Soundtrack: Rita Ora - Anywhere
Kemarin gak sempet update,maaf ya. Jadi,part nya aku bikin sedikit panjang yaaa.
Happy Reading
____________________________________Febyanka dan Feb sampai di apartmen Feb. Dengan langkah santai dan percaya diri,Feb merangkul posesif pinggang Febyanka selama menuju apartmennya dilantai 3. Dapat dilihat, di depan pintu apartmen sudah ada ketiga sahabatnya yang sedang duduk lesehan seperti gelandangan lengkap dengan wajah lelahnya.
"Woy! Ngapain lo duduk lesehan disitu udah kayak gembel aja?" tanya Feb ketus saat sudah sampai didekat ketiga sahabatnya itu.
Ketiga sahabatnya tak mengindahkan pertanyaan Feb yang menyebalkan itu. Justru mereka terperangah saat melihat sosok gadis yang dirangkul Feb.
Mereka bertiga mengerjapkan matanya tak percaya melihat sosok cantik itu. Kompak,mereka bertiga berdiri bersamaan sambil tetap memandangi Feb dan gadis disebelahnya bergantian.Feb dan gadis itu merasa risih ditatap oleh ketiga sahabatnya dengan intens.
"Gak nyangka. Feb,lo mentang-mentang jauh dari Feby lo gaet cewe disini. Wagelaseh!" ucap Jack tak percaya.Sementara Feb dan gadis itu tercengang dengan ucapan Jack.
Feb menghembuskan nafas pelan sebelum berkata.
"Lebih baik kita masuk dulu! Jangan diem disini. Apalagi kalian bikin malu aja duduk lesehan segala kayak gembel." tukas Feb sedikit kesal."Ya kali ada gembel ganteng kayak kita bertiga, sekali lirik langsung pada minta foto." sambar Manuel tak terima ucapan Feb.
"Ah,berisik lo." balas Feb yang langsung masuk kedalam kamar hotelnya diikuti ketiga sahabatnya dan juga gadisnya itu.
Mereka duduk disofa.
"Mau minum gak?" tawar Feb pada ketiga sahabatnya.
"Air mineral aja deh. Kita bertiga memutuskan vakum minuman berbau alkohol." sahut Chris mantap.
Feb mengangguk lalu pergi mengambil 4 gelas air mineral dan disimpan dimeja,setelahnya ia duduk disebelah gadisnya itu.
Seperti orang yang sudah lama tersesat digurun yang gersang,ketiga sahabat Feb meneguk air mineral dalam sekali tegukan."Hey,cewek! Boleh dong kenalan." sapa Manuel dengan kerlingan mata menggoda.
"Dia punya gue. Seenaknya lo main goda cewek orang. JONES boleh,asal jangan sampe rebut cewek orang." ucap Feb pada Manuel tajam tak terima gadisnya digoda.
"Serakah amat lo udah punya Feby juga. Gue bilangin lo selingkuh,baru tau rasa lo dijadiin samsak sama si Feby." gerutu Manuel.Ketiga sahabat Feb tidak menyadari bahwa gadis cantik itu adalah Febyanka. Entah bagaimana cara pandangan mereka pada Febyanka sehingga tak mengenalinya.
"Seberapa bedanya sih gue dandan kayak gini sampe mereka pada gak ngenal gue. Tau gini,gue ogah banget berubah penampilan kalau bukan karena pacar gue sendiri." batin Febyanka.
Feb menghela nafas lalu menatap ketiga sahabatnya datar.
"Serius lo pada gak kenal sama siapa nih cewek?" tanya Feb pada ketiga sahabatnya.
"Gak!!" jawab ketiganya kompak sambil menggeleng cepat.
Feb melirik ke arah gadisnya lalu memberi kode lewat tatapannya.
Gadis itu mengangguk lalu kembali menatap ketiga lelaki didepannya. Gadis itu berdiri dan langsung saja berucap...
"Jahat banget lo pada sampe gak kenal sama gue cuma karena penampilan gue kayak gini. Gue Febyanka." tegas Febyanka kesal sambil mendengus.
Langsung saja ketiga sahabatnya terkejut dengan tatapan tak percayanya. Menatap Febyanka dari atas sampe bawah beberapa kali.
"Anjir,serius lo itu Feby?" tanya Jack tak percaya.
"Mau gue tonjok lo biar percaya kalo gue ini Febyanka.?" sahut Febyanka kesal.
"Gila...Febyanka yang kayak preman terminal kemana ya?" tanya Manuel.
"Yang kayak preman udah berubah jadi anggun gini? Gue berasa mimpi." sahut Jack lagi.
Sedangkan Chris dari tadi diam tak berucap lebih memilih menatap pemandangan cantik didepannya.
"Udah,guys! Feby keliatan makin cantik kalo penampilannya kayak gini." ucap Chris yang sedari tadi hanya diam.
Febyanka kembali duduk.
"Kalo gak ada Feb,udah gue jadiin pacar." ucap Manuel yang dihadiahi tatapan tajam oleh Feb.
"Lo sexy banget,Feby." Chris berdecak kagum.
Febyanka langsung tertawa lepas mendengar pujian Chris.
"Mau gue cokel tuh mata? Jangan kelamaan natap cewe gue nya" ucap Feb tajam dengan nada mengancam.
"Jangan dong." ucap Jack,Chris dan Manuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS or Love
Romance'Kita', mungkin panggilan itu terlalu akrab untuk waktu sekarang yang telah membuat semuanya terasa asing. Tidak seperti dulu yang penuh dengan cerita tawa. Karena disini aku yang terlalu perasa. Terlalu egois bahwa kau adalah seutuhnya milikku. Hin...