"Bangun lo, kebo!Elaaah,susah amat lu di bangunin." teriak seorang gadis cantik berpakaian seragam SMA dengan kancing kerah yang terbuka satu dan berkacak pinggang berteriak lantang kepada sosok lelaki yang masih mengukir mimpi dipagi hari untuk segera bangun.
"Febb,bangun napa sih!lu masih aja enak enakan mimpi." omel gadis itu lagi kedekat daun telinga lelaki yang dipanggil Feb tersebut.
Yah,namanya Febzka Valesco Markovic.Si cowo bad boy. Tak hanya itu,ia juga laki laki paling tampan disekolahnya.
Ketampanannya dilengkapi dengan sikap dinginnya kepada siapapun,dan itulah menjadi hal paling menarik dimata kaum hawa. Meskipun otaknya tak begitu cerdas dalam pelajaran,ia sangat sopan dan ramah,solidaritasnya tinggi dan nilai sosialnya patut diacungi dua jempol.Dengan sekuat tenaga,gadis itu menarik sebelah lengan Febzka untuk segera beranjak dari tempat tidur.
Febzka segera mengibaskan tangannya dan membuka matanya perlahan.
"Lu apaan sih ah,ganggu orang lagi molor aja.Hoby baru lo,ya?" tampaknya Feb kesal pada gadis yang membangunkannya.
"Mau kemana lu pagi pagi gini?"
Kesadaran Febzka sudah terkumpul,ia menyunggingkan senyum tipisnya.
"Makanya kalo mimpi jangan terlalu kelamaan.Sebagai kakak kelas,Lo harus contohin yang baik ke adik adik kelas." cerocos gadis itu seraya menasehati Feb.
"Berisik lu ah." semprot Feb pada gadis itu seraya melengos menuju kamar mandi yang berada dikamarnya.
Gadis itu mendengus kesal lalu matanya menuju tempat tidur Feb yang berantakan dan ia segera membereskannya dengan rapi. Tak lupa,ia beranjak menuju lemari dan menyiapkan seragam Feb.15 menit kemudian....
Feb masih didalam kamar mandi.Gadis itu menengok kearah jam dinding dan waktu menunjukkan pukul 06.15AM,tapi Feb belum juga keluar dari kamar mandi.Gadis itu mendengus kesal dan segera menghampiri pintu kamar mandi dan mengetuknya dengan keras.
"Woyyy,Feb lu ngapain aja sih didalem?Lama banget.Gua harus nunggu lo sampe lumutan,gitu?Nanti lagi aja dah lo lulurannya.Gue aja mandi gak lama lama amat 5 menit beres.Feb,lu belum lagi pake seragam,teros sarapan.Nyantai amat lu jadi orang.Jadi cowo tuh harus gesit." omel gadis itu sedikit berteriak dan suaranya memenuhi ruangan."Iya,bentar lu bawel amat sih udah kayak emak emak dipasar rebutan sayuran." Feb mendengus kesal.
"Bodo ah,cepetan lu,jing!Gue itung sampe 3,kalo lu masih belum keluar,gua bakalan nekad dobrak pintunya." ancam gadis itu dengan kesal
"Coba aja kalo bisa." Feb terkekeh meremehkan
"Dih,lu remehin gue ya...oke.Emang lu pikir gua lemah,gitu?Ketonjok dikit langsung nangis.?Enggak" gadis itu melipat tangan didadanya.
"Mana,coba!" tantang Feb pada si gadis.
Feb berdiri dibalik pintu memakai handuk dibawah pinggangnya,dada bidangnya dibiarkan telanjang yang masih basah dengan percikan air yang menetes dari rambut acaknya yang basah kuyup.
"1..." gadis itu mulai mengambil ancang ancang dengan mundur 2 langkah dari pintu kamar mandi
"2..." lanjut si gadis mulai bersiap untuk menghantam pintu kamar mandi
"Tiiii.....gaaaa" si gadis mulai menghampiri pintu sasarannya.
Saat akan menghantam pintunya,pintu sudah terbuka lebar menampakkan Feb yang sedang berdiri.Tak mampu menghentikan langkahnya,gadis itu menabrak Feb hingga Feb terhuyung kebelakang jatuh terduduk di kloset dengan posisi menyandar,dan si gadis terduduk diatas pangkuannya.Mata mereka saling bertemu,deruan nafas mereka saling beradu berhembus.
Cukup lama dalam posisi seperti itu,tapi Feb mulai menyunggingkan senyum tipisnya pada si gadis. Gadis itu tersadar dari posisinya yang berada diatas pangkuan Feb yang bertelanjang dada dengan handuk kecil yang setia menutup bagian bawahnya.
"Shit!!!Sengaja lu,ya?" tuduh gadis itu seraya berdiri dan merapikan seragamnya.
"Dih,siapa suruh nekad." bela Feb
"Lu cari cari kesempatan,iya kn?Pas gue beres ngitung,lu sengaja buka pintunya biar gue yang jadi nabrak lu." tuduh si gadis itu lagi pada Feb dengan nada yang agak keras
"Lagian lu betah kan di posisi tadi?" tanya Feb dengan tatapan jail,alisnya naik turun dan senyuman miringnya.
Gadis itu membalikkan tubuhnya membelakangi Feb.
"Lebih baik lu cepetan diseragam." pinta gadis itu dengan ekspresi datar mengalihkan pembicaraan.
Ia tau,sekarang pipinya memerah dan memanas.
"Cieeee,,seorang Febyanka si cewe tomboy ternyata bisa baper juga." goda Feb seraya keluar dari kamar mandi dan mencolek lekukan tubuh Febyanka dengan telunjuknya saat melewati Febyanka.
Tubuh Febyanka meremang saat sengatan kecil yang menyentuh lekukan pinggangnya.
"Kurang ajar lu,main colek colek gue.Lu pikir gue sabun colek,apa." tukas Febyanka tak terima.
"Yaudah,lu sana keluar dulu. Gue mau pake seragam." ujar Feb seraya mengusir Febyanka untuk keluar dari kamarnya.
Febyanka hanya dapat menelan salivanya setiap ia melihat dada bidang Feb yang terekspose jelas.
"Budeg,lu ya?Kenapa,lu?Mau liat gue telanjang bulat?Kepo sama junior gue ya?" ujar Feb seraya tersenyum menggoda Febyanka yang sedang mematung berdiri tak bergerak dihadapannya.
"Ih,apaan sih lu." desis Febyanka dan langsung melangkahkan kakinya keluar dari kamar Feb dan menutup pintunya dengan cukup keras sehingga menimbulkan suara benda terbanting.Brught.
Pintu tertutup rapat tanpa celah.
"Gua tunggu lu dibawah.Awas aja kalo lama." teriak Febyanka diluar kamar Feb dan langsung menuruni tangga untuk menuju ruang utama.Gadis itu bernama Febyanka Vebyna Josselinge.Ia adalah sahabat kecil Febzka.Mereka lahir dalam hari yang sama dalam waktu yang berbeda. Febzka lahir pada pukul 2 dini hari, sedangkan Febyanka lahir pada pukul 8 pagi. Pantas saja mereka disebut si kembar.Kemanapun Febyanka pergi,disitu pun ada Febzka,Masalah apapun yang menimpa mereka akan tetap bersama,saling membantu dan saling menguatkan.
👊👊👊👊👊
10 menit kemudian...
Febyanka berusaha menahan kekesalannya,ia kembali menuju kamar Feb yang berada dilantai 2 dan membuka pintunya tanpa izin. Ia tak peduli Feb sudah berpakaian atau belum.
Benar saja,ternyata Feb hanya mengenakan celana seragam saja,dan dia dengan santai mengancingkan kemeja seragamnya satu per satu. Itu membuat Febyanka mendengus kesal dan langsung menghampiri Feb dan mengambil alih mengancingkan kemeja seragam Feb dan menepis tangan Feb.
"Lama amat lu,gue kira lu udah beres.Di seragam aja lu lelet amat"
Febyanka mengancingkan kemeja seragam Feb dengan cepat dan membenarkan kerah kemejanya.
Feb hanya mengulum senyum sambil menatap Febyanka.
Setelah beres mengancingkan kemeja, Febyanka mengambil dasi yang tergeletak diatas nakas dan mulai memasangkan dasi dikerah kemeja Feb dengan gesit dan hasilnya sangat rapi.
"Serasa ngurusin anak TK." ucap Febyanka dengan ketus.
"Hehe..." Febzka hanya tersenyum lebar memunculkan gigi putihnya yang tertata rapi.
"Udah nanti lagi iklan pepsodent nya.Jangan nyengir gitu.!" ujar Febyanka dingin.
Lalu,Febyanka menyuruh Feb duduk dilantai dan mulai memoles rambut Feb dengan pomade dan merapikannya dengan sisir.
"Ter the best dah lu,Byanka.Thanks ya." puji Feb mengacungkan jempolnya dan bangkit dari duduknya mengambil tasnya lalu keluar dari kamar diikuti Febyanka dan menuruni tangga lalu mengambil kunci mobil yang tergeletak dimeja ruang tamu.
Mereka segera masuk kedalam mobil dan segera pergi menuju sekolah.~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Hello,guys...👋👋👋
Ini cerita pertama aku.
Tolong vote and comment nya,ya guys
Terimakasih.Kalo gak suka sama ceritanya,lebih baik gausah dilanjutin bacanya...and please komen yg positif ya guys...
Maaf kalo ada typo.
See you on the next part
Love you all❤🙏😘Jumat,28 September 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS or Love
Romance'Kita', mungkin panggilan itu terlalu akrab untuk waktu sekarang yang telah membuat semuanya terasa asing. Tidak seperti dulu yang penuh dengan cerita tawa. Karena disini aku yang terlalu perasa. Terlalu egois bahwa kau adalah seutuhnya milikku. Hin...