Soundtrack:
The Chainsmokers - Beach House
(Maaf sedikit ada perubahan jadi aku unpub terus up lagi. Maaf atas ketidaknyamanannya)
========================
Cinta, bagiku bukan bagaimana aku harus memilikimu,tapi bagaimama aku bisa membuatmu bahagia meski aku harus kehilanganmu.
(Ferry Fabrice Vsndveer)Bali,Indonesia
05.00pm
Friday,18 May 2018Semua siswa yang mengikuti perpisahan SMA telah tiba di Bali sore itu. Mereka mendapatkan kamar hotel yang diisi 3 orang masing-masing kamar,ada juga yang lebih. Setelah check-in di hotel tersebut. Ada pula yang langsung berjalan santai menuju pantai. Kebetulan hotel yang dipesan dekat dengan pantai yang menjadi favorite wisatawan mancanegara maupun lokal.
Seluruh siswa diberi kebebasan sampai pukul 8 malam saat makan malam tiba. Setelah semuanya menata barang dihotel,seluruh siswa berkumpul dipinggir pantai untuk menyaksikan sunset. Ada juga yang berfoto bersama menikmati suasana. Berbeda dengan Ferry dan Febyanka mereka memilih menyaksikan sunset berdua sedikit berjarak dengan kumpulan siswa lainnya.
Banyak juga turis asing yang sepertinya, kebanyakan pengunjung disini memakai pakaian terbuka. Tadinya,Febyanka juga akan seperti itu tapi Ferry melarangnya. Karena itu bahaya untuknya.
Semilir angin berhembus menerpa wajah halus Febyanka dan membelai rambut Febyanka yang dibiarkan tergerai. Ferry melirik Febyanka dan merangkul lehernya membuatnya menyandar ke bahunya.
Pandangan mereka fokus ke arah sunset yang dihiasi semburat jingga kemerahan langit petang.Dari kejauhan, Chris memotret momen kebersamaan Ferry dan Febyanka.
"Pertemuan kalian begitu singkat." gumam Chris setelah mengambil beberapa jepretan foto dari berbagai arah sambil memandang hasil jepretannya itu. Setelah itu ia pergi ke tempat lain untuk mengambil beberapa gambar lagi. Kamera SLR nya tak pernah lepas dari genggamannya jika menemukan objek indah seperti suasana ini. Ia berjalan menyusuri tepi pantai sambil tak berhentinya memotret.
Ya,memotret seorang gadis yang sedang termenung duduk di atas batu karang,mengabaikan benturan ombak yang membasahinya.
"Sial! Ternyata perasaan ini masih sama kayak dulu." gumam Chris setelah mengambil beberapa foto gadis itu. Tanpa sadar bibir Chris terangkat membentuk senyum saat melihat hasil potretannya. Lalu ia kembali ke tempat awal memotret Febyanka dan Ferry.
Astaga,Chris! Sudah seperti paparazzi saja..
"Fer, sunset nya bagus,ya." gumam Febyanka tanpa mengalihkan pandangan sedikitpun.
"Ya,aku rasa kita harus membuat momen indah saat ini." balas Ferry tersenyum menatap cahaya di ufuk barat yang mulai tenggelam.
"Untuk terakhirnya." lanjut Ferry yang kini menoleh ke arah Febyanka.
"Fer.." gumam Febyanka sambil menggigit bibir dalamnya sedikit menoleh pada Ferry.
Ferry mengeluarkan sesuatu dari saku celananya,kalung perak dan gelang kaki yang terbuat dari berlian tampak berkelip jika terkena pantulan cahaya.
"Pakai ini. Kamu akan terlihat cantik,sayang." ucap Ferry lembut penuh kehangatan.
Febyanka tersenyum getir dan menatap nanar pada Ferry.
"Itu untukku?" tanya Febyanka tak percaya.
"Iya,sayang." jawab Ferry tersenyum hangat.
Ferry memakaikan kalung perak itu dileher jenjang Febyanka kemudian memakaikan gelang kaki di pergelangan kaki Febyanka yang tidak memakai alas kaki.
"Selesai." gumam Ferry tanpa menyurutkan senyum. Senyum yang tampak berbeda yang pernah dilihat Febyanka.
Hampir saja Febyanka meluncurkan airmatanya yang tak bisa ia tahan lagi,tapi Ferry menyekanya dengan sebuah kecupan dikedua mata Febyanka.
"Jangan menangis. Tersenyumlah untuk momen terakhir kita disini. Kita harus siap menutup cerita kita disini, sayang." ucap Ferry sambil menangkup kedua pipi Febyanka.
"Apa kamu suka kalung dan gelang kakinya?" tanya Ferry mengalihkan topiknya.
"Ini bagus,sayang." jawab Febyanka dengan senyum terbaiknya sambil memegang liontin huruf 'FFV' berwarna putih.
"Kamu dapat dari mana?" tanya Febyanka yang kini menatap Ferry.
"Itu sebenarnya aku beli dari Belanda saat pertama kali sampai ke Indonesia. Ya,aku sengaja simpan. Dan saat aku menemukanmu,aku berniat memberikannya padamu. Dan sekarang,itu ada di kamu." jelas Ferry sambil merapikan rambut Febyanka yang berantakan terkena angin.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS or Love
Romance'Kita', mungkin panggilan itu terlalu akrab untuk waktu sekarang yang telah membuat semuanya terasa asing. Tidak seperti dulu yang penuh dengan cerita tawa. Karena disini aku yang terlalu perasa. Terlalu egois bahwa kau adalah seutuhnya milikku. Hin...