Part 35

4.5K 140 41
                                    



''Oughhh ...'' Aku mengerang kala lidah Cakra yang berlumuran dengan air liurnya menjilati leher jenjangku, ujung lidahnya seperti sebuah kuas yang menari-nari di kanvas. Setiap sentuhannya memberikan sebuah sensasi rasa geli yang mengasikan.

''Ahhh ...'' Aku jadi merem melek ketika ketiakku disapu bersih dengan lidah Cakra yang masih becek, dia terus bersemangat menciumi wilayah sensitifku itu hingga tubuhku ini menggeliat bagai seekor anak kijang yang sedang sekarat.

''Sssshhhh ...'' Aku mendesis saat bibir Cakra beradu dengan bibirku, lalu dengan menggunakan dongkrak lidahnya dia membuat mulutku terbuka dan menganga. Saat itulah dia memasukan lidahnya ke rongga mulutku sehingga lidah dia dan lidahku bertanding saling bercumbu, sesekali Cakra menyeruput kasar air liurku hingga aku dapat merasakan pertukaran enzim ludah yang memabukan, tapi anehnya aku tidak merasakan jijik sedikit pun bahkan aku sangat menikmati setiap momen yang diperagakan oleh Cakra. Dia benar-benar lihai dalam bercinta.

Puas bercipokan, Cakra menyerang puting susuku dengan jilatan dahsyatnya hingga tubuh kerempengku bergetar seolah mendapatkan setruman electric portable. Oughh ... ahh ... ahh ... aku mendesah tak karuan karena ulah Cakra yang pintar mengeksplore wilayah-wilayah G-spot lelaki hingga mendapatkan kenimatan yang bertubi-tubi.

''Aku akan tunjukan ... hal yang tak akan pernah kamu lupakan sepanjang hidupmu, Tian ...'' Cakra membuka pakaiannya sendiri dan menunjukan dada bidangnya yang lebar, perut datar berkotak-kotak seperti roti sobek, serta otot bisep dan trisepnya yang terbentuk sempurna, tubuh atletisnya ini memang didapat karena dia rajin nge-gym di pusat kebugaran. Luar biasa ... Cakra memang cowok macho yang benar-benar Te ... O ... Pe ... Be ... Ge ... Te. Jantungku mendadak bergunjang hebat ketika Cowok tampan ini melepaskan celananya dan memamerkan organ pribadinya yang sudah tegak lurus bagai mentimun jepang, ukurannya sangat wow dan bikin melongo. Panjangnya sekitar 17 cm dengan diameter yang tebal serta berukiran urat syaraf yang kehijauan, alat vitalnya itu sudah tersunat ketat sehingga menampakan kepala plontos yang merona mengkilat kemerahan seperti helm tentara, bulu kemaluannya tercukur rapi dan serasi dengan dua buah pelirnya yang tergantung indah bagai buah kedondong.

''Ackkhh ...'' Aku menjerit manja tatkala Cakra membalikkan tubuhku dengan sangat kasar, kemudian dia melorotkan celanaku hingga aku benar-benar bugil tanpa selembar kain pun yang menempel di tubuhku. Dia meremas bokongku dengan rasa gemas manja, lalu dengan sigap dia memukul-mukul bokongku itu seperti menepuk sebuah kasur. Sejurus kemudian dia membuka lebar belahan pantatku sehingga lubang anusku yang masih sempit ini bisa terlihat jelas di hadapan mata Cakra.

''Oughhh ...'' Aku memejamkan mata ketika sebuah benda hangat meliuk-liuk di sekitar liang keperawananku, aku tidak tahu apa yang dilakukan Cakra, mungkin dia sedang meragakan aksi yang disebut dengan me-rimming. Sebuah aksi yang membuat sekujur tubuh bugilku jadi merinding, antara rasa geli dan enak sangat sulit dibedakan. Aaaacckkkhh .... aku menjerit ... meratap piluh saat jari jemari cakra mengorek-orek liang anusku yang mulai menganga seperti lubang botol. Aduh ... tubuhku mendadak bergidik nyerih kala jari-jari itu bergerak keluar masuk menusuk dinding anusku hingga becek berlendir.

Sreettt!!! ... gigi Cakra merobek bungkus kondom yang memang sudah disiapkan oleh Cakra. Entahlah dia mendapatkan dari mana benda itu. Lalu dia memasang karet pelindung itu di alat kelaminnya yang tengah ngaceng total. Dan tak lama kemudian dia mengarahkan senjata kejantanannya itu ke gua basahku. Sluppp ... sluppp ... blesss! Aacckkhhh ... aku kembali merintih dengan suara yang tertahan ketika benda kelelakian Cakra menyeruak masuk ke lubang boolku dan merobek keperawannya. Aah ... ah ... ah ... Cakra menggoyang pantatnya maju mundur selaras dengan gerakan senjata pertempurannya yang menusuk-nusuk rongga anusku, geal-geol badan Cakra naik turun seperti orang yang sedang memompa, nafasnya bertambah berat dan memburu. Oouhh ... ahhh ... ahhh ... desahannya mengiringi gerakan liar tubuhnya yang menindihi tubuhku.

Badan Cakra merapat di punggungku, hingga keringatnya bercampur dengan keringatku, lalu dari gesekan antara badan itu menimbulkan suara khas persenggaman. Aahh ... ahhh ... pantat Cakra terus bergerilya menukik-nukik tajam bersamaan dengan organ vitalnya yang menghujam dalam di liang kenikmatanku.

''Oough ...'' lengkuhanku menahan rasa perih seperti diiris senjata tajam, rasa mual, mules dan juga enak bercampur jadi satu menjadi sebuah rasa yang sukar untuk dipadankan dengan kata-kata.

''Aackkhhh ...'' Cakra lebih cepat menggerakan tubuh dan pantatnya, tangannya juga mencengkram erat tanganku, gesekan kontolnya di boolku juga lebih kencang dan keras. Plok ... plok ... plok ... plok!

Ough ... ahhh ... ahhhh!

Tubuh Cakra bergetar hebat, dia mengejan kuat dengan suara lengkuhan yang berat, lalu aku merasakan ada sensasi berkedut dan bergetar-getar di area lubang boolku ... rupanya batang keperkasaan Cakra yang tersulubungi dengan kondom telah memuncratkan cairan spermanya. Cakra berada di puncak orgasme yang nikmat. Crooot .. .crooot ... crooott!

Malam itu adalah malam pertama aku melakukan hubungan seksual sesama jenis. Dan persenggamaan bersama Cakra itu akan menjadi kenangan terindah dalam hidupku.

TAMAT

Kembang LelakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang