"Aku akan kembali ke Hogwart, dan ingat dengan yang ku katakan. Tinggalkan dunia sihir dan kembalilah hidup normal seperti muggle yang bahagia." itulah pesan yang draco ingat sebelum mengecup kening Naura dan melanjutkan berapparate ke dunia sihir. Dia sangat berharap Naura hidup dan berbahagia dan mengesampingkan kebenaran-kebenaran yang telah terkuak. Sesal yang mendalam menyelimuti pemuda bermata abu itu, andai ia memiliki time turner pasti ia akan memilih kembali ke masa lalu dan tak memprofokasi kekasihnya untuk mengetahui asal-usulnya. Kalkun panggang yang nampak lezat di piringnya hanya berakhir secara tragis dengan tusukan garpu di sana-sini tanpa dimakan oleh pemiliknya. Hingga lamunannya tersadar ketika Blais menyikut pundaknya " Oh Mate... Gadismu kesini." Draco membelalakkan matanya dengan sempurna. Ia buru-buru berdiri dan menyusul Naura yang masih berdiri di ujung meja dekat pintu masuk. Pemuda itu langsung menarik Naura dan membawanya ke ruang kelas kosong di lantai dua.
"Draco bisakah kita kembali ke aula,aku lapar." Naura merajuk dan mengerucutkan kedua bibirnya.
"Apakah kau kembali untuk mengemasi barang-barangmu?"
Naura menunduk dan menautkan jari-jemarinya. "No, Draco..."
"So, What're you doing here?" Draco menggeram berusaha menahan emosinya. "It's my place, dan di sinilah aku harus kembali."
"Shut Up your fucking mouth!" Draco benar-benar murka dan kecewa dengan keputusan Naura.
"Kau tahu apa yang akan terjadi dan yang akan kau hadapi di sini? Nyawamu dipertaruhkan di sini. Apa dengan mati kau kira akan membuat dunia ini kembali damai? Apa kau kira menjadi martir akan menjadikanmu Saint ? Apa yang kau cari hah?" Draco memegang lengan Naura kasar terasa nyeri.
"Setiap masalah yang datang memang harus dihadapi Draco, and I'll face them. Di sini aku akan berjuang dengan teman-teman kita Draco."
Putra Lucius itu mengacak-acak rambutnya frustasi dan menunjukan tanda death eater di pergelangan tangannya yang sontak membuat kepala Naura nyeri. "Look! Mungkin setelah ini aku yang akan membunuhmu, dan kita selesai sampai di sini!" Draco dengan kesal meninggalkan Naura yang terduduk lemas setelah Draco memutuskan hubungan mereka. Dia tak menyangka rasanya akan benar-benar sesakit ini, dan air mata tak mampu ia bendung hingga membasahi jubah bagian depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not a Slytherin
Random"Aku tahu, aku keturunan muggle asli, tapi mengapa topi tua itu justru memenjarakanku di asrama Slytherin? Dan mengapa aku harus terlibat dengan musang itu, dan sialnya Ferret itu mempunyai seringai yang menawan." (Banyak yang tidak sama dengan ceri...