21 •• Pindah

33.2K 2.4K 294
                                    

SELAMAT MEMBACA
SCARLDO :
21 •• Pindah

Lo nggak akan tahu apa yang bakalan gue lakuin kalau gue udah kesel***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lo nggak akan tahu apa yang bakalan gue lakuin kalau gue udah kesel
***

FOLLOW :
@kdk_pingetania
@kdk.pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarleta

***

ZEE berjalan ke dalam rumahnya layaknya seorang mayat hidup. Di kepalanya masih banyak pertanyaan yang terus terputar bagaikan kaset rusak. Ia masih tak percaya bahwa Sarah yang sekaligus bos ibunya adalah ibu Rey. Kenapa dunia sesempit ini?

"Oh, iya, bukannya ibunya Rey yang waktu itu kan? Terus kenapa Tante Sarah juga ibunya Rey?" gumam Zee. "Ahh, bodo amat pokoknya!" teriak Zee sambil mengacak rambutnya frustrasi.

"Zee, ayo makan sini," kata Brenda saat Zee melewati ruang makan mereka. Di sana Brenda duduk bersama Seera dan ayahnya.

"Tumben mama udah pulang," kata Zee sambil berjalan mendekati meja makan.

"Tante Sarah ngasi mama pulang duluan, soalnya mama disuruh bantu kamu siap-siap," kata Brenda.

Zee mengambil gelas berisi air di atas meja dan meneguknya, "emang Zee mau kemana? Pakai siap-siap segala," kata Zee.

"Kan mulai hari ini kamu bakalan tinggal di rumah Tanye Sarah," kata Brenda.

Gadis itu seketika tersedak. Ia memukul dadanya berkali-kali untuk memberhentikan batuknya, "sekarang juga? Secepat itu?" tanya Zee tak percaya.

"Iya, katanya itu permintaan anaknya," kata Brenda.

Zee mendelik. Baru saja Zee hendak membalas perkataan ibunya, bantingan sendok yang cukup keras membuat Zee mengurungkan niatnya. Zee menatap kakaknya yang kini tengah menatapnya tajam. Gadis itu mendorong kursinya dan bangkit dari duduknya. "Gue mau ngomong sama lo," kata Seera sambil menarik tangan Zee.

Setelah Seera membawa Zee menjauh dari ruang makan, gadis itu langsung melepas cekalan tangannya dari pergelangan adiknya itu.

"Kak, kaka—"

Belum selesai Zee berbicara, Seera sudah melayangkan satu tamparan di pipi adiknya. "Apa lo suka kayak gini? Apa lo suka ngerebut semuanya dari gue?" teriak Seera.

Zee menatap kakaknya bingung, "maksud kakak?"

Seera tertawa sinis, "nggak usah sok polos! Nggak cukup lo ngerebut pacar gue, dan sekarang lo mau tunangan sama dia? Lo nggak bisa mikirin perasaan gue? Hati gue masih hancur karena kejadian kemarin. Bahkan kejadian itu belum sampai seminggu," kata Seera. Air mata gadis itu mulai menetes.

Scarldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang