Dia dan Rahasianya (2)

3.1K 361 5
                                    

Di kelas  Transfigurasi ia duduk bersama tiro Grifindor, ia berusaha menjauhi Draco yang selalu duduk di bangku paling belakang . Ron berusaha membuat lelucon-lelucon , tapi Naura tak mampu tertawa, ia hanya pura-pura tersenyum agar sahabat- sahabatnya tak mengkhawatirkannya . Justru ia lebih sering melirik kearah Draco , jujur dia ingin berbicara lebih banyak dengan Draco. Seusai kelas berakhir ia berlari menyusul Draco yang sedang berjalan dengan Blaise .“ Malfoy aku ingin bicara denganmu .” kata Naura sedikit ngos- ngosan karena jujur ia sedikit berlari mengejar Malfoy yang langkahnya panjang-panjang . “ aku tak punya urusan apa-apa denganmu Mudblood , enyahlah dari hadapanku.! “ tapi Naura tak mengindahkan ucapan Draco bahkan ia berani menarik lengannya dan mengajaknya pergi menuju taman , ia tak memperdulikan tatapan semua siswa yang heran dengan tingkahnya , bahkan Pansy yang sempat berpapasan dengan mereka di depan Aula besar. Sebenarnya Draco bisa saja menghentikan Naura , tapi tak ia lakukan. Setelah sampai taman Naura justru masih menarik lengan Draco dan menggiringnya hingga pinggir Danau hitam . “cukup Mudblood m apa yang ingin kau ucapkan hingga menarikku sejauh ini . ?” Naura justru duduk bersandar di bawah pohon di pinggir danau , “Biarkan aku bernafas dulu ferret “
Draco masih berdiri di sampingnya dan menyandarkan punggungnya ke pohon itu .“ apa maksudmu dengan kata menyelamatkanku ?” .
Tanya Naura tanpa basa basi , berhari hari berurusan dengan Malfoy membuatnya sudah tak merasa sungkan apalagi takut padanya . “ Well , menyelamatkan secara istilah berarti mengeluarkan seseorang dari situasi yang sulit dan membahayakan , sekali kali kau perlu membaca kamus bodoh .!” , Naura memelototinya seolah - olah ia mengatakan “ bukan itu jawaban yang aku harapkan”. Draco puas membuat Naura kesal , ingin tahu mudblood ? cari tahu sendiri di pikiranku ! “
Oh sial kenapa lagi lagi ia harus berurusan dengan legilimen ? Naura pun menarik lengan Draco seolah menyuruhnya duduk . Draco seolah mengerti dan mempersilahkan Naura menatap tajam matanya , Draco sudah siap dan bersikap tenang ,  Naura menatapnya semakin tajam tapi ia tak masuk ke dalam pikirannya justru kini Naura mendekatkan bibirnya ke bibir Draco , mengecupnya an melumatnya ringan , Pemuda itu kaget dengan sikap Naura “kena kau “ batin Naura , ia tahu kini Draco dalam keadaan tak tenang Naura pun melepaskan ciumannya dan merapal “ legilimen” ia berhasil masuk ke pikiran Draco , ia paksa pemuda itu membuka ingatannya ketika bersama Cedric , pertengkaran- pertengkaran setelah pertandingan Quidditch , Draco yang mengatai Naura , Draco yang mengintip saat Naura bertengkar dengan Cedric  , “Jangan kasar dengan gadisku bajingan ! “ ucap Draco sebelum ia menyerang Cedric di koridor , lalu Draco yang berduel dengan Cedric di dalam air dan lagi-lagi mereka beradu tinju di toilet,
” kau ingin membunuhnya bukan ?” . “salah sendiri , gadis murahan itu yang mengejarku dan menyamar menjadi Choucang.” Naura ingat bahwa di danau ia juga menyamar menjadi gadis oriental itu sebagai obyek yang akan diselamatkan peserta Triwizard , dan karena Choucang adalah pasangan Cedric maka ia menunggu Cedric menyelamatkannya, Choucang memohon kepadanya lagi . Gadis itu memiliki kulit yang sangat senditif dan alergi yang tidak bisa menbuatnya terkena air sembarangan, tapi sial pengaruh bius sihir yang membuat Naura tak sadarkan diri di air telah habis dan membuatnya terbangun dan tak bisa bernafas . saat sadar ia melihat Draco dan Cedric yang berduel. Ia ingat bahwa Draco berusaha meraihnya namun dihalangi Cedric , “jadi kedua pemuda itu tahu ia menyamar lagi . Dan Draco yang menjaganya di wings hospital saat pingsan setelah berada dalam labirin. serta ingatan Draco dengan Snap , “kalau kau tak bisa , biar aku saja yang menjaganya.” Tiba-tiba Naura merasa ada yang menarik Naura dari ingatan Draco . “Sudah cukup Jonson … “ Draco terengah-engah setelah pikirannya diterobos oleh Naura . Draco pun berdiri dan meninggalkan Naura sendirian . Gadis itu terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat. Dan sedikit merasa menyesal bukan tapi sangat bersalah pada Draco .

Kini gadis berambut hitam sepinggang itu tak berani menemui Draco , bahkan jika berpapasan pun ia berusaha menghindar . Dan hampir seminggu penuh mereka tak berbicara . Tapi entah mengapa ia merasakan kerinduan yang mendalam terhadap Draco . Ia berusaha menyangkal , tapi tak bisa . Di satu sisi ia merasa bersalah , dan salah menduga . Cedric yang begitu ia cintai selama ini ternyata punya niatan untuk membunuhnya. Dan Draco yang ia anggap sangat membenci dirinya justru melindunginya dan menjaganya . Dan ia menemukan fakta aneh bahwa Draco berdebat dengan Snap.
“memikirkanku Mudblood? “ Naura lagi2 dikagetkan dengan kemunculan Draco yang tiba2 . Naura bingunhg harus mengucapkan apa selain kata ‘ hai “ dan terdengar sangat canggung . “pulanglah , segera baca pikiran ayahmu , dan dapatkan kebenarannya . “
“tapi kita tidak bisa melakukan sihir terdahap ehm .. muggle .” Naura mengintrupsi . “kau benar , ternyata kau tak benar-benar bodoh . kalau begitu lakukanlah pada terduga..” kata Draco sambil menyeringai .”kau tahu aku tidak memiliki kemampuan legilimen yang mampu berhadapan dengannya . kata Naura putus asa . “kalau begitu legilimen lagi diriku..” Naura menatapnya kaget. “tapi harus dengan menciumku dulu “ Draco menyeringai seolah ia menyindir Naura . Gadis itu ragu dengan saran Draco , hingga akhirnya ia kembali menatap manik kelabu yang sangat mempesona itu , semakin tajam ia menatapnya dan kini entah mengapa  Naura memandang Dtaco dengan cara yang berbeda.

I'm Not a SlytherinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang