Awas typo bertebaran!
.
.
.
Rey terlonjak kaget ketika melihat siapa orang yang menghampirinya.Empat orang tersebut menyunggingkan senyum ketika melihat raut terkejut rey. Tentu saja bukan senyum manis yang mereka berikan tapi senyum yang bisa membuat siapa saja bergidik ngeri melihatnya. Tapi tentu saja itu tidak berlaku untuk rey.
Rey tidak takut sama sekali melihat mereka. Dia hanya kaget. Kaget melihat orang yang beberapa hari lalu tersungkur di bawah kakinya sekarang berani menantangnya.
"hay manis, " ucap rehan
Rey tidak menjawab ucapan rehan. Dia hanya tersenyum miring menanggapinya.
"gaes.. Sekarang kalian seret dia ke tempat yang sudah kita siapkan" ucap rehan kepada curut-curutnya.
"oke boss.. " ucap Taufiq,cio,dan tama hampir berbarengan.
Tanpa babibu mereka langsung memegang pergelangan tangan rey. Tama memegang tangan kiri rey dan Taufiq memegang tangan kanan rey.
Rey tidak melawan. Dia ingin bermain-main dulu dengan mereka.
"mau lo apa? " tanya rey
"gue mau bikin lo jera dan gak berani main-main lagi sama gue" jawab rehan datar.
"shitt!!" umpat rey ketika kepalanya tiba-tiba terasa berat disertai nyeri dibagian leher kirinya.
Ternyata cio memanfaatkan kelengahan rey untuk menyuntikkan bius yang sedikit demi sedikit menipiskan kesadaran rey.
-
Rey pov
"shitt!!" umpat gue ketika kepala gue tiba-tiba terasa berat disertai nyeri dibagian leher kiri.
'sial gue lengah' batin gue ketika menyadari cio menyuntikkan obat bius ke leher gue.
"gue gak nyangka lo gunain cara sekotor ini cuma buat nangkap gue" ucap gue di tengah kesadaran gue yang semakin menipis.
"gue gak mau buang-buang tenaga cuma buat nangkap cewek lemah kayak lo. " ucap rehan sebelum kesadaran gue hilang sepenuhnya.
-
Kepala gue pusing. Gue gak tau gue berada dimana sekarang. Yang gue lihat cuma ruangan kosong yang minim penerangan.
Dengan keadaan tangan terikat gini gue gak bisa ngelakuin apa-apa. 'segitu takutkah mereka kalau gue bakalan kabur' batin gue sambil tersenyum miring melihat rantai yang mengikat tangan gue.
Sekarang posisi gue terduduk di lantai dengan tangan dan kaki terikat"hay manis? Gimana tidurnya nyenyak gak?"
Ucap seorang cowok yang baru saja masuk lewat pintu di sudut ruangan. Gue bahkan baru sadar kalau di situ ada pintu yang berwarna sama dengan tembok.
Plakk!!
Panas menjalar di pipi kanan gue. 'Gila tu cowok nampar cewek gak nanggung-nanggung. Kayaknya gue berurusan sama phsyco ' batin gue
"lo salah udah main-main sama gue. Sekarang lo terima akibatnya" ucap cowok itu yang ternyata adalah rehan.
"gue gak takut sama ancaman lo" ucap gue datar.
"siksa dia tapi jangan sampai nyawanya hilang" ucap rehan ntah kepada siapa.
Tapi beberapa saat kemudian gue melihat beberapa orang berbadan kekar masuk ke ruangan dan rehan langsung berdiri di sudut ruangan sambil bersiap memperhatikan apa yang akan terjadi.
'shiit!! ' umpat gue.
Pria yang berbadan paling besar menendang kaki gue dengan sekuat tenaga. Sakit. Tapi gue gak mengeluarkan suara apapun. Gue gak mau terlihat lemah di depan musuh .
Pria yang berbadan tak kalah besar dari temannya tadi tiba-tiba mengendong dan memhempaskan gue kesudut ruangan hingga kepala gue membentur tembok.
'Sssttt...' ringis gue tertahan.
-
Author pov
Rehan menatap tajam rey yang terkulai lemas di sudut ruangan. Tidak ada rasa kasihan sedikitpun dihatinya melihat perempuan yang sedang disiksa oleh bodyguard-bodyguard nya.
Salah satu bodyguard rehan menarik rambut rey dan menyeretnya ke tengah ruangan dan kembali menyiksanya.
Rehan menatap heran gadis yang tengah disiksa itu. Tidak ada jeritan maupun tangisan yang terdengar darinya.
Gadis itu diam dengan ekspresinya yang tetap datar dan hanya sesekali meringis pelan.
'cukup menarik' batin rehan.
---
"gue dimana sekarang?" ucap rey bingung mendapati dirinya yang tidak berada di ruangan gelap itu lagi.
Ini kali keduanya rey terbangun di tempat yang berbeda hari ini.
Kepalanya terasa sakit mengingat kejadian ketika para pemuda berbadan kekar itu menyiksanya hingga pingsan.Mereka menampar,menendang, dan memukuli rey tanpa ampun hingga rey kelelahan dan pingsan.
"kamu udah bangun sayang? " suara seorang wanita paruh baya menyapanya.
"gue dimana? " ucap rey sinis kepada wanita di depannya.
Rey mengenali wanita tersebut. Wanita yang sampai sekarang masih dia sayangi tapi rey sudah terlanjur kecewa dengan wanita itu.
"ini di kamarmu sayang" ucap wanita itu lembut yang ternyata adalah mommy rey.
Rey melihat sekelilingnya dengan mata agak menyipit. Barang-barang disini memang miliknya. Hanya saja Seingatnya ini bukan kamarnya. Tapi ini kamar.. Zahra.
Rey tersenyum pahit melihat barang-barangnya sudah pindah ke kamar ini. Barang-barangnya tersusun tidak beraturan. Bahkan banyak barang kesayangan rey yang sudah tidak ada.
"rey ternyata kamu sudah bangun. " lelaki paruhbaya yang baru saja masuk ikut menyapa rey sambil tersenyum. Tapi rey hanya menatap malas orang yang ada di depannya sekarang.
"kenapa gue bisa ada disini? " tanya rey to the point.
"kamu tadi malam pingsan di depan gerbang mansion. Dan pak tarjo(satpam di mansion keluarga rey) yang menemukan kamu." ucap ayah rey.
'pasti bodyguard rehan yang naruh gue disitu' batin rey .
"kami sangat khawatir dengan keadaan kamu sayang. Baju mu bau alkohol dan dandanan mu udah gak karuan. " ucap Reindra dengan nada khawatir.
'wait? Perasaan gue gak mabok kok? Ini pasti kerjaannya cowok phsyco itu supaya keluarga gue mikirnya gue pingsan gegara mabok' batin rey geram.
"kamu kenapa bisa mabok rey? Daddy gak pernah lihat kamu kayak gini. Kamu daddy hukum supaya jadi lebih baik. Bukan malah kayak gini" ucap william sambil menahan marah.
"sudah lah dad.. Biarkan rey istirahat dulu. Nanti kita bicarakan lagi" ucap Reindra menenangkan suaminya.
"sayang, nanti kamu mandi dulu habis itu turun buat makan siang yaa" ucap Reindra kepada rey.
Rey hanya diam tidak menjawab. Dia hanya mengejamkan kembali matanya.
Reindra menatap sedih putrinya dan langsung mengajak william untuk keluar.
.
.
.
Sorry yaa kalau part nya ancur.. 😭. Del beberapa hari ni banyak tugas sekolah.. Jadi gak mood nulis. . Maaf bangett del gak bisa maksimal untuk part ini dan part sebelumnyaa.. 😫🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's - (COMPLETED)✅✔
Teen FictionBELUM DIREVISI!! - Bagaimana jika seorang cewek yang berhati iblis dipertemukan dengan lelaki yang juga berhati iblis ? - Note: VOTE DAN COMENT!! ~ NO SILENT READERS!! ~ NO PLAGIAT!! ~ (SAYA TAHU KARYA SAYA TIDAK BEGITU BAGUS, TAPI INI MURNI HASIL...