CERITA TELAH DITERBITKAN
Abstrax Series [2] : Reynald Geraldo
Bertemu Rey adalah hal yang paling buruk yang pernah terjadi dihidup Zee. Hidup gadis yang dulunya tentram itu, tiba-tiba saja menjadi kacau akibat tingkah absurd dari playboy berotak mes...
"BURUAN naik," kata Rey yang sudah ada di atas motor.
Zee menatap Rey ragu, "lo yakin mau bawa motor, emangnya lo nggak ada mobil?" tanya Zee.
"Emang kenapa kalau motor?" tanya Rey.
"Ya nggak papa sih, cuma gue kan pakai rok," kata Zee.
Rey menatap rok Zee yang ada beberapa senti di atas lutut. Lelaki itu kemudian membuka jaketnya dan memberikannya kepada gadis itu. "Pakai buat nutupin paha lo, gue nggak mau salpok lagi," kata Rey.
Gadis itu menerima jaket yang Rey berikan dan segera naik ke atas motor. Beberapa detik kemudian Rey langsung menancap gas dan membuat motor itu melaju sangat cepat. Reflek Zee pun memeluk pinggang Rey erat-erat.
Setelah mengendarai motor dengan begitu ganasnya, akhirnya mereka sampai di sekolah. Rey memilih untuk memarkirkan motornya di dalam sekolah, dan hal itu membuat banyak orang menatap mereka. Mungkin karena mereka sudah mendengar berita tentang rencana pertunangan anak bungsu dari MJ Entertainment.
Gadis itu masih memeluk pinggang Rey erat, padahal motor Rey sudah sejak tadi berhenti. Lelaki itu pun membiarkan Zee memeluknya, ia ingin membuat orang-orang yang ada di sekelilingnya ini membuat gosip tentang dirinya dan Zee, maka dengan begitu permainan akan jauh lebih menyenangkan.
"Sampai kapan lo mau meluk gue?" bisik Rey tepat di telinga Zee.
Zee pun dengan cepat membuka matanya dan melepas pelukannya. Gadis itu menjadi salah tingkah dan langsung turun dari motor. "Eee ... gue ..."
"Iya, gue tau lo nyaman meluk gue tapi semua orang ngeliatin kita yang," kata Rey.
Zee mengedarkan pandangannya. Benar yang dikatakan Rey, kini semua orang menatap mereka. "Kenapa?" tanya Zee bingung.
Rey turun dari motornya dan menarik Zee agar mendekati dirinya, "karena sekarang lo adalah calon tunangan gue, jadi pasti lo bakalan banyak dapet tatapan dari mereka," kata Rey. Lelaki itu kemudian merangkul pinggang gadis itu.
Zee pun hendak melepaskan rangkulan Rey, tetapi lelaki itu malah tambah mengeratkan rangkulannya.
"Setidaknya lo harus bersikap baik ke gue di depan semua orang. Emang lo mau diberitain yang nggak-nggak?" tanya Rey.
Zee menatap Rey kesal. Apakah ia harus benar-benar bersikap romantis dengan Rey di hadapan semua orang? Ah, sangat menyebalkan!
Rey mengantarkan Zee sampai depan kelas gadis itu. "Entar gue tunggu lo di kantin pas istirahat pertama," kata Rey.
