"Naura...", sesosok lelaki tua itu menepuk pundak gadis tersebut yang bergetar dalam tangisnya. Dan Naura membalikkan pandangannya memandang Profesor Dumbledor yang memandang sendu padanya.
"Profesor bolehkah aku menemui orang tuaku sebentar?"
"Ya.., kau diberikan izin menginap sehari di rumahmu. Aku akan mengutus Hagrid untuk mengantar dan menjemputmu."
Senyum mengembang di kedua sudut bibir Naura, "Thanks Professor.."
#############
"Kemana kau membawanya professor? Kenapa ia tak kembali ke asramanya?", tanya draco yang terus mengekori snap sepanjang koridor.
"Dia diizinkan pulang sehari, dan sebaiknya kau segera pergi ke asramamu atau aku akan memberimu detensi karena melanggar jam malam.", Draco mendengus kesal dan berlalu pergi tanpa pamit."Sepertinya dia sudah tahu," Draco masih membolak balikkan tubuhnya di atas kasur. Dan Benar, mata abu-abunya mengkhianati tubuhnya yang justru teramat lelah dan mendambakan istirahat, namun memikirkan Naura adalah perkara yang berbeda. Bahkan ia rela tak bisa menutup lama selamanya asal melihat Naura di sisinya. "Aisshhhh Sial," Draco mengusap wajahnya kasar dan bangkit mengambil mantelnya.
###########
"Tidurlah dear... Ini sudah malam, bukankah besok siang kau haris kembali ke Hogwart?", Mrs Janson mengusap pelan rambut Naura yang tengah tidur di pangkuannya.
"Bisakah aku tidur bersama kalian?" Naura seolah memohon dengan Puppy eyesnya, dan kedua pasangam Janson itu hanya menggeleng perlahan heran menatap putri mereka yang sedang mode ingin dimanja. Namun sebelum mereka menjawab, "Ting Tong....."
"Hmm siapa yang bertamu malam-malam?"
"Biar aku yang membukanya Dad..."
Naura bangkit dan membuka pintu utama rumah tersebut, "Draco..?" Naura tidak bisa tidak terkejut dengan kedatangan Draco yang begitu mendadak.
"Kenapa kau di sini?"
"Well, hanya merindukanmu.""Siapa dear?", Mrs Janson menengok ke ruang depan untuk menyambut tamu mereka.
"Good Night Mrs. Janson, aku harap tak mengganggu kalian malam-malam begini." Ucap Draco sumringah sambil menunjukkan sebotol wine yang berusia puluhan tahun dan bisa ditebak kalau harganya tak murah sama sekali.
"Lebih baik kau masuk dulu Son,aku tak ingin ditangkap polisi karena membiarkanmu membeku di depan rumahku," ucap Mrs. Janson tak kalah ramah.
"Sebentar, aku akan memanggil ayah Naura." wanita berusia empat puluh tahunan itu berlalu pergi."Just Tell me!" Naura setengah melotot meminta penjelasan mengapa kekasihnya repot-repot datang ke sini, malam-malam dan tentunya banyak detensi yang akan menantinya karena pelanggaran ini.
"well...." Draco menarik napasnya perlahan...
"Oh lihatlah, kita kedatangan tamu yang tampan." Mr. Janson hampir bersorak sorai karena ini kali pertamanya Naura mendapat kunjungan dari teman lelakinya selain Harry dan Ron.
"Nice to meet you Mr. Janson, saya Draco Malfoy," Draco pun beranjak berdiri dan menyalami tangan ayah dari kekasihnya ini meskipun "bukan ayah biologisnya".
"Well, nice to meet you too Son, katakan ada apa kau malam-malam bertandang ke rumah kami?" Namun di lain sisi dia melirik Naura seolah bertanya, "inikah pemuda yang membuatmu tidak betah di Hogwart?" Dan Naura hanya mengangguk lesu. Namun eye contact ayah dan anak itu berakhir dengan interupsi dari Draco."Aku harap tak mengganggu kalian sama sekali Sir, seperti yang diketahui bahwa hari ini tak hanya Naura saja yang mendapat izin pulang tapi juga dengan diriku, namun sayangnya ketika sampai rumah kedua orang tuaku sedang pergi berlibur dan tak bisa menemaniku di rumah."
"Oh... Poor Draco, Aku yakin kau merindukan orang tuamu kan?"
"Yes Mrs. Janson, So.. Jika kalian tak keberatan aku ingin menginap di sini untuk malam ini dan secara resmi aku ingin memperkenalkan diri sebagai pacar dari putri anda."
Naura hampir membuka mulutnya dan melotot ke arah Draco dan menggerakkan bibirnya membentuk kalimat, "are you crazy?"
Draco hanya menyeringai dan mengendikkan bahunya."Wow, sebenarnya aku sangat terkejut karena Naura tak pernah menceritakan kedekatan kalian," Mr. Janson mencoba bersikap biasa untuk menutupi keterkejutannya.
"Yeah Dad kami baru dekat satu semester ini..." Naura pun menyerah karena tak mungkin dia bisa mengelak.
Mereka pun mengobrol santai sambil memakan cemilan hingga tengah malam. Jujur saya kedua pasangan Janson ini sangat mengagumi Draco, berbeda 180 derajat dengan apa yang diceritakan Naura di masa lalu, meski ada beberapa yang benar seperti seringai dan ekspresi datarnya. Namun secara keseluruhan sikap Draco bisa membuat mereka luluh.
"Ok, Son. Sebaiknya kita istirahat sekarang. Kalau kau tidak keberatan kau bisa menempati kamar tamu di lantai satu."
"Of course Sir, aku sangat berterimakasih atas kebaikan kalian."
"Kalau begitu kami akan ke kamar kami dan kau bisa diantar Naura."
Mereka satu persatu membubarkan diri.
"Kau lihat, sepertinya dia calon menantu idamanku." Mrs Janson memasang senyum sunringah sepanjang perjalanannya menuju kamar mereka.
########
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not a Slytherin
Random"Aku tahu, aku keturunan muggle asli, tapi mengapa topi tua itu justru memenjarakanku di asrama Slytherin? Dan mengapa aku harus terlibat dengan musang itu, dan sialnya Ferret itu mempunyai seringai yang menawan." (Banyak yang tidak sama dengan ceri...