Soundtrack: NF-Wake Up
============================
Chris tercenung dengan penuturan Chaterine. Ia mengernyit tak mengerti sambil menoleh pada Chaterine dan menatapnya lekat.
"Apa maksudmu,Chaterine?" tanya Chris.
Chaterine hanya tersenyum miring tanpa menatap Chris.
"Just see what's coming next." jawab Chaterine penuh penekanan.***
1 minggu berlalu...
Sidang tentang kecelakaannya Enza yang menyoroti Velasco yang di klaim sebagai pelaku yang sengaja mencelakai Enza telah selesai dan kejadian itu, Velasco tidak dikatakan bersalah walau semua orang tetap menuduhnya dengan adanya kesengajaan. Velasco memilih pulang ke negrinya di Switzerland setelah urusan itu selesai semuanya.
Seluruh tim dari pihak manapun sudah menjenguk Enza di rumah sakit. Beberapa rekannya juga datang menemani Chaterine beberapa hari secara bergantian.
Bahkan, Velasco sendiri dan rekan se timnya pernah menjenguk Enza. Dan disana, Velasco semakin merasa bersalah dengan kondisi sahabat semasa SD nya. Namun,saat Velasco menjenguk Enza tidak ada Chaterine disana. Tadinya, Velasco ingin menemuinya hanya untuk meminta maaf dan mencoba menebus kesalahannya yang memang dianggap bersalah oleh oranglain.
Dan Velasco tidak pernah punya kesempatan untuk bertemu gadis itu karena ia banyak sekali urusan yang harus ia selesaikan dengan cepat dan setelah selesainya urusan itu,Velasco harus kembali ke negaranya dan peluang untuk bertemu dengan gadis itu hanya tinggal sebuah angan.Sudah terhitung 1 minggu Enza masih terbaring lemah tanpa kesadaran. Ia sedang berada ditengah-tengah antara pulang ke dunia nyata atau pulang ke dunia abadinya.
Chaterine masih setia menunggu Enza atau terkadang mengajaknya mengobrol tentang apapun meskipun jelas tidak akan ada jawaban atau respon apapun dari Enza. Tidak apa, yang penting bagi Chaterine adalah melepas rindunya.
Chaterine terduduk disamping ranjang Enza. Menggenggam sebelah tangannya lalu mengecupnya beberapa kali berbarengan dengan tetesan airmatanya.
"Hi,Enza! Apa kabar hari ini? Aku harap kau baik dan cepat terbangun. Kau tau, hari ini aku baru saja memutuskan karirku sebagai Umbrella Girl dan aku kembali menjadi model. Tentang sekolahku, lumayan lancar." ucap Chaterine pada Enza meskipun ia juga sadar Enza tidak akan menjawab atau bergerak.
Namun ia terus saja bercerita tentang hari-harinya sendirian tanpa Enza. Ia tersenyum dalam kesedihan dan kerinduannya,
airmatanya selalu berhasil terjun setiap kali ia mengajak ngobrol Enza."Kau ingin aku menjadi gadis kuat,kan? Ya,sepertinya aku akan berhasil karena aku lakukan semuanya untukmu." ucap Chaterine tersenyum namun sebelah tangannya menghapus airmatanya.
"Lihatlah,aku tidak bisa menghentikan tangisanku. Biasanya,jika aku seperti ini kau akan cepat menghiburku. I miss you so bad."
"Kapan kau bangun? Jika kau tidak ingin bangun, kumohon padamu lihatlah aku terlebih dahulu jika kau ingin tetap tertidur seperti ini. Kau masih bernapas tapi jiwamu tidak disini, kumohon kembalilah." ucap Chaterine lirih penuh permohonan. Percuma saja, Enza tidak akan merespon apapun. Jiwanya sedang berkelana entah kemana. Chaterine terisak.
"Hiks...Enza,bangunlah...hiks,hiks aku tidak tau harus bagaimana lagi." isak Chaterine frustrasi.
Airmatanya membasahi pipinya dan tetesannya membasahi tangan Enza yang ia genggam erat ditangkupkan dipipinya."Aku rindu canda tawamu, tatapan lembut dan teduh dari matamu yang penuh kasih sayang, pelukanmu, suaramu, kasih sayangmu,seluruh cintamu,dan apapun tentang kamu aku merindukan semuanya dari apapun."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS or Love
Romance'Kita', mungkin panggilan itu terlalu akrab untuk waktu sekarang yang telah membuat semuanya terasa asing. Tidak seperti dulu yang penuh dengan cerita tawa. Karena disini aku yang terlalu perasa. Terlalu egois bahwa kau adalah seutuhnya milikku. Hin...