29 •• Kapten Basket

30.3K 2K 541
                                    

SELAMAT MEMBACA
SCARLDO :
29 •• Kapten Basket

Menahan pesonanya ternyata benar-benar sulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menahan pesonanya ternyata benar-benar sulit

***

LELAKI itu keluar dari ruang ganti dengan pakaian basketnya. Hal itu membuat mata para gadis menatap terpukau ke arahnya, termasuk Zee. Gadis itu benar-benar menatap Rey tanpa jeda. Hal itu pun membuat Rey tersadar dan menatap balik ke arah gadis itu. Ia memberikan senyuman mempesona ke arah Zee.

Zee pun tersadar dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Astaga tadi gue mikir apaan, batin Zee.

Melihat reaksi Zee pun membuat Rey terkekeh. Lelaki itu mengalihkan pandangannya dan menatap para gadis yang tiba-tiba memenuhi tribun penonton padahal mereka tidak diundang. Mereka semua memberikan teriakan histeris untuk Rey, mungkin karena mereka sudah sangat lama tidak melihat cowok idamannya bermain basket, makanya mereka sampai sehisteris itu.

Lelaki itu pun berlari menuju lapangan basket dan menangkap bola yang dilempar Bonet. Mereka pun lanjut bermain dengan tambahan satu pemain, yaitu sang ketua. Rey bermain sangat baik dan membuat semua mata para gadis menatap Rey takjub. Bahkan pemain basket perempuan juga ikut-ikutan terpukau dengan permainan ketuanya.

Rey berhenti sejenak bermain dan mengelap keringat yang jatuh ke dahinya dengan telapak tangannya. Lelaki itu tersenyum ke arah para gadis yang histeris dengan hal yang ia lakukan tadi. Tanpa tanggung, Rey memberikan kiss bye kepada para gadis di sana. Tanpa sengaja mata Rey melirik ke arah Zee, gadis itu terlihat kesal dengan tingkah Rey yang jelalatan, tetapi hal itu justru membuat Rey semakin senang. Ia senang melihat Zee kesal.

Lelaki itu kemudian kembali bermain lagi, hingga beberapa menit kemudian permainan selesai. Para gadis yang berada di tribun pun berlarian ke arah Rey. Mereka berebutan ingin memberikan lelaki itu air dan handuk, tetapi tiba-tiba Salsa bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Rey. Gadis itu menerobos kerumunan dan berdiri di hadapan Rey.

"Ini air buat lo," kata Salsa sambil memberikan sebotol air.

Rey menatap Salsa terkejut, "lo udah nggak marah lagi sama gue?" tanya Rey.

Salsa tersenyum sambil mengangguk, "iya."

Ternyata gadis di hadapannya ini sangat mudah berubah-ubah. Padahal tadinya dia selalu menangis saat melihat wajah Rey, tetapi kenapa tiba-tiba sekarang dia malah tersenyum seolah-olah taka da yang terjadi. Tidak sengaja mata Rey menangkap sosok Zee yang turun dari tribun dan hendak pergi.

Lelaki itu pun dengan cepat berjalan meninggalkan para gadis dan menghampiri Zee. Ia mencekal pergelangan tangan gadis itu untuk mencegah Zee pergi.

Zee menoleh dan menatap Rey sebal, "lo kenapa nahan gue?"

"Yang ngijinin lo pergi siapa?" tanya Rey.

Scarldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang