09 •• Deketin Zee

46.2K 3.5K 231
                                    

SELAMAT MEMBACA
SCARLDO :
09 •• Deketin Zee

Terlalu menyebalkan untuk diingat, terlalu lucu untuk dilupakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlalu menyebalkan untuk diingat, terlalu lucu untuk dilupakan.
***

FOLLOW :
@kdk_pingetania
@kdk.pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarleta

***

HARI ini entah kenapa Rey sudah duduk di meja makan pada pukul setengah tujuh pagi. Padahal biasanya dijam-jam seperti ini Rey masih di dunia gaibnya.

Hal itu pun membuat kedua orangtua Rey tak kalah bingung. Mereka bingung darimana anaknya itu mendapatkan pencerahan. Apakah karena kemarin Sarah menggetok Rey dengan teplon karena Rey ketahuan mau maling kaset yang sudah disita?

"Pagi Mahmud dan Macan ku sayang," ujar Rey sambil membalikkan piring yang ada di hadapannya. "Wah hari ini makanannya enak ya."

Tasya mengedipkan matanya berkali-kali seolah tak percaya dengan yang ia lihat. "Mbak, kemarin kayaknya otak Rey kegeser deh gara-gara digetok," ujar Tasya.

Sarah mengangguk setuju, "iya, Mbak jadi ikut prihatin. Kamu masih sehat kan Nak?" tanya Sarah dengan nada cemas.

Rey mendengus sebal, "apa salah dan dosaku Mama? Niat suci ku kau tak percaya. Lihat jurus yang kan ku berikan, Reynald goyang, Reynald goyang." Rey malah menyanyikan lagu 'Jaran Goyang' dari Nella Kharisma dengan menggantikan beberapa lirik.

"Tuh kan Mbak, dia aneh," ujar Tasya.

"Reynald goyang?" tanya Sarah bingung.

Rey mengambil nasi, "iya Rey mau goyang Ma, tapi di kasur," ujar Rey.

Sebenernya Tasya dan Sarah mau mengumpat, tetapi mereka tersadar bahwa mereka orang tua, jadi umpatan kebun binatang mereka tahan sampai ujung lidah.

Karena merasa risih dengan pelototan ibu-ibunya. Rey pun menatap mereka, "goyang Ma, goyang, bukan anu," ujar Rey.

Sarah menghembuskan napasnya, "kenapa kamu lahir sih Rey?" tanya wanita itu.

"Kan Mama yang buat, kok tanya Rey sih?"

Melihat Sarah ingin mengomeli anaknya lagi, Tasya pun menyentuh tangan Sarah, "udah Mbak ikhlasin aja, anggap aja ini cobaan buat kita," ujar Tasya.

"Aduh, Macan ku sayang jangan marah ya," ujar Rey setelah memakan sendokan nasi terakhir. "Anakmu yang ganteng ini mau pergi ke sekolah dulu, jangan kangen ya!" Rey menyalami kedua tangan ibunya.

Scarldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang