Bagian ini saya potong dan menjadikannya dua bagian karena terlalu panjang dan takutnya loading di Hp kalian lama. Btw, semalam harusnya saya up, tapi jaringan lemot. Giliran sudah di up beberapa bagian justru hilang, jd saya tulis lagi.
Vote dan comment ditunggu 😀
...
Sudah lebih beberapa menit berlalu sejak aku meninggalkan ruangan Sean, namun kata-kata laki-laki itu masih tercetak jelas dalam ingatan. Dan sampai sekarang kata-kata itu masih belum kumengerti maksudnya.
Aku merasa seperti bermain roller coaster saat bersamanya. Satu sisi ia seolah melakukan pendekatan padaku, lalu selanjutnya ia akan menjatuhkan aku dengan kata-katanya yang sadis. Seperti waktu dia menolongku ketika aku pingsan di tengah hujan, memberiku tempat berteduh tetapi setelahnya ia membuatku malu, atau ketika ia menjemputku ke acara aqiqah keponakan Gilang, ia memperlakukan aku dengan begitu lembut hingga membuat aku hampir lupa diri lalu selanjutnya ia membuatku marah karena menipuku. Dan aku yakin, kalian pasti tahu apa itu.
Arrgggghhh, stop it! Sudah cukup dengan Sean. Laporan untuk hari ini belum selesai diperiksa. Daripada kena kata-kata mutiara dari Sean yang sangat menyentil hati dan bisa buat kejang-kejang, lebih baik diselesaikan.
Lalu getar ponsel mengalihkan pandanganku. Satu pesan masuk dari nomor sama yang membuatku panas dingin. Sean.
Kamu mau saya jemput untuk turun sama-sama?
Mataku membualat. Gila. Sean gila. Apa ia mau menambah bumbu micin pada gosip yang beredar?
Tanganku mengetik cepat, membalasnya.
Tidak.
Bapak tunggu saya di basement sajaTidak sampai sedetik ia membalasnya.
Oke
Kamu mau kita makan siang bareng?Ampun. Orang ini kenapa sih? Mau menggodaku atau ia benar-benar sedang pendekatan?
Aku menggeleng. Tidak mungkin. Jangan sampai ge-er. Takutnya nanti terluka saat realitanya malah tidak sesuai dugaan.
Terima kasih tawarannya, Pak. Tapi, saya mau makan siang dengan Mbak Tari dan Riska.
Yah sudah.
Kalau gitu kita makan bareng.What?
Kalian pernah nonton kartun Scoby Doo saat matanya melotot? Kalau begitu bayangkan aku begitu di benak kalian. Karena hal itulah yang sedang kulakukan sekarang.
Apa Sean ingin membuat aku menjadi bulan-bulanan orang-orang di kantor ini? Kenapa ia bertindak begitu sih?
Bapak bercanda yah? tanpa sadar aku mengetik seperti itu lalu mengirimnya. Cepat-cepat aku menghapusnya sebelum ia membaca dan menganggapku bawahan kurang sopan.
Gak usah, Pak. Terima kasih sebelumnya. Tapi, saya, Mbak Tari dan Riska sudah janjian.
Bapak makan dengan Jessi saja.
Atau dengan orang-orang yang meeting aja, Pak. Lebih berfaedah. Saling mendekatkan diri supaya tercipta kerja sama yang baik antara bawahan dan atasan, kan bagus Pak.Sedetik, dua detik sampai semenit tidak ada balasan darinya. Fix, ia ingin aku menderita.
Aku memejamkan mata mencoba mengerjakan yang lain sambil sesekali melirik ponsel, barangkali ada balasan dari Sean. Namun, sampai setengah jam kemudian aku belum juga mendapat balasan.

KAMU SEDANG MEMBACA
RESTART
Romansa"Sleeping Beauty seri 2" Label menjadi pengangguran abadi akhirnya tidak lagi disandang oleh Aria setelah ia lolos dan bekerja di perusahaan besar. Tapi, kalau bosnya seperti Sean yang seenaknya sendiri, tukang buli, dan pemaksa sepertinya Aria haru...