Ini kayaknya bakalan banyak typo karena baru selesai diketik langsung di up. Jadi ingatkan yoh 😅
Btw, Jangan lupa vote dan komen yah 😆😆
...
Kalian pernah mendengar jika rasa penasaran seseorang lebih mengerikan dari pada rasa haus karena tidak minum air selama setahun? Dan kali ini itulah yang kurasakan sekarang. Rasa penasaran yang tidak kunjung terjawabkan. Gelisah namun tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencari jawabannya. Aku terlalu gengsi untuk memulai dan terlalu malas untuk mendengar gosip-gosip murahan yang berasal dari karyawan yang sirik denganku.
Yah, aku tidak akan menyangkal jika pesonaku berhasil membuat dua pria tampan bisa mengalihkan tatapannya padaku. Yang pertama Basuki. Laki-laki ganteng dengan mata hitam kelamnya yang teduh selalu tersenyum ramah padaku, menyapaku dengan hangat, dan sangat... sangat baik. Apalagi karena ia sering menggratiskanku cemilan kalau (dengan) tanpa sengaja bertemu di restonya. Dan- oh ternyata resto yang pernah aku datangi dengan bu Kayla, Suaminya (yang benar-benar howwwwt itu) dan Sean sialan (yang sayangnya harus memiliki wajah ganteng) adalah tempatnya kerja.
Dan yang kedua adalah Sean. Sean Erlangga yang benar-benar tampan, mempesona, karismatik dan penuh wibawa dan sayangnya dia benar-benar berbanding terbalik dengan Basuki. Hanya karena sebuah kesalahan yang sebenarnya adalah karena ulahnya, dia selalu membuliku habis-habisan. Membuatku seperti babunya ketimbang bawahannya. Selalu menyuruhku melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak masuk dalam joblist-ku. Namun begitu, orang-orang yang melihatnya malah salah mengartikan. Mereka malah menganggap kalau aku sedang berusaha untuk mendapatkan perhatiannya. Entah apa yang ada di pikiran mereka.
Ah, lupakan tentang itu. Yang lebih penting sekarang adalah masalah rasa penasaranku yang tak kunjung hilang. Gosip yang dimaksud mbak Tari dan Riska belum kunjung terjawab. Saat kutanya mereka malah berbicara tentang hal lain. Entah sengaja atau tidak sengaja, mereka membuatku menjadi sepenasaran ini.
Sejak makan siang itu selesai, baik mbak Tari dan Riska hanya membicarakan tentang Tio dan Kayla. Betapa mengagumkannya pasangan itu. Tio yang tampan dan Kayla yang cantik. Dan bukan hanya itu saja, mereka malah membayangkan bagaimana rupa anak mereka, padahal Kayla saja belum mengumumkan kalau ia sedang mengandung. Lalu yang paling mengenaskan adalah rencana mereka untuk menjodohkan anak mereka dengan anak pasangan itu, padahal mereka saja belum mendapatkan pasangan, lalu bagaimana caranya mereka mendapatkan anak? Pergi ke bank sperma? Dan saat itu aku hanya menggeleng dan menghela nafas, tidak ingin masuk dalam percakapan absurd itu.
"Aaaarrrgggghhhh... penasaran ini seperti panu. Gatal dan mengganggu, tapi tidak bisa hilang tanpa obat. Aku penasaran ya Allah." aku berteriak untuk melepaskan frustasi yang mengganjal dada.
"Jangan teriak-teriak. Lo kayak orang gila yang baru diputusin sama pacar sesama penghuni RSJ"
Aku mendelik tajam kepada adikku yang sedang menggeleng penuh dramatis di ambang pintu kamarku setelah membuka pintu kamarku tanpa izin.
"Keluar. Gue gak butuh pengganggu sekarang." kataku seraya melempar bantal tidur pada Indah agar ia segera menghindar dan pergi.
"Ck, namanya juga orang gila. Pikirannya pastilah gak waras." katanya lalu keluar namun tidak mentup kembali pintu kamarku.
Aku mendengus kasar dan kembali berteriak untuk memanggil anak itu, "Indah tutup pintu kamarku!!!"
Dan sayangnya, dia tidak kembali untuk menutup pintu kamarku. Arrgghhh, dasar adik kurang ajar. Bukannya datang menghilangkan kadar setres, dia malah menambahnya.
Tidak berapa lama kemudian, dia kembali dan membawa cengiran yang entah kenapa semakin membuatku dongkol.
"Keluar, woi..." kataku seraya berteriak. Saat ini, aku tidak sedang berada di dalam mode ingin bercanda. Rasa penasaran ini perlahan-lahan menggerogoti tubuhku, membuat sistem tubuhku tidak seimbang termasuk pikiranku untuk segera mengetahui kebenaran tentang gosip itu, dan aku benar-benar tidak tahan dengan semua itu. Dan jika ditambah dengan kelakuan kurang ajar adikku, maka dipastikan, besok penampilanku akan sama dengan mayat hidup karena tidak bisa tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTART
Romance"Sleeping Beauty seri 2" Label menjadi pengangguran abadi akhirnya tidak lagi disandang oleh Aria setelah ia lolos dan bekerja di perusahaan besar. Tapi, kalau bosnya seperti Sean yang seenaknya sendiri, tukang buli, dan pemaksa sepertinya Aria haru...