Part 14 : What happen to you

54 9 0
                                    

Note: Tokoh Visualnya Febzka Velasco Markovic,yaaa☝☝☝ bebaslah mau bayangin siapa juga. Tapi,visualnya belum aku resmiin sebagai tokoh Feb. Mau nyari yang lebih pas lagi.

Happy reading😉

============================

Febyanka duduk dibangku kelasnya dengan raut wajah berantakan. Alice yang mengetahui keadaan Febyanka seperti ini turut merasakan kesedihan.

"Veby,Vebyna,Byanka,entah apalah panggilan lo. Yang intinya, gue gak suka liat muka lo yang udah kayak manusia purba gitu. Gue tau perasaan lo kayak gimana. Tapi,please deh Febyanka! Lo yang seperti ini berbeda dengan Febyanka yang dulu. Lo lebih keliatan sisi lemahnya." ucap Alice yang mulai jengah dengan Febyanka.

"Alice,gue bete" ucap Febyanka lirih.

"Lo mah bete mulu perasaan deh." ucap Alice dengan malas  dan menepuk pundak .

08.10am.
Febyanka melihat ke arah bangku Feb yang masih kosong. Pelajaran Geografi sudah dimulai sekitar satu jam yang lalu. Tapi Feb masih belum datang.
Apa ia tidak sekolah?
Apa ia terlambat?
Febyanka cemas pada Feb. Beberapa kali ia menghela nafasnya dan menunduk.
Hingga suara familiar terdengar begitu jelas dan reflek ia mendongak melihat ke sumber suara.
Matanya membulat sempurna dengan mulut yang sedikit terbuka. Melihat seorang lelaki dengan santainya masuk kedalam kelas dan memberi sapaan hangat.

"Gut morning,gaaaaeeesss" sapanya dengan nada gaulnya.
Ia tampak santai menyapa orang dikelas yang justru menatapnya dengan gelengan kepala.

Wajah guru geografi sudah merah padam.
"Febzka!!!Kenapa kamu telat?" tanya bu Fara sedikit berteriak ditelinganya.
"Gak usah teriak gitu,bu! Telinga saya masih normal, Alhamdulillah." ucap Feb datar.

"Kamu itu ya..." bu Fara menghela nafasnya. "Ibu udah bosan laporin kamu ke BK kalo percuma semuanya. Ga ngaruh sama sekali." ucap bu Fara jelas menahan emosinya.

"Syukur deh kalo udah bosen. Kali ini dan seterusnya ibu gak usah repot-repot lagi jeblosin saya ke ruang BK." ucapnya santai.

"Kenapa kamu telat?" tanya bu Fara datar. Mengabaikan ocehan Feb.

"Kesiangan,bu. Tadi malam saya begadang tidur jam 4." ucapnya sedikit lirih dan menunduk.

"Kenapa?" tanya bu Fara lagi meminta penjelasan penyebabnya begadang.

"Begadang, bu. Saya bilang, 'begadang'. Yang namanya begadang, ya sendiri gak tau kenapa saya begadang. Ya, gak bisa tidur aja kali. Banyak pikiran." ucapnya santai dan sedikit berbisik lirih di akhir kalimatnya.

Bu Fara menghela nafasnya.
"Ya sudah. Pusing saya jika terus di hadapkan murid seperti kamu."

"Suruh siapa muter-muter. Udah pusing, yang repot diri sendiri." gerutunya sambil berjalan menuju bangkunya dipojok kelas.
Saat akan melewati bangku Febyanka, ia melirik sedikit dengan tatapan tajamnya disudut mata pada Febyanka.
Ekspresi dingin dan datar yang sangat mendominasi, berjalan santai ke arah bangkunya tanpa menyapa pada Febyanka.

Febyanka hanya meliriknya dengan sudut matanya. Dalam hatinya ia merasakan sesak. Lalu ia kembali mengingat kejadian sore kemarin. Saat ia berciuman dengannya dan terlelap dalam dekapannya. Mungkin itu yang terakhir bagi mereka.

****************
Pelajaran telah selesai dan sekarang adalah waktu istirahat.
Alice tengah memaksa Febyanka untuk pergi ke kantin. Namun Febyanka masih enggan untuk beranjak dari bangkunya.

FRIENDS or Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang