Del kembali... 😁
Ada yg kangen tak nii?? Hehe.
Ini part del buat agak panjang ya gaes.. Happy reading.. 👼.
.
.
Seorang gadis sedang berjalan masuki gerbang sekolahnya. Semua pandangan menuju kearahnya. Bermacam-macam kata mereka mencela gadis itu.Dengan kaki pincang ia berjalan melewati koridor sekolahnya. Ketika hendak menaiki tangga. Ia terhenti sebentar melihat empat cowok yang sedang berkumpul di anak tangga ke tiga.
Tapi gadis itu langsung melanjutkan jalannya dan melewati mereka begitu saja. Agak kesusahan dia menaiki tangga. Tapi tak terlalu di tunjukkannya karena dia tak mau terlihat lemah.
Cio, Tama, Taufiq, dan Rehan menatap rey yang sedang melewati mereka.
Rehan menatap rey dengan pandangan kasihan dan sedikit...khawatir?.
Apakah kakinya patah? Bagaimana jika penyiksaan lusa kemarin membuat mentalnya tertekan? Bagaimana jika rey mengalami luka dalam yang serius? Bagaimana jika---"Wait? Sejak kapan gue bisa khawatir sama orang lain?" batin rehan kesal menanggapi pemikiran bodoh yang berputar di kepalanya.
-
Rey memasuki kelasnya dengan santai. Ia mengedarkan pandangan keseluruh teman sekelasnya.
'ada yang janggal? Tapi apa ya? ' batin rey sambil berfikir.
"pagiii reyy... !!" teriak sofia yang tiba-tiba muncul di belakang rey.
"bisa gak sih gk usah pakai teriak? " ucap rey ketus.
Sofia tak mengambil hati sikap rey yang seperti itu. Ia selalu bisa memaklumi teman barunya ini.
"lo kenapa masih berdiri di depan pintu? Hayoo loo nungguin gue ya?? Masa mau duduk aja pakai nungguin gue sih?? Iiihhh.. So sweet bangett.. " ucap sofia dengan nada dibuat semanis mungkin.
"gue gak nungguin lo. Dasar ge-er. " ucap rey ketus sambil berjalan ke tempat duduknya.
"terus lo ngapain tadi masih berdiri di depan pintu kalau bukan buat nungguin gue? " tanya sofia sambil mengikuti rey yang telah duduk di bangkunya.
"gue rasa ada yang kurang di kelas ini. Tapi apa ya? " ucap rey sambil menatap sekelilingnya.
Kening sofia berkerut mendengar penuturan rey. Ia ikut memperhatikan sekelilingnya.
"yaiyalah ada yang kurang. Kan hendri, danu, sama ervan pindah ke kelas ips." ucap sofia sambil menatap rey.
Ketiga teman mereka itu memang biangnya berisik. Tak heran jika kelas terasa sepi kalau mereka tidak ada.
"lho? Kenapa mereka pindah?" tanya rey
"gak tau juga sih.. Gak betah mungkin" ucap sofia acuh tak acuh.
"owghhh.. Yalahh " ucap rey
"eh kalian mau tau sesuatu gak? " ucap Angga, ketua kelas x ipa 1. Entah sejak kapan dia sudah berdiri diatas meja di tengah kelas sambil berkacak pinggang dengan gaya sok-nya . Euuhhh..
"apa? " ucap anak-anak serempak.
"kita bakal kedatangan murid baru.. Sekaligus tiga orang..!" ucap Angga kelewat semangat.
"cewek atau cowok? " tanya nur.
"cewek" ucap angga semakin melebarkan cengirannya .
Siswa cowok langsung sibuk mendengar ucapan angga barusan.
"mudah-mudahan ceweknya cantik"
"yang seksi boleh juga"
"asal gak jual mahal aja"
Rey langsung mencibir bisikan anak2 cowok di kelasnya. "gue doa'in moga ceweknya gak cantik. Biar kalian kecewa. " bisik rey yang masih terdengar oleh teman cowok yang duduk di depannya.
"wooo.. Sirik aja lo. Lo ngiri ya takut tersaingi sama anak-anak baru itu? " ucap cowok yang namanya indra itu sambil menoleh ke belakang .
"tersaingi? " tanya rey sambil mengangkat sebelah alisnya.
"yups. Lo kan terkenal paling cantik di kelas ini. Mana tau aja lo takut tersaingi sama anak baru" ucap indra meremehkan.
"makasih udah bilang gue cantik" ucap rey santai tak menanggapi aksi indra yang ingin membuatnya kesal.
"bangke! " umpat indra kesal sambil kembali menghadap ke depan.
-
Bell istirahat telah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu. Tapi rey masih betah didalam kelas sambil membaca novel yang ada di tangannya.
Sekarang di dalam kelas hanya ada rey beserta Fina, Adel, dan tiara yang notabenenya adalah siswa baru yang anak cowok omongin tadi.
Flashback on
Tiga orang cewek masuk ke kelas x ipa 1 dengan langkah santai.
Semua siswa dikelas itu langsung menatap mereka dengan berbagai macam pandangan. Ada pandangan menilai, meremehkan, bahkan ada pula yang langsung mencela dengan berbisik-bisik.
Rey mengangkat sebelah Alisnya sambil menatap anak-anak baru tersebut.
Rey hampir menyemburkan tawa ketika mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru kelas. Bagaimana tidak? Tatapan kecewa teman-teman cowoknya sungguh menggelikan untuk di lihat. Indra dengan mulutnya yang menganga tak percaya. Jefri yang melotot sambil metutup mulutnya dengan tangan. Bahkan Angga yang menatap kedepan dengan mata berkaca-kaca saking kecewanya. Dan masih banyak yang lainnya.
'hahahaa!! Makanya jangan terlalu berharap. ' batin rey tertawa jahat.
Mungkin jika sekarang tidak ada guru di depan. Pasti rey sudah ngakak guling-guling karna melihat ekspresi teman-temannya.Rey memperhatikan dengan seksama tiga cewek yang sedang memperkenalkan diri di depan kelasnya.
Gadis berkuncir dua dengan kacamata bulat super tebal, dengan tahi lalat di bawah bibir sebelah kiri memperkenalkan diri sebagai Afina.
Gadis berkuncir satu dengan kacamata persegi tak kalah tebal dengan bintik-bintik merah dipipinya memperkenalkan diri sebagai tiara.
Sedangkan gadis berkuncir satu yang penampilannya hampir sama dengan tiara tetapi bibirnya berwarna gelap memperkenalkan diri sebagai Adelia.
Ketika guru mempertanyakan nama panjang mereka, mereka tidak menjawab dan hanya tersenyum .
Flashback off
Ntah kenapa mengingat perkenalan tadi rey jadi merasa curiga dengan ketiga gadis tersebut.
Rey lihat mereka tidak polos atau lugu. Rey yakin mereka bukan nerd .
Dilihat dari wajahnya saja rey bisa tau. Ada dua kemungkinan, bisa saja mata mereka memang min dan memakai kacamata tapi mereka bukanlah siswa polos yang berprestasi. Dan bisa saja mereka bertiga adalah fake nerd , Berpura-pura sebagai nerd untuk suatu tujuan?.
.
.
Gimana gaes? Part ini jelek ya? Atau gimana? Feel nya dapat gak?? Coment ya gaess... Jangan lupa vote jugaa..
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's - (COMPLETED)✅✔
Teen FictionBELUM DIREVISI!! - Bagaimana jika seorang cewek yang berhati iblis dipertemukan dengan lelaki yang juga berhati iblis ? - Note: VOTE DAN COMENT!! ~ NO SILENT READERS!! ~ NO PLAGIAT!! ~ (SAYA TAHU KARYA SAYA TIDAK BEGITU BAGUS, TAPI INI MURNI HASIL...