59 •• Dia Prioritasmu

25.8K 2.1K 695
                                    

SELAMAT MEMBACA
SCARLDO :
59 •• Dia Prioritasmu

Terlalu gengsi untuk mengatakan cemburu, terlalu sakit untuk dipendam sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlalu gengsi untuk mengatakan cemburu, terlalu sakit untuk dipendam sendiri.
***

FOLLOW :
@kdk_pingetania
@kdk.pingetania
@aboutpinge
@reynald.geraldo
@zeeana.scarleta

***

PAGI itu Zee dan Rey berangkat lebih pagi dari biasanya. Hal itu dikarenakan sekolah mereka mengadakan upacara bendera untuk memperingati hari guru.

Rey yang sangat malas untuk berangkat ke sekolah karena upacara pun terpaksa harus berangkat dikarenakan Zee ngomel-ngomel.

"Rey! Kita udah telat! Lo jangan tidur lagi kek," gerutu Zee kesal saat lelaki itu menjatuhkan kepalanya di stir mobil.

"Aduh beb, sabar ngapa, gue kemarin tidur jam satu tau!" ujar Rey sambil mengangkat kepalanya. Terlihat jelas kantung mata lelaki itu.

"Siapa yang nyuruh tidur jam segitu!" kata Zee tak peduli. Lagian keluar kok sampai malam-malam sekali. Nggak punya otak apa ya?

"Santai kali nggak usah ngegas," ujar Rey kesal.

Kemarin Rey dipaksa Leo untuk menemani lelaki itu. Katanya sih dia lagi patah hati dan butuh teman. Dan Rey benar-benar tidak menyangka Leo sudah mabuk berat. Alhasil Rey menelpon Marchel untuk membantu membawa Leo pulang.

Mereka berusaha membawa Leo ke dalam kamar tanpa diketahui oleh ibu lelaki itu. Karena kalau sampai ketahuan, pasti Leo bakalan mencak-mencak. Dia lebih memilih ditinggal di tepi jalanan saja daripada dibawa ke rumah. Karena dengan begitu, ibunya tidak akan tahu bagaimana kelakuan Leo selama itu.

Lagian Rey bingung kenapa Leo bisa semabuk itu, padahal Leo orang yang paling bisa mengontrol emosi seperti Marchel dan Mike. Tapi kenapa Leo malah mabuk-mabukan seperti itu? Apa ada sesuatu masalah?

Ah, daripada membahas Leo, lebih baik kita kembali ke pasangan Rey dan Zee.

Mobil Rey akhirnya sampai di sekolah. Untungnya mereka tidak telat. Zee pun melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Masih ada sepuluh menit sebelum masuk kelas. Gadis itu kemudian melihat ke arah Rey. Lelaki itu terlihat sangat kecapekan.

"Lo ngantuk banget?" tanya Zee.

Rey tidak menjawab. Mood nya sedang tidak baik hari ini.

"Mau tidur dulu nggak? Nanti gue bangunin kalau udah mau masuk," tawar Zee.

Tidak ada jawaban lagi.

Scarldo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang