08 •• Mahmud dan Macan

44.5K 3.3K 199
                                    

SELAMAT MEMBACA
SCARLDO :
08 •• Mahmud dan Macan

Rey terlalu gila untuk disebut sebagai manusia —Zeeana Scarleta***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rey terlalu gila untuk disebut sebagai manusia —Zeeana Scarleta
***

FOLLOW :
@kdk_pingetania
@kdk.pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarleta

***

ZEE menatap ragu ke arah motor gede milik Rey. "Ayo naik!" ujar Rey yang sudah duduk di atas motor dan menggunakan helm.

Gadis itu masih tak berkutat. Apakah keputusannya pulang bareng Rey adalah hal yang benar? Bagaimana jika beberapa menit kemudian dia akan menjadi tinggal nama?

Rey membuka kaca helm-nya dan menengok ke samping, melihat ke arah Zee yang nampak ragu. Lelaki itu tiba-tiba melepas helm-nya dan memberikannya pada Zee.

"Buat apa?" tanya Zee bingung.

"Buat dipakelah," jawab Rey.

"Tapi—"

Tiba-tiba saja Rey memasukkan helm itu ke kepala Zee. Gadis itu hendak protes tapi Rey sudah terlebih dahulu menurunkan kaca helm-nya. "Kepala lo kecil amat ya, helm gue seketika jadi raksasa," ujar Rey.

Zee pun menaikkan kaca helm itu dan menatap Rey kesal. "Kamu apa-apaan sih?" tanya Zee.

"Lo takut mati kan kalau pulang bareng gue?" tanya Rey. "Gue nggak serusak itu kali sampai-sampai pengin buat cecan kayak lo balik tinggal nama," kata Rey.

Zee mendengus.

"Udah tunggu apa lagi? Buruan naik! Kalau misalnya ada apa-apa kan kepala lo udah aman," ujar Rey.

Terpaksa akhirnya Zee naik ke atas motor Rey. Lelaki itu pun melihat Zee dari kaca spion. Anjir, itu paha atau apaan, mulus bat, batin Rey. Sepertinya otak mesum Rey kembali berfungsi.

"Besok-besok lo bawa jaket ya," ujat Rey.

"Hah?" tanya Zee bingung.

"Biar nggak kedinginan," jawab Rey ngelantur.

Dia itu kenapa lagi? Kenapa tiba-tiba ngomongin kedinginan? Random banget sih, batin Zee.

"Apaan sih nggak jelas," komentar Zee.

"Udah iyain aja," kata Rey. Lelaki itu berusaha memfokuskan diri. Otak, jangan mikirin paha dulu ya, batin Rey. "Pegangan dulu dong," kata Rey.

Scarldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang