SELAMAT MEMBACA
SCARLDO :
32 •• Mulai KhawatirBukankah terlalu cepat untuk merasakan sesuatu diantara kita?
***PAGI itu Zee bangun lebih pagi dari biasanya, alasannya gadis itu tidak ingin telat karena pasti akan memakan waktu yang tidak sedikit untuk membangunkan seorang Rey. Setelah siap dengan seragamnya. Gadis itu pun berjalan menuju kamar Rey.
Zee mengernyitkan dahinya ketika melihat pintu kamar Rey sedikit terbuka. Tanpa berpikir panjang, gadis itu pun mendorong pintu kamar Rey. Zee hendak membangunkan lelaki itu, tetapi ia malah dikejutkan dengan adanya Rasti di sana.
"Woi kebo bangun dong," kata Rasti sambil menggoyang-goyangkan tubuh Rey dengan keras.
"Anjir diem dulu beb, gue masih mau bobo ganteng," kata Rey sambil menarik selimutnya hingga menutupi kepalanya.
Rasti pun dengan kesal menarik selimut Rey, "lo tuh ya, nggak kapok apa dimarahin Bu Wertia? Untung aja Bu Wertia lagi ada kegiatan ke luar kota. Gue nggak bisa bayangin deh gimana stress nya beliau kalau masih di sekolah," kata Rasti.
"Oh, iya, udah lama nggak liat pacar gue yang satu itu, ah jadi kangen," celoteh Rey di balik selimutnya.
"Udah deh jangan banyak ngoceh, ayo bangun cepetan," kata Rasti sambil menarik selimut Rey.
Rey pun bangkit dari tidurnya dan mendengus kesal. "Ras, gue masih ngantuk," kata Rey.
"Nggak ada, pokoknya lo harus bangun. Masa gue harus naik taksi sih, kasian uang gue tau," kata Rasti. Gadis itu pun mecegah tubuh Rey yang hendak tidur kembali. "Nggak ada tidur-tidur lagi," kata Rasti.
Rey mendengus, "beb, lo harus ngertiin gue," kata Rey sambil memegang tangan Rasti.
Rasti membalas dengan menggenggam tanga Rey juga, "lo juga harus ngertiin gue beb," kata Rasti sambil tersenyum menatap Rey.
Lelaki itu mendengus kesal kemudian mengalihkan pandangannya. Rey pun menyadari bahwa sejak tadi ada seorang gadis yang menatap ke arah mereka. Saat mata Rey bertemu dengan mata Zee, Rey pun langsung tersenyum, "pagi su, lo ngapain di situ?" tanya Rey.
Zee pun tersadar dan buru-buru membalikkan badannya. Ia merasa malu karena ketahuan sejak tadi menguping pembicaraan antara Rey dan Rasti. Tetapi karena terlalu gugup hal itu membuat Zee menabrak meja kecil di dekatnya. Gadis itu pun meringis karena merasa sakit di area tulang keringnya.
Rey pun langsung bangkit dari tempat tidur dan buru-buru berlari dan menghampiri Zee, "Astaga beb, pelan-pelan, nggak papa kan?" tanya Rey sambil menatap khawatir ke arah Zee.
Zee pun menoleh dan wajahnya langsung berhadapan dengan wajah Rey. Bukannya menjawab pertanyaan yang ditanyakan lelaki itu, Zee malahan menatap wajah Rey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarldo
Teen FictionCERITA TELAH DITERBITKAN Abstrax Series [2] : Reynald Geraldo Bertemu Rey adalah hal yang paling buruk yang pernah terjadi dihidup Zee. Hidup gadis yang dulunya tentram itu, tiba-tiba saja menjadi kacau akibat tingkah absurd dari playboy berotak mes...