#19

1.5K 52 0
                                    

Rey sekarang sedang berjalan di tepi lapangan bola basket  . Rey sangat menyesal karena tidak memperhatikan sekitarnya.

"Rey!!  Awass! " teriak sofia dari belakang rey.

'Bugghhhkk..!

"awwwhhh.. "
Sebuah bola basket menghantam kepala rey dengan keras. Tak tanggung-tanggung rey langsung jatuh terduduk karena bola itu.

"arrghhhh.. Siapa yang melempar bola itu!" teriak rey murka.

Seketika anak-anak yang sedang bermain basket langsung merinding mendengar amukan rey.

"gue yang lempar. Sorry ya. " ucap seorang laki-laki sambil menghampiri rey.

Rey langsung berdiri dan mengambil bola yang ada di samping nya.
Rey memegang bola itu dengan kedua tangannya.

"lo kira dengan ucapan maaf, lo bisa ngilangin sakit di kepala gue? " ucap rey membentak cowok tersebut. Oke. Cowok itu sedang tidak beruntung hari ini. Rey yang biasanya tidak terlalu peduli dengan kejadian seperti ini. Sekarang malah mengamuk. Ini karena mood rey yang sedang tidak bagus hari ni.

"emm..  Sorry. Gue gak sengaja." ucap cowok itu lagi. Sialnya, cowok itu tak mengenal rey. Karena rey memang tidak terlalu terkenal dengan kepribadiannya yang lumayan pendiam dan introvert.

Tapi di kelasnya. Teman-temannya sangat takut dengan rey. Apalagi ketika kejadian rey berani meninju wajah rehan yang notabenenya adalah ketua osis.

'Dorrrr!!!

Semua orang yang ada di lapangan basket seketika kaget dengan suara itu. Suara ledakan yang menggema itu mengambil perhatian semua orang.

Cowok di depan rey melotot melihat pemandangan di depannya. Suara ledakan itu bukanlah suara tembakan atau bom. Tapi suara ledakan itu adalah suara bola basket yang meledak di tangan rey. Rey lah pelakunya. Dia menekan bola itu dengan kedua tangannya hingga meledak. Tentu saja semua yang ada disitu kaget melihat apa yang dilakukan rey.

Sekedar mengingatkan. Yang dipecahkan rey adalah  BOLA BASKET. Sekali lagi.  Bolaa basket woy! Bola yang sangat keras itu di ledakkan dengan gampangnya oleh rey.

Cowok di depan rey mulai gemetar. Sekarang dia sadar bahwa dia benar-benar sial hari ini. Kenapa pula dia bisa meleset ketika melempar bolanya tadi? Dia benar-benar mengutuk kebodohannya.

"ma..maaf.." ucap cowok itu gemetar.

Rey tidak memperdulikan kata maaf dari cowok tersebut. Moodnya benar-benar tidak baik pagi ini. Rey menarik kerah seragam cowok itu dan langsung melayangkan tinjunya.

Cowok tersebut hanya memejamkan mata. Pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Suatu keberuntungan. Tepat sebelum tinju rey menyentuh rahang cowok itu, tiba-tiba ada yang menahan tangan rey.

Rey menoleh kesamping melihat siapa yang menahan aksinya tersebut.
Rey menggeram marah ketika mengetahui siapa pelakunya. Dia Rehan. Ketua osis psikopat yang lusa kemarin mengantarnya pulang.

"please. Jangan sok-sok'an mau jadi trublemaker di sekolah ini. " ucap rehan datar.

"kenapa emangnya kalau gue mau jadi TM (troublemaker) ? " ucap rey sambil menatap rehan sinis.

"karena gue gak akan biarin itu terjadi. Gue adalah ketua osis di sekolah ini. Dan gue gak akan biarin ada perusuh yang berkembang disini." ucap rehan tajam.

Dengan kasar, Rey melepaskan kerah seragam cowok yang membuatnya kesal Tadi .
Lalu Rey menatap tajam ke arah rehan. "dasar ketua osis psikopat! Di sekolah aja baik.  Tapi di luar sekolah. Sikap Lo bahkan lebih parah dari iblis." ucap rey sambil tersenyum sinis.

Rehan mengangkat sebelah alisnya. Rey sangat ingin mempermalukan rehan kali ini. Biar seluruh sekolah tahu sikap ketua osis Mereka sebenarnya.

"lo kira lo bisa mempermalukan gue dengan cara sampah kayak gini? " ucap rehan tenang. Dia seperti tidak takut sama sekali kalau rey akan membeberkan semua sikap aslinya kepada orang-orang yang sedang memperhatikan pertengkaran mereka sedari tadi.

Rey menggeram marah mendengar perkataan rehan. Rey tidak bisa mengendalikan emosinya pagi ini. Sekali lagi rey ingatkan, bahwa Moodnya sedang benar-benar buruk pagi ini.

Rehan tersenyum melihat rey. Inilah yang dia inginkan. Membuat emosi rey tak terkendali dan membuat rey mempermalukan dirinya sendiri.

Rey memejamkan matanya. Menghitung satu sampai sepuluh dalam hati untuk meredakan emosinya. Rey tidak akan membiarkan rehan senang karena berhasil meledakkan emosinya.

Rey membuka matanya perlahan. Dia Menatap rehan dengan pandangan tajam. Rey berbalik dan langsung meninggalkan lapangan basket tanpa mengatakan apa pun.

Rehan mengangkat sebelah alisnya melihat punggung rey mulai menjauh dari hadapannya. Dia gagal?  Oke. Lain kali. Rehan benar-benar bersumpah akan mempermalukan cewek itu.

-

.
.
.
Sorry typo bertebaran.

Gimana readers?  Part ini feel nya dapet gak? 

Jangan lupa vote dan coment ya guys..

Devil's - (COMPLETED)✅✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang