Soundtrack:
Zara Larsson - Ruin My Life————————————————
"Aku...mulai..." ucap Febyanka berhenti sejenak.
"Aku..."
"Aku mulai..."Ferry masih setia mendengar ucapan Febyanka selanjutnya. Tatapan lembutnya terpancar untuk Febyanka. Ferry mengusap pipi Febyanka.
"I'm fallin' love with you right now." ucap Febyanka gugup.
Ferry tersenyum hangat dan mengecup kening Febyanka sesaat."Seharusnya kamu gak usah paksain hati kamu buat jatuh cinta sama aku. Kamu gak perlu lakuin itu." balas Ferry dengan senyumnya.
Febyanka mengerutkan alisnya. Bingung.
"Kenapa?" tanya Febyanka heran.
"Karena, aku gak mau kamu terlalu jatuh dan merasakan sakit gara-gara aku ninggalin kamu nantinya. Biar aku saja yang merasakan sakit karena jatuh cinta sama kamu saat aku mengikhlaskanmu kembali pada sang pemilik hati seutuhnya." tukas Ferry tersenyum getir.Febyanka menggelengkan kepalanya beberapa kali.
"Ferry. Maka dari itu kamu jangan ninggalin aku." balas Febyanka dengan buliran bening yang jatuh perlahan dari kedua matanya.
"Hey,jangan nangis! Awalnya kita ini asing. Lalu kita akrab seperti ini. Dimana ada pertemuan, disana ada perpisahan juga." ucap Ferry sambil menghapus airmata Febyanka.
Febyanka tak bisa berkata apapun lagi dan ia hanya memeluk Ferry dengan erat.
Ferry mengelus rambut Febyanka dengan lembut.
"Aku mencintaimu,Feby! Akan tetap seperti itu meskipun nanti aku gak bisa ada disampingmu." ucap Ferry yang kini membalas pelukan Febyanka.
Febyanka masih terisak tanpa suara dipelukan Ferry.~
"Gimana? Kamu suka?" tanya Feb tak lepas memeluk Chaterine dari belakang.
"Aku hampir gila karena ini. Darimana kamu tau tempat indah ini,hm?" tanya Chaterine tanpa melepas kekagumannya dengan tempat yang ia pijak kini bersama Feb.
"Ini tempat aku dulu bermain bersama keluargaku." jawab Feb.
Ia berbohong. Sebenarnya, tempat ini adalah kali keduanya ia mengunjungi tempat ini saat dulu bersama Febyanka. Saat masih duduk dibangku SMP. Dan sekarang kali keduanya bersama kekasihnya yang ia cinta mengunjungi tempat indah ini.
"Aku merasa menjadi gadis beruntung saat bersamamu." ucap Chaterine membalikkan tubuhnya menghadap Feb.
Feb tersenyum tulus.Aku menjadi tidak tega jika harus membalas dendam padanya. Aku takut akan jatuh terlalu dalam padanya. Dan berakhir ingin tetap menjadi miliknya selamanya. Tidak!!! Aku akan tetap melakukan balas dendam padanya sekalipun nanti aku akan menyesal. Aku tidak peduli. Rasa cintaku pada Enza masih sama besarnya dari dulu sampai sekarang.
Ucap Chaterine dalam hati penuh ambisi.
Feb melepas pelukannya dan menatap kedua bola mata Chaterine."Sebaiknya,kita pulang. Sudah hampir malam." ucap Feb lalu menarik Chaterine menuju motornya. Dan mereka pun meninggalkan tempat indah itu menuju rumahnya.
Mereka sampai dirumah Chaterine. Chaterine turun dari motor Feb dan melambai masuk kedalam rumah. Setelah Chaterine menghilang dibalik pintu, Feb kembali melajukan motornya menuju rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS or Love
Romance'Kita', mungkin panggilan itu terlalu akrab untuk waktu sekarang yang telah membuat semuanya terasa asing. Tidak seperti dulu yang penuh dengan cerita tawa. Karena disini aku yang terlalu perasa. Terlalu egois bahwa kau adalah seutuhnya milikku. Hin...