadar bahwa ini tepat dan tidak ingin berhenti begitu cepat. Lengan Draco yang telah terbebas dari belenggu mistletoe pun kini bergelayut indah di punggung dan tengkuk Naura. Dan begitupun ketika lengan Naura terbebas ia gunakan untuk memeluk posesif Draco. Ketika ciuman itu berakhir, Draco masih enggan menjauhkan bibirnya pada diri Naura, ia jelajahi pipi halus berona pink tersebut dengan kecupan-kecupan lembut. Naura yang terbuai hanya mampu menutup mata dan enggan membukanya, takut jika mimpi indah ini akan berakhir. Ia sangat merindukan Draco ia sadari itu. Dan Draco pun menyadari bahwa kegengsiannya tidak cukup untuk membawa dirinya menjauhi Naura, karena mereka diam-diam meyakini bahwa mereka adalah pasangan yang paling layak di muka bumi.
Meski jerat mistletoe sepenuhnya telah hilang tapi jarak diantara mereka rak berkurang satu incipun. "I love you Naura."
"I luv you more my Prince, sudah kubilang kau akan menyesal." Senyum di sudut bibir Naura mengembang sempurna.
"Aku akan lebih menyesal jika tidak mengikutimu sampai di sini, aku tidak rela jika bibir indahmu ini akan dimanfaatkan oleh Weaselet atau Pothead."
"Kau kira aku rela melihat bibirmu ini dinikmati jalang-jalang itu hah? Coba tunjukkan padaku bagian mana yang telah ternodai?" Naura memasang tampang garang yang justru membuat Draco makin gemas. Draco membawa jemari Naura menuju tubuhnya "di sini, sini, sini, sini, dan di sini tolong bersihkan untukku." Naura pun mencium kening, pipi,kelopak mata, hidung dan bibir Draco. "Sudah bersih, jangan kotori lagi!"
"Tapi aku bohong, mana mungkin aku membiarkan mereka dengan mudahnya menyentuhku." Draco tertawa terbahak-bahak dan tentunya Naura semakin gemas dengan kelakuan mantan emm bukan lebih tepatnya kata mantan ini harus dihapuskan karena mereka kini secara de facto tak ingin terpisah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not a Slytherin
Random"Aku tahu, aku keturunan muggle asli, tapi mengapa topi tua itu justru memenjarakanku di asrama Slytherin? Dan mengapa aku harus terlibat dengan musang itu, dan sialnya Ferret itu mempunyai seringai yang menawan." (Banyak yang tidak sama dengan ceri...