"Arrrgghh shittt" umpat Feb memukul stir kemudi.
"Kenapa?Jangan bilang mobil lu mogok." ucap Febyanka
"Ya justru itu,bego.Mobil gua abis bensin." jawab Feb kesal.
"Terus gimana dong?" tanya Febyanka lemas
"Ya,lu yang dorong lah." jawab Feb santai.
"Gila lu.Mobil siapa yang mogok,siapa yang harus dorong." umpat Febyanka kesal.
"Gue gamau tau.Pokonya lo yang dorong mobil gue." paksa Feb pada Febyanka dengan penuh penekanan.
"Ogah.Lebih baik gue naik taxi aja daripada harus dorong mobil sialan lo ini." tolak Febyanka dan langsung membuka pintu mobil dan turun dari sana lalu menutupnya dengan hentakkan keras.
Feb ikut turun dan mengikuti Febyanka.
"Ngapain lu ngikutin?" tanya Febyanka tanpa melirik Feb yang berada disebelahnya.
"Gue ikut dong. Ntar kalo telat,gue ada kawan." ucap Feb dengan kalem
"Kita udah telat daritadi,bego.!" semprot Febyanka dengan wajah kesal.
"Yaudah,kita jalan kaki aja.Gausah pake taxi.Lu ga usah khawatir kalo dihukum gara gara telat.Lu gak sendirian kan telatnya?" ucap Feb menenangkan Febyanka sambil mengulum senyum dengan menaikkan sebelah alisnya.
"Bacot,lu ah." Febyanka melengos meninggalkan Feb dengan berjalan cepat dan tak mempedulikan Feb lagi.
Feb mengikuti langkah Febyanka dan meninggalkan mobilnya terparkir dipinggir jalan.
"Febyanka!!!Tunggu dong." seru Feb berlari mengejar Febyanka.👊👊👊👊👊
Mereka berdiri didepan gerbang sekolah yang menjulang tinggi. Mereka saling melempar pandang
"Gimana dong?" tanya Febyanka bingung karena gerbang telah dikunci tanda mereka sudah terlambat.
"Ya tinggal panjat lah.Apa susahnya."
Jawab Feb dengan santai
"Lu gampang bilang gitu,tapi buat gue susah lakuinnya.Gue bukan pemanjat handal." ucap Febyanka lirih.
"Gue bantuin lo.Gue naik duluan.Ntar gue bantuin lo turun." Feb tersenyum.
"Kalau ketauan sama Pak Ujang gimana?" tanya Febyanka sedikit cemas
Feb melihat kearah dalam pos satpam,Pak Ujang nampaknya tak terlihat disana. Kemudian Feb kembali melirik kearah Febyanka
"Kayaknya Pak Ujang ga ada disana" tutur Feb meyakinkan Febyanka.
"Iya, lu bilang kayaknya tapi kalo misalkan tiba tiba mergokin kita gimana?" ucap Febyanka meragukan.
"Kebanyakan mikir lu ah." Feb mencebikkan bibirnya.
Feb langsung memanjat pagar dengan gesit lalu loncat kebawah.Ia sudah berdiri di dalam area halaman sekolah.
"Cepet lu naik!Kalo engga,gue tinggalin nih." Feb menyuruh Febyanka dengan nada mengancam.
"Iya." Febyanka melepas tasnya dan melemparnya kearah Feb. Ia mulai memanjat pagar dengan hati hati.
Aksi Febyanka berhenti saat memikirkan cara turun dari atas pagar.Ya,Febyanka bingung bagaimana turunnya.Sedangkan ia tidak mungkin loncat kebawah karena ia malu rok seragamnya yang pendek dan Feb malah mendapat kesempatan emas saat menangkap dirinya loncat dari pagar.
"Cepetan,Byanka!Lu tinggal loncat apa susahnya.Lu malah berenti disitu. Cepetan loncat!Keburu pak Ujang mergokin kita. Mikir apalagi sih lo?" ucap Feb mendongakkan kepalanya mulai jengah dan kesal.
"Gue malu." ujar Febyanka to the point.
"Malu kenapa, Mocan?" tanya Feb lembut
"Gue pake rok pendek,gue malu loncatnya.Enak banget ya lu jadi cowo.Bisa menang banyak." ucap Febyanka masih berdiri diatas pagar.
"Ya gue enak liat kayak gini lah.Lu gak turun turun,gue bisa liat lebih lama." ujar Feb santai.
"Kurang ajar lu.Yaudah gue loncat sekarang.Tapi lu harus tutup mata nangkap gue nya." titah Febyanka
"Gimana gue mau bisa nangkap lo kalo gue tutup mata. Ntar gue salah sasaran nangkapnya.Bisa bisa bokong lo dicium aspal." tutur Feb jengah
"Jangan kebanyakan bacot lu ah.Tutup mata lu sekarang." Febyanka bersiap untuk loncat.
Feb menurut menutup matanya sambil mengulurkan kedua tangannya lebar.
Febyanka loncat dari pagar berhambur kearah Feb saat mata Feb sudah tertutup.Sreekkkk
Bughghgh!!!
Feb membuka matanya saat Febyanka berhambur kearahnya dan mereka jatuh bersamaan.Febyanka menimpa tubuh Feb dan tangan Feb melingkar dipinggang Febyanka dengan sebelah tangannya menyentuh punggung Febyanka. Mereka saling menatap.
Jantungnya saling berdegup kencang tak karuan.Febyanka cepat cepat bangkit dari atas tubuh Feb dan segera merapikan seragamnya.
Feb terduduk sambil menatap Febyanka yang berdiri dihadapannya.
"Thanks." ucap Febyanka dingin dan memalingkan tatapannya ke sembarang arah dan ia mengulurkan sebelah tangannya pada Feb untuk membantunya bangkit.
Feb meraih tangan Febyanka dan mencoba bangkit
"Dua kali,gue ketiban gajah." ketus Feb saat setengah lagi hampir berdiri tegak.Tapi Febyanka refleks menjatuhkan Feb kembali karena mendengar ucapan Feb.
"Awwww,njing sakit pantat gue." ringis Feb sambil memegang bokongnya yang baru saja mencium aspal.
"Mampus lo" semprot Febyanka lalu meninggalkan Feb.
"Byanka!Tunggu." teriak Feb pada Febyanka.
Febyanka menghentikan langkahnya dan melirik kearah Feb.
Feb langsung menghampiri Febyanka.Saat sudah berada dibelakang Febyanka,Feb melepaskan jaket merahnya dan langsung mengikatkan jaketnya kepinggang Febyanka.
"Eh,Eh,Eh kenapa?" tanya Febyanka bingung sambil melirik kearah jaket yang melingkari pinggangnya lalu berbalik menatap Feb.
"Rok belakang lo sobek.Si merahnya keliatan. Gue gamau lo diketawain siswa lain." ujar Feb lembut sambil menatap Febyanka.
Tampaknya Febyanka malu,ia menundukkan kepalanya.Baru kali ini ia diperlakukan manis oleh sahabat kecilnya itu.
Feb langsung menggandeng tangan Febyanka menautkan jemarinya ke jemari lentik nan mungil milik Febyanka. Ia menuntun Febyanka menuju kelasnya melewati koridor sekolah.
Saat sampai di ambang pintu kelas,mereka melepaskan tautan jemarinya.
Mereka mendapat tatapan sinis dari Bu Leni guru PKN.
"Masuk!" titahnya tegas
Mereka berdua masuk dan berjalan menghampiri bangkunya.Tapi Bu Leni menyerukan nama mereka kembali
"Siapa yang nyuruh kalian duduk?" tanya bu Leni ketus.
Mereka kembali ke depan kelas menghampiri bu Leni dengan jalan malas.
"Ini nih yang ibu maksud perbuatan menyimpang tuh." semprot bu Leni seraya berucap pada siswa dikelasnya.
Bu Leni kembali menatap tajam Feb dan Febyanka.
"Kalian,berdiri disini sampe pelajaran saya selesai." perintah bu Leni tegasMereka menuruti perintah bu Leni sebagai hukumannya dengan tenang dan santai.
"Mampus lo,curut" semprot salah satu siswa laki laki dan diikuti gelak tawa 3 siswa lainnya.
"Awas lu ya bertiga." Feb menatap sinis teman sekelasnya itu
"Sudah!Kalian jangan ikut ikutan juga!Kalian mau berdiri disini?" ancam bu Leni pada 3 siswa itu.
Mereka langsung terdiam.30 menit kemudian...🕤🕤🕤pukul 09.30 am.
Pelajaran PKN selesai,dan mereka terbebas dari hukuman.Mereka berhambur menuju bangku yang terdapat 3 siswa tadi.Mereka menghempaskan bokongnya dibangku pojok dengan lemas dan lelah.
"Kok lu bisa telat sih,Feb?" tanya salah satu dari 3 siswa tersebut yang tengah duduk diatas meja.
Feb malas menjawab pertanyaan temannya itu.
"Gimana gak telat coba,dianya aja tidur dah kayak bangke." Febyanka menjawab pertanyaan temannya itu.
"Lu yang bangunin gue terlalu siang" tukas Feb menyalahkan Febyanka yang duduk disebelahnya.
"Kampret lu,masih untung gua bangunin,jing!Bukannya makasih,malah nyalahin gua." semprot Febyanka membela dirinya dan menoyor kepala Feb.
"Iye iye iye...makaseh,Mocan." ucap Feb malas.
"Mocan? Apaan tuh?" tanya Febyanka bingung pada ucapan Feb diakhir.
"Monyet cantik." jawab Feb sambil mengulum senyum.
"Ngatain gue monyet?" tanya Febyanka dengan nada tinggi
Mereka tertawa geli menertawai Febyanka yang akhir akhir ini mood nya lagi ancur.
"Feb,Manuel,Jack,Chris,kalian bisa gak berenti ketawain gue?" ujar Febyanka risih.
Mereka langsung terdiam
"Lu kenapa sih belakangan ini unmood gitu?" tanya Jack penuh selidik
"Lagi pemes mungkin" ucap Manuel santai
Febyanka hanya diam mengabaikan ocehan teman temannya.
"Pemes apaan,cuk?" tanya Jack tak mengerti
"Elah,masa lu ga tau.Pemes tuh PMS,hari hari dimana para cewe emosian dan cowo jadi pelampiasan emosinya." ucap Chris menjelaskan.
"Contohnya gua.Gua yang selalu jadi pelampiasan emosinya." tukas Feb malas.
"Kalo lo semua liat sahabatnya lagi unmood gini,seharusnya lu pada hibur gue napa sih.Traktir gue makan kek,bukannya banyak ngoceh kayak beo." cerocos Febyanka sebal
"Oh,Mocan gue mau di traktir makan?" sahut Feb lembut
"PEKA dikit napa sih jadi cowo." ketus Febyanka.
"Yaudah, yo ke kantin.Keburu abis waktu istirahatnya." ajak Chris pada sahabatnya.~•~•~•~•~•~•~•Bersambung~•~•~•~•~•~•~
gimana,guys?
Seru gak?
Ya,tau...part awal kurang rame
Tapi,bakal aku usahain nambah feel nya.
Thanks buat yg udah baca karya saya
Harap tinggalkan vote & comment nya,ya....makasih❤😆See you on the next part😊👋👉
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS or Love
Romance'Kita', mungkin panggilan itu terlalu akrab untuk waktu sekarang yang telah membuat semuanya terasa asing. Tidak seperti dulu yang penuh dengan cerita tawa. Karena disini aku yang terlalu perasa. Terlalu egois bahwa kau adalah seutuhnya milikku. Hin...