17 •• Kebencian

31.6K 2.4K 251
                                    

SELAMAT MEMBACA
SCARLDO :
17 •• Kebencian

Ternyata lo orang yang paling jahat yang pernah gue kenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata lo orang yang paling jahat yang pernah gue kenal.
***

FOLLOW :
@kdk_pingetania
@kdk.pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarleta

***

BEBERAPA hari berpacaran dengan Seera, Rey pun mulai bosan dengan gadis itu. Hal itu dikarena Seera terlalu rewel baginya. Gadis itu selalu saja minta dijemput dan diantar kemana-mana. Perlu kalian ketahui bahwa Rey tidak suka cewek yang terlalu manja.

Karena hal tersebut lah Rey memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Bahkan tanpa segan Rey memutuskan Seera secara sepihak lewat telpon.

"Hallo yang, bisa tolong jemput aku nggak?" tanya Seera di sebrang sana.

Rey mendengus kesal, "gue bukan sopir lo," kata Rey kesal.

"Ih, tapi kan kamu pacar aku," kata Seera.

"Ya udah kita putus aja," kata Rey.

"Hah?! Putus kamu bilang?" teriak Seera kaget.

Hal itu membuat Rey menjauhkan ponselnya dari telinganya. "Santai bangke, gue kagak budek," ujar Rey kesal.

"Gue nggak mau putus," rengek Seera.

"Maaf ya beb, tapi gue udah bosen sama lo. Dada sayang," kata Rey. Tak lupa lelaki itu mengecup ponselnya sebelum mematikan sambungan ponsel tersebut.

Ertha menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah temannya yang gila itu, "mutusin cewek lagi?" tanya Ertha.

"Apa itu perlu ditanyakan lagi?" ujar Bonet.

Rey memasukkan ponselnya ke dalam saku, "kalian berdua jadi ikutan nggak ntar? Mumpung nggak ekstra basket sekarang. Sekali-kali ke club nggak papa kali," ujar Rey.

"Jadilah," jawab Bonet bersemangat.

"Gue ngikut aja," kata Ertha.

"Ya udah kalau gitu, gue tunggu kalian pada di sono," kata Rey sebelum akhirnya pergi meninggalkan mereka dari sana.

***

ZEE ke luar dari kamarnya. Tiba-tiba saja suara teriakan ayahnya terdengar membuat Zee reflek menutup telinganya.

"Kamu dibilangin orangtua jangan ngeyel!" teriak Tio.

"Aku mau pergi," kata Seera lalu melenggang pergi.

"Seera!" teriak Tio. Pria itu mengacak rambutnya frustrasi.

"Kamu lihat kan sekarang bagaimana ulah anak kamu! Itu semua karena kamu yang selalu mencontoh yang tidak baik," kata Brenda.

Scarldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang