Part 47 : The Tragedy Against Us

46 4 0
                                    

Soundtrack :
Alan Walker ft. Danny Shah - The Spectre

Guys,saya persingkat PART 47 ya. Saya gak akan jelasin secara detail soal adegan kecelakaan dan perawatan di RS nya. Ok,cuma itu aja.
Happy Reading...

============================

Febyanka POV

"Velasco!"

"Febzka Velasco!"
Satu nama itu yang aku gumamkan dengan sekuat tenaga memanggil dirinya yang keadaannya entah seperti apa.

Nafasku tersenggal,rasa pusing dikepalaku semakin membuatku seperti mabuk.
Aku berusaha bangkit untuk menghampirinya yang tak jauh dari posisiku tergeletak sekarang. Melihat keadaannya yang lemah tak berdaya itu membuatku ingin menangis berteriak histeris sejadinya. Namun itu tidak bisa,hanya air mataku yang mewakilkan semuanya. Aku melempar helm yang sempat aku gunakan ke sembarang arah. Tak mempedulikan lagi keadaan pelipisku yang mengeluarkan darah. Masa bodoh, yang aku khawatirkan hanya Feb.

Aku ingin tau keadaannya sekarang. Hanya ingin membuktikan ia masih sadar walau aku tau pasti dia terluka berat. Mengingat keadaan motornya yang rusak parah tak berbentuk akibat ledakan yang berasal dari tangki bensinnya yang bocor juga tabrakan dari motor lain.

Aku tidak tau seperti apa kronologi kejadiaannya yang membuat ku menghantam motor didepanku dan berlanjut sampai motor paling depan,yang jelas awalnya adalah dari arah belakangku. Bisa dibilang,ini kecelakaan beruntun.

"Feb! Febzka! Wake up!" aku berteriak dengan sekuat tenaga walau terdengar lirih. Aku tidak bisa menjelaskan keadaannya sekarang.

Aku melihat ke arah dua pembalap lain yang keadaannya tak jauh beda dengan keadaan Feb sekarang. Tak sadarkan diri.

Perlahan tapi pasti aku dapat menjangkaunya. Mengguncangkan tubuhnya berharap ia masih sadar.
Aku melepas helmnya dan menopang kepalanya di pahaku.

"Feb! Febzka! Can you hear me?"
"Feb! Bilang sesuatu,lo masih sadar kan?"
"Feb! Tetep sadar,please! Tim medis bakal kesini."

Lirihku dengan suara yang masih parau,menepuk pelan kedua pipinya. Namun apa? Ia masih saja diam tak bersuara dan tak bergerak. Gerakan dadanya yang masih teratur,itu cukup membuatku lega. Setidaknya dia masih bernafas.

"Febzka!" bisikku tepat ditelinganya,kemudian mengecup pelipisnya yang berlumur darah. Entah bagaimana ia mendapat luka dipelipisnya padahal kostum balapan yang dipakai sudah terjamin tidak akan mengakibatkan luka parah seberapa fatalnya kecelakaan disirkuit. Aku pun tak mengerti.

"Say something,please!" bisikku lagi yang semakin terdengar lirih. Aku tak tau harus bagaimana lagi agar Feb bangun, karena perlahan titik hitam itu datang menyambutku dan sepertinya aku tak sadarkan diri. Kepalaku pusing sekali dan pendarahan dipelipisku semakin banyak.

***

Febzka POV

Aku melihat ada sekitar tiga motor dibelakangku. Aku tetap optimis menang,bahwa aku dapat menaklukan sirkuit Sachsenring ini.

Dibelakangku ada sang juara MotoGP Qatar, dan diposisi belakangnya ada Jossy sang penakluk hatiku,then dibelakang Jossy aku tidak cukup tau siapa pembalap itu.

Jarak garis finish hanya beberapa meter lagi. Sedikit lagi aku akan menembusnya,dan memenangkan balapan ini.

Namun,kenyataan tidak sesuai dengan impian. Mungkin ini bukan takdirku untuk menang karena entah kenapa tiba-tiba aku merasakan beberapa motor dari belakang saling menghantam dan berakhir padaku. Aku terhempas begitu saja dari motorku,berguling keluar arena. Hanya satu yang masih teringat dikepalaku dan rasa cemas yang sangat tinggi.

FRIENDS or Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang