#24

1.5K 54 0
                                    

Rey memasuki kelasnya dengan senyum yang mengembang. Setelah puas mempermalukan zahra, dia langsung keluar dari ruangan tersebut dan kembali ke kelasnya. Dia tidak ingin mendengar bentakan ayahnya yang akan membela zahra.

Mulai sekarang, rey punya rencana baru, selain membuka kedok zahra yang sebenarnya, dia juga akan mengganggu dan mempermalukan zahra selama masih sekolah disini. Membayangkannya saja sudah membuat hati rey senang.

"heh?  Lo masih waras kan?"

Seketika senyum rey luntur karena mendengar kalimat sadis yang ntah datang darimana.

Seketika Rey memicingkan matanya ketika melihat siapa pelaku yang mengganggu kesenangannya.

Rey berjalan kearah sofia dan menjitak kepalanya tanpa ampun.

"Aduhhh..  Sakit woy!" ucap sofia sambil mengelus kepalanya yang menjadi korban kekejaman rey.

"siapa suruh lo ngomong kayak tadi. Jelas-jelas gue masih waras." ucap rey sambil menatap sofia tajam.

"yeee.  Jangan salahin gue donk. Jelas-jelas lo yang datang ke kelas sambil senyum-senyum, siapa yang gak heran coba?" ucap sofia membela diri.

"gue tu lagi seneng." ucap rey sambil duduk di bangkunya.

Sofia mengerutkan keningnya. Matanya menyipit ke arah rey. "lo baru jadian ya?" ucap sofia sambil menodongkan jari telunjuknya ke arah rey.

"anjay!  Ya bukan lah. Emang ada cowok yang mau sama gue?"

"iya juga ya? Kayaknya sih gak ada. Cowok kelas kita aja gak ada yang berani deket sama lo?  Apalagi kelas lain. Dan lagipula, lo cuek banget sih. Makanya jangan cuek-cuek, jadi jomblo abadi baru tau rasa lo." ucap sofia sambil nyengir gak jelas.

Rey seketika cemberut mendengar ucapan sofia. "mending cuek daripada murahan kan? . Gue tu nyari cowok yang mau berjuang. Masa baru dicuekin aja udah nyerah?" ucap rey sambil melipat tangannya di dada.

"wahh..  Prinsip lo keren" ucap sofia sambil menyodorkan dua jempolnya ke arah rey, tak lupa dengan senyumnya yang mengembang.

"Aduhh..  Kok jadi keluar dari pembicaraan gini sih?  Gue tu bukan seneng gara-gara jadian. Jadi,  Gue itu seneng gara-gara si zahra pindah kesini dan gue bisa ngasih pelajaran ke dia." ucap rey sambil tersenyum iblis.

"Gilee..  Ngeri amat senyum lo. Dah kayak psikopat aja." ucap sofia bergidik ngeri. "emang zahra itu siapa? " lanjut sofia.

"zahra tu, kakak angkat gue."

"kakak angkat? " ucap sofia semakin tidak mengerti.

Rey menepuk jidatnya. Dia benar-benar lupa menceritakan masalah keluarganya kepada sofia.

"jadi gini. Lo kan dulu pas nemenin gue ke rumah sakit, yang gue di rawat itu lho, yang kepala gue bocor gara-gara rehan. Kan ortu gue datang ke rumah sakit tu. Lo liat kan kalau gue gak akur sama mereka?  Gue juga pernah bilang kenapa gue sempat kehilangan keceriaan gue, senyum gue,  karena suatu kejadian. Nah, penyebab dari semua itu adalah zahra." ucap rey panjang lebar.

"tapi kok bisa?  Gimana ceritanya?" ucap sofia penasaran.

"nah gini, zahra tu tiba-tiba masuk ke keluarga gue. Dia diangkat jadi kakak gue. Itu usulan dari daddy. Katanya ayahnya itu meninggal dan ibunya gak sanggup ngerawat dia. Jadi daddy gue kasihan. Lagipula almarhum ayahnya zahra itu pernah nyelamatin daddy gue pas di gigit ular di hutan. Tapi gue rasa, ini bukan suatu kebetulan dia di angkat sama keluarga gue. Kayaknya dia tu udah punya rencana lain masuk ke keluarga gue. Dan gue lagi coba nyari tau motif dia yang sebenarnya, gue udah nyuruh orang-orang gue buat nyelidikin dia. Kalau semua bukti udah terkumpul, gue bakal buka kedok dia di hadapan semua orang." ucap rey serius.

"rencana lo keren, tapi apa yang buat lo curiga sama dia?" ucap sofia sambil menggeserkan kursinya agar lebih dekat dengan rey.

"yang buat gue curiga itu ya gerak gerik dia. Gue udah masang mikrofon kecil di dalam kamarnya dan kamera kecil juga. Sebelum gue pergi dari mansion. Gue bisa liat dia tiap malam nerima telfon dari orang ntah siapa. Dia nelfonnya di dalam kamar mandi pulak?  Kan aneh. Gue fikir, mungkin gara-gara kamarnya gak kedap suara jadi dia masuk kamar mandi supaya orang luar gk dengar pembicaraannya."

"terus, sikap dia gimana pas udah masuk keluarga lo?  Pura-pura baik atau sok polos atau gimana? " tanya sofia.

"sikap dia itu lho, yang buat gue geram banget. Yang pertama, dia tu di mansion selalu sok berkuasa, dia nguras ATM daddy. Tiap hari dia belanja dengan gak tau malunya dia beli barang-barang yang super mahal padahal status dia tu cuma anak angkat. Yang kedua, mentang-mentang dia di sayang sama mom dan daddy, semua permintaan dia selalu diturutin. Lama kelamaan permintaan dia jadi aneh-aneh. Mau barang-barang kayak gue lah, Mau punya apartemen kayak gue lah, Dan yang paling bikin gue geram tu. Dia mau gue tukaran kamar sama dia. Dengan alasan kamar dia sempit. Ya gue gak mau lah. Dan parahnya daddy malah mau nurutin permintaan dia. Ya gue langsung marah-marah sama zahra, dan daddy marah sama gue gara-gara gue gak sopan sama kakak sendiri. Dan akhirnya gue diusir dari mansion gue sendiri. Bayangin aja gimana sakitnya terusir dari keluarga sendiri karena orang yang bahkan belum genap enam bulan ada dalam keluarga lo. Gue sakit hati dan dari kejadian itu keceriaan gue hilang." ucap rey mengakhiri ceritanya dengan senyum miris.

Sofia menggeserkan bangkunya semakin mendekat ke arah rey. Dia duduk di samping rey lalu melingkarkan lengannya di tubuh rey.

Tanpa berkata apapun sofia menarik rey dalam pelukannya, dia menenggelamkan kepala rey di dadanya. Tanpa diucapkan pun, sofia sudah tau kalau sahabatnya sekarang butuh sandaran.

Sofia memang tidak pernah merasakan sakitnya rey.  Tapi dia akan berusaha mengerti.

Rey menangis tanpa suara di pelukan sofia. Dia tidak ingin orang-orang disekitarnya tau kalau dia sedang menangis.

Rey menekan kuat-kuat dadanya. Ntah kenapa dia merasa sesak. Dia rindu dengan keluarganya. Dia ingin tinggal bersama keluarganya lagi.

Rey akan membuktikan kepada orangtuanya bahwa zahra bukanlah orang yang pantas mendapatkan kebaikan dari mereka.

'Rindu yang paling menyesakkan itu, adalah rindu pada kehangatan keluarga'

--

.
.
.
.
.
.
.
Maaf typo bertebaran.

Maaf juga kalau garing. Author lagi gak mood juga soalnya. Gara-gara mikirin bentar lagi pembagian raport, mood author jadi ancur. 😂

Jangan lupa tekan bintang dan coment yaaa..  😇

Devil's - (COMPLETED)✅✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang