Part 28: Confused and memories

42 7 0
                                    

Maaf ya,part ini sempat aku unpublish karrna ada beberapa kesalahan. Salah aku sendiri gak di cek ulang lagi.
Maaf ya atas ketidak nyamananya. Dan,MAAF BARU DI UPDATE SEKARANG✌✌✌

••|Happy Reading|••

1 bulan berlalu...

Mereka telah selesai menghadapi UN. Mereka semua dinyatakan lulus. Perayaan perpisahan pun diadakan di Bali.

Hari ini, Febyanka dan teman-teman satu kelasnya berada dikelas.
"Feby,lo ikut perpisahan gak?" tanya Alice.
Febyanka menggeleng pelan.
"Kenapa?" tanya Alice sedikit kecewa.
"Gue gak bisa ikut. Ada acara yang lebih penting dari perayaan itu." jawab Febyanka ketus.
"Feby! Please,ini terakhiran." ucap Alice jengah.
"Ya,gue tau itu dengan baik. Terakhiran,bukan berarti kita semua gak akan ketemu lagi. Kita pasti akan bertemu lagi entah kapan waktunya." balas Febyanka datar.
"Ah,ya udah deh. Terserah lo." Alice mendengus kesal.
"Feby,tapi seenggaknya lo bisa ikut meriahkan perpisahan disana tepatnya di pantai. Lo sama Ferry bisa nge DJ disana. Liburan gratis, makanan ditanggung sekolah, dan beruntungnya buat kalian berdua yaitu dapat uang juga." oceh Alice penuh semangat berapi-api.
Febyanka berdecak sebal.

Ya,kini semua orang tau bahwa Febyanka dan Ferry adalah DJ terkenal yang sering diundang ke acara-acara meriah yang fantastis. Mereka sudah tidak lagi menutup identitas mereka dengan penampilan tertutupnya.

"Feby,please!" Alice tak berhentinya memohon pada Febyanka.
"Gak. Gue gak bisa." tolak Febyanka mentah-mentah.
"Feby,lo bisa sekalian honey moon sama si Ferry disana." ucap Alice frontal.
Tentu saja, orang-orang disana langsung melirik ke arah Febyanka dengan ekspresi tercengang.
Febyanka menggeram kesal.
"Al...liiiiceee!!!" Febyanka menggertakkan giginya saat memanggil nama Alice.
Alice langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Maaf,Feby!" ucap Alice acuh.
"Kapan-kapan gue bawain lakban buat lo atau kalau bisa gue obras bibir seksi lo itu. Mau?" ancam Febyanka dengan gaya premannya.
"Ampuuun,gak sengaja." Alice mendengus sebal.
"Gara-gara lo pikiran orang-orang jadi salah paham. Siapa juga yang mau honey moon disana." Febyanka memutar bola matanya jengah.
"Iya,maaf. Becanda." balas Alice tersenyum.
"Ya kali,gue honey moon disana sama Ferry kalau udah halal." ucap Febyanka acuh.
"Kalau bukan sama Ferry?" tanya Alice menaik turunkan alisnya.
"Yaa,sama gue lah." ucapnya santai.
Itu bukan suara Febyanka bukan juga suara Alice. Itu suara...
"Feb? Lo? Sejak kapan disini?" tanya Alice sedikit kaget.
Sedangkan Febyanka hanya bisa mendengus kesal.
"Gue keluar dulu,ya. Mau ketemu Ferry." pamit Febyanka yang mulai risih dengan kehadiran Feb yang akhir-akhir ini selalu tiba-tiba muncul didekatnya.

Belum sampai Febyanka berdiri, Feb sudah menjatuhkan bahu Febyanka untuk tetap duduk.
"Duduk!" perintahnya dengan suara dalam.
Febyanka berdecak kesal.
"Ck! Apaan sih lo? Gak usah so' ngurisin hidup oranglain. Perhatiin sana bidadari lo." bentak Febyanka dan langsung berlari meninggalkan kelas menuju lapangan futsal.

~
Dari kejauhan,Febyanka dapat melihat kekasihnya itu sedang latihan futsal bersama para juniornya. Ia membawa sebotol mineral untuk kekasihnya. Febyanka duduk di tribun dan memanggil kekasihnya itu.
"Ferry!"
Orang yang dipanggil pun menoleh dan langsung menghampiri Febyanka dengan senyuman lembutnya.
"Hai!" sapa Ferry yang langsung duduk disebelah Febyanka.
"Nih,minum dulu!" Febyanka menyerahkan botol air mineral itu pada Ferry.
"Makasih,sayang." balas Ferry lembut. Ia membuka tutup botolnya dan langsung meneguknya setelah itu ia simpan kembali disebelahnya.
"Pulang, yuk!" ajak Febyanka semangat.
"Tapi,aku lagi latih para junior aku." balas Ferry.
"Ck! Kamu itu cuma senior,bukan guru pembimbing disini. Kecuali,kamu emang pengen jadi pelatih disini. Lagian kita kan udah gak punya lagi jadwal. Kita udah free,jadi bebas mau pulang kapanpun. Ayolah,aku bosen disini." rengek Febyanka membuat Ferry gemas.
Ferry sejenak berpikir dan mengangguk.
"Oke,aku izin pulang dulu ke guru pembina." ucap Ferry saat akan berdiri, namun ditahan Febyanka.
"Apalagi, sayang?" tanya Ferry malas.
"Gak usah izin segala. Udah,ayo!" Febyanka menarik Ferry keluar dari area lapangan futsal. Tujuan pertamanya sekarang adalah kembali ke kelasnya untuk mengambil tasnya.

FRIENDS or Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang