CERITA TELAH DITERBITKAN
Abstrax Series [2] : Reynald Geraldo
Bertemu Rey adalah hal yang paling buruk yang pernah terjadi dihidup Zee. Hidup gadis yang dulunya tentram itu, tiba-tiba saja menjadi kacau akibat tingkah absurd dari playboy berotak mes...
SELAMAT MEMBACA SCARLDO : 62 •• Kenyataan Yang Menyesakkan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sejatinya, hubungan yang tidak bisa diputuskan di dunia adalah hubungan keluarga. Karena sampai kapanpun, ibumu adalah ibumu, ayahmu adalah ayahmu dan saudaramu adalah saudaramu. Mereka tidak akan mungkin menjadi mantan keluargamu sampai kapanpun. ***
REY benar-benar membeku mendengar ucapan Tasya dari sebrang sana.
"Mamamu ada di rumah sakit Rey, kondisinya kritis," ujar Tasya.
"Kenapa mama bisa ada di rumah sakit? Bukannya mama ada perjalanan bisnis sama papa?" tanya Rey.
"Sebenarnya selama ini mamamu sakit Rey, dia sengaja minta kami semua nggak ngasi tau ke kamu, biar kamu bisa fokus belajar buat ulangan nanti," ujar Tasya.
Dan di situ Rey merasakan penyesalan terbesar. Lebih besar dari penyesalannya terhadap Rasti dan Zee. Ia benar-benar menyesal karena telah menyia-nyiakan waktunya selama ini hanya untuk bersenang-senang. Sampai-sampai ia melupakan sesuatu yang paling berharga.
Ibu adalah sesuatu yang paling berharga.
Kemana saja Rey selama ini sampai-sampai ia tidak tahu bahwa ibunya sedang mengalami penyakit yang serius. Kemana saja Rey saat ini? Oh, lelaki itu hanya bisa bersenang-senang dengan teman-temannya. Dia juga sangat sibuk mencari wanita yang cantik untuk ia pacari. Tanpa sadar bahwa wanita tercantik dan yang paling berharga sedang ada di rumah, yaitu ibunya.
Rey berlari menuju tempat dimana motornya terparkir. Ia menarik pedal gasnya sekuat mungkin. Kini Rey berdoa, semoga ibunya akan baik-baik saja. Tidak! Ibunya harus baik-baik saja.
Lelaki itu kembali menambah kecepatan motornya, bahkan ia menerobos lampu merah. Ia tidak mau melewatkan barang sedetik pun waktu untuk bertemu ibunya. Ia tidak mau kata terlambat akan kembali membuat penyesalan di dalam dirinya.
Beberapa menit kemudian Rey sampai di rumah sakit tersebut. Ia berlari menyusuri koridor dan mencari nomor kamar yang sudah Tasya beritahu tadi.
Langkahnya berhenti saat melihat Tasya sedang menangis bersama ayahnya. Bahkan ada kakaknya di sana yang sedang menangis dalam diam. Bahkan kakaknya yang sedang di luar kota pun tahu bahwa ibunya sedang sakit. Sedangkan Rey yang satu rumah sama sekali tidak tahu.
