SELAMAT MEMBACA
SCARLDO :
31 •• Ada RasaKenapa perasaan selalu bergerak secara egois tanpa memandang hal lain?
***MOBIL Rey telah sampai di depan rumahnya, satpam pun segera membukakan pagar. Setelah mobil Rey terparkir dengan benar, lelaki itu pun segera membuka sabuk pengamannya. "Lo keluar duluan aja," kata Rey pada Rasti.
"Emang lo mau kemana?" tanya Rasti.
Rey menunjuk dengan dagunya ke arah kursi penumpang bagian belakang.
"Kok dia ketiduran, mau gue bangunin?" tanya Rasti.
Lelaki itu menggeleng, "nggak usah, biar gue yang ngurusin dia, lo masuk duluan aja," kata Rey.
Walaupun sebenarnya dia tidak ingin meninggalkan Rey berduaan dengan Zee, tetapi Rasti terpaksa keluar karena melihat wajah Rey yang masih tegang seperti itu. "Oke, gue duluan," kata Rasti lalu keluar dari mobil itu.
Rey pun mencondongkan badannya ke kursi penumpang bagian belakang. Wajah laki-laki itu pun langsung menghadap ke wajah Zee yang tertidur pulas. Rey menatap bibir pink milik Zee. Shit, jangan mikir gituan dulu, batin Rey. Lelaki itu menepuk pipi Zee pelan.
"Bangun woi," kata Rey.
Zee hanya bergumam pelan tanpa membuka matanya.
"Woi, bangun," kata Rey sambil kembali menepuk pipi Zee, tetapi gadis itu tetap tidak bangun. Alhasil karena kesal Rey pun keluar dari mobilnya dan membuka pintu mobil bagian belakang. Tanpa babibu Rey langsung mengangkat tubuh Zee.
Hal itu pun membuat Zee langsung terbangun. Gadis itu benar-benar kaget. "Rey! Lo ngapain?" teriak Zer terkejut.
"Diem njing, berat tau," kata Rey kesal.
Hal itu membuat Zee seketika terdiam. Ia menatap wajah Rey yang menatap lurus ke depan. Wajah Rey yang biasanya mulus dan cerah, kini berubah menjadi suram dan penuh luka. Jadi seperti itu wajah Rey ketika sedang emosi, uhh sangat menyeramkan.
"Kenapa kamu baru pulang?" tanya Tasya. Wanita itu duduk di ruang tamu dengan Rasti di sebelahnya.
Mendengar suara Tasya, buru-buru Zee turun dari gendongan Rey. Gadis itu pun menunduk tak berani menatap Tasya.
"Itu muka kamu juga kenapa?" tanya Tasya.
Rey mendengus, "Ras, lo masuk aja duluan," kata Rey.
Rasti pun bangkit dari duduknya, "tante, aku ke atas duluan ya," kata Rasti.
Tasya pun mengangguk dan membiarkan Rasti pergi ke kamarnya. Wanita itu kemudian kembali menatap Rey, "kamu ngapain sih baru pulang jam segini? Kenapa juga Rasti ke sini?" tanya Tasya.
"Gini tan—" Ucapan Zee dipotong oleh Rey.
"Mah aku capek, aku ke atas dulu," kata Rey. Lelaki itu berjalan pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scarldo
Teen FictionCERITA TELAH DITERBITKAN Abstrax Series [2] : Reynald Geraldo Bertemu Rey adalah hal yang paling buruk yang pernah terjadi dihidup Zee. Hidup gadis yang dulunya tentram itu, tiba-tiba saja menjadi kacau akibat tingkah absurd dari playboy berotak mes...