18 •• Jadian?

33.3K 2.6K 402
                                    

SELAMAT MEMBACA
SCARLDO :
18 •• Jadian?

Jadi gimana rasanya? Gimana rasanya dimainin sama gue?***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi gimana rasanya? Gimana rasanya dimainin sama gue?
***

FOLLOW :
@kdk_pingetania
@kdk.pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarleta

***

MOTOR Rey telah siap di arena balapan, begitu juga Leo yang ada di sebelahnya. Setelah gadis di depannya menghitung hingga angka tiga, kedua motor tersebut melaju kencang. Tetapi kali ini ada yang berbeda dengan Rey. Lelaki itu terlihat sangat berambisi memenangkan balapan kali ini, terbukti dengan caranya mengendarai motor. Padahal dia biasanya tidak pernah terlalu mempermasalahkan kalah atau menang saat balapan.

Sampai akhirnya motor Rey menyentuh garis finish terlebih dahulu, disusul motor Leo di belakangnya. Leo membuka helm nya setelah sampai di garis finish, "lo kenapa njing? Mau nyari mati?" tanya Leo kesal.

Rey terkekeh, "dewi kematian terlalu sayang sama gue, dia nggak bakalan biarin gue mati," kata Rey.

Leo mendengus mendengar ucapan Rey, bahkan di saat sudah memasuki kelas dua belas, Rey masih saja seperti anak kecil. "Bego lo ah," kata Leo kesal.

Gadis yang tadinya menjadi orang yang memulai balapan itu mendekati Rey, "sekarang lo mau ajak gue kemana?" tanya gadis itu dengan senyuman nakalnya.

Rey menatap gadis itu dari atas sampai bawah, kemudian tersenyum jahil. Lelaki itu mengelus paha gadis itu, "lo seksi, tapi sori gue nggak main sama cabe-cabean," ujar Rey. "Mungkin kalau lo nawarin diri sama Leo, dia bakalan mau," kata Rey sebelum akhirnya melajukan motor dan pergi dari sana.

"Bangsat lo!" Samar-samar Rey mendengar umpatan dari Leo.

***

"KAK," panggil Zee sambil mengetuk pintu kamar Seera. "Kak, tolong buka pintunya, dengerin penjelasan aku dulu," kata Zee.

Tak lama pintu kamar tersebut terbuka dan menampakan wajah Seera dengan mata yang sembab, "lo mau jelasin apa lagi?" tanya Seera.

"Kak, denger--"

"Pergi lo dari hadapan gue!" teriak Seera penuh kebencian. "Dari dulu lo emang orang yang suka ngerebut apa yang gue punya, mainan, baju, makanan bahkan kasih sayang mama sama papa. Dan sekarang? Lo ngerebut pacar gue?" ujar Seera bergebu-gebu.

"Aku nggak ada hub--"

Seera kembali menampar pipi adiknya itu. Hal itu berhasil membuat air mata Zee terjatuh. "Nggak usah bohong lagi! Gue nggak bakalan percaya sama setiap kata lo, bahkan kalau lo nangis kayak gini. Lebih baik lo pergi dari sini, karena gue udah muak liat muka sok polos lo itu!" kata Seera. Gadis itu masuk ke dalam kamarnya dan membanting pintu kamarnya keras-keras.

Scarldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang