Kini Snape justru mengulurkan tangannya seolah memohon Naura untuk mau mendekat dan memegang tangannya. Kini mereka berapparate ke Deatly Hollow. Benar, secara khusus Snape mengajak Naura menuju makam mendiang istrinya.
"Profesor.." Naura agak terbengong mendapati namanya terpampang jelas di batu nisan tersebut tetapi dengan nama belakang yang berbeda yaitu Riddle."Dia adalah mendiang istriku."
Sebenarnya Naura sudah tahu tapi tetap berusaha sebijak mungkin mendengarkan penjelasan Snape. "Dear... sama seperti kemarin, aku masih merindukanmu." Seolah Snape berbicara pada batu nisan tersebut. Naura begitu terkejut melihat sisi sentimentil dari Severus Snape.
"Maaf aku tak bisa menyembunyikannya lagi, karena kini ia harus menemui takdirnya." Naura semakin bingung dengan kelakuan Snape."Sekarang legilimenlah aku." Naura semakin terkejut, dan agak jengkel memangnya mereka tak bisa berkomunikasi secara normal. Tapi jika itu yang harus dilakukan demi kebenaran, akhirnya.. "legilimen". Naura secara sopan mengintip ke dalam ingatan Severus Snape tepat ketika malam mendiang istrinya berlinang air mata dan mengecupi seluruh wajah dari bayi mungilnya, tapi bayi itu hidup tidak seperti rumor yang berkembang.
Bawalah dia sayang, lindungi dia." Severus mendekap erat tubuh putrinya, ketika istrinya menghembuskan nafas terakhir karena terluka parah. Tak kuat lebih jauh akhirnya Naura memutuskan keluar dari kenangan tersebut. Dan ketika kembali ke kesadarannya Naura melihat buliran air mata keluar dari mata Snape yang biasanya tajam. "Sebenarnya ada apa professor?".
Snape mengambil nafas untuk sesaat.
" Malam sebelum istriku melahirkan.... kami dikejar-kejar oleh "kau tahu siapa" dan kami mendapat beberapa serangan. Secara kepayahan kami terus berlari hingga istriku mengalami pecah ketuban dan melahirkan di malam itu juga. Aku berapparate ke dunia muggle ke tempat sepupuku, Jason. Dan istriku melahirkan di kediamannya, Namun naasnya istriku pendarahan hebat dan meninggal dunia. Untuk melindungi putriku aku terpaksa menitipkannya kepada keluarga Jason yang merindukan kehadiran seorang anak. Aku bersyukur anak itu kini tumbuh dengan cantik seperti ibunya."
Seakan mendengar suara halilintar Naura hampir terperanjat mendengar kabar itu.
"Tapi bukankah ... bayi itu.. dikuburkan bersama dengan..." Naura seolah ingin meyakinkan dirinya. "Aku menstranfigurasi sebatang kayu menjadi tubuh putriku." Naura hampir terhuyung ketika mendengar penjelasan Snape yang tak lain tak bukan adalah seratus persen adalah ayah biologisnya. Namun Naura berusaha menyangkal, mengingat perlakuan Snape padanya yang begitu buruk. Snape tak ingin memaksa Naura untuk percaya karena tanpa mengetahui identitas sebenarnya Naura akan tetap aman sesuai keinginan terakhir istrinya, agar Snape selalu melindungi putri mereka meski dengan cara yang berbeda dengan orang kebanyakan."Aku butuh waktu..."ucap Naura lirih dan berlari menjauhi komplek makam. Dadanya terasa sesak karena ia merasa hampir kehilangan oksigen dalam aliran darahnya, "Draco benar ,,, topi itu benar, tapi mengapa kebenaran ini harus disembunyikan?" Secara reflek air mata jatuh di pelupuk mata Naura, dia merasa sebatang kara di dunia ini, semenjak lahir tak pernah melihat ibu kandungnya, ditelantarkan oleh ayah biologisnya dan dirawat oleh orang tua angkatnya, "mengapa Snape berbuat demikian, apakah ia malu memiliki anak seperti diriku, apa dengan adanya diriku akan menghalangi karirnya sebagai pelahap maut?" begitulah suara yang bergemuruh di pikiran Naura. Naura memutuskan berapparate kembali ke kediaman Dumbledor berharap ia menemukan kenangan-kenangan yang ditinggalkan ibunya. Ia menyusuri setiap ruang dan mendapati satu album foto yang menceritakan kehidupan ibunya, kelulusan di Hogwart, senyum indah ibunya bersama Tom Riddle alias voldemort, pernikahannya dengan Snape dan kebahagiaan Snape ketika mengecup perut istrinya ketika hamil tua. Dan air mata Naura semakin membanjiri pipinya. "Mommy....",
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not a Slytherin
Random"Aku tahu, aku keturunan muggle asli, tapi mengapa topi tua itu justru memenjarakanku di asrama Slytherin? Dan mengapa aku harus terlibat dengan musang itu, dan sialnya Ferret itu mempunyai seringai yang menawan." (Banyak yang tidak sama dengan ceri...