1. Kawasan Pedesaan

17K 718 61
                                    

Terbayang bagaimana kondisinya? Desa yang seharusnya banyak sawah hijau, asri dengan berbagai pepohonan, indah dengan pemandangan gunung yang hanya terlihat seperti bayangan.
Tapi, apa jadinya jika Desa yang berada dipinggiran Kota?
Jalan raya semakin banyak, ruko-ruko saling berdampingan, rumah bahkan gedung tinggi mulai berdiri tegak.
Begitu adanya, keadaan Desa yang asri hilang. Hanya karena perubahan zaman, yang menginginkan wilayah Kota semakin luas.

Tetapi, tidak dengan satu tempat, yang ada setelah melintasi Kota tersebut. Kita akan menemukan Desa yang letaknya berdampingan dengan Kota. Terbilang di Desa tapi ada Jalan raya dengan berbagai kendaraan mulai dari yang kecil sampai yang besar sudah banyak yang berlalu-lalang.
Mau dibilang Kota pun, di satu tempat ini masih sangat Asri dengan pepohonan hijau yang mendominasi.

Ketika melewati Desa tersebut, kamu akan dibuat takjub. Suasana yang awalnya ramai ala perkotaan, lalu berganti dengan teduhnya pepohonan di sisi jalan. Udara segar khas pedesaan, suasana damai yang membuat tenang. Saat melintas di Desa ini kamu akan menemukan rumah dengan atap yang sangat pendek, ala rumah-rumah di pedesaan, bukan? Kamu juga akan menemukan jalan setapak yang membawa kamu pada perumahan warga yang letaknya di bagian tengah pepohonan.
Sejauh mata memandang, kamu akan melihat gunung yang tampak seperti bayangan. Sayangnya, gunung tersebut memang hanya bayangan. Karena letaknya, sangat jauh dari kawasan ini. Lalu beberapa kilometer di depan, akan ada perempatan. Perbatasan untuk menuju Kota berikutnya. Dan suasana asri ala pedesaan pun seakan hilang digantikan oleh hiruk pikuk kota kembali.

Namun, sebelum kamu sampai dibayangan gunung yang entah dimana keberadaannya itu, kamu akan disuguhkan dengan sawah yang hanya ada beberapa petak, namun masih terbilang sangat luas. Bukankah pedesaan identik dengan sawah? Nah, letak sawah di Desa tersebut adanya disekitaran kawasan pesantren. Saat melintas di jalanan utama dari satu kota ke kota berikutnya, maka gambaran tadi yang akan kamu temukan. Perkotaan yang ramai lalu berganti dengan pedesaan yang asri, gedung tinggi pun digantikan dengan pepohonan yang teduh. Sebelum menemukan perempatan, maka kamu akan bertemu dengan Pesantren yang sangat luas.

Pondok Pesantren Al-Ihsan.

Kawasan pesantren ini dikelilingi sawah, dengan pemandangan di depannya yaitu jalanan utama tempat melintas kendaraan antar-kota. Di seberangnya terdapat beberapa warung kecil dan warung makan yang biasanya tempat jajan para santri. Juga ada jalan setapak menuju rumah warga.

Sebelum sampai di gerbang Pesantren, nanti akan dihadapi dua pilihan, karena ada dua gerbang yang akan membawa kendaraan menuju pesantren. Gerbang utama, yang tepat berada di seberang warung makan itu gerbang yang akan menuju sekolah terlebih dahulu. Beda dengan gerbang yang berada di sebelah kanan, gerbang tersebut langsung menuju pesantren, hanya saja perlu beberapa meter menuju gerbang utama.
Kawasan ini tertutup, sebelum masuk gerbang yang menuju ke sekolah, terdapat pagar yang menjulang tinggi diberbagai sisinya. Berbeda dengan gerbang satunya, saat memasuki gerbang yang agak pendek, kamu hanya akan menemukan sawah disebelah kanan, dan pagar menjulang disebelah kiri, yang mana pagar tersebut adalah kawasan sekolah.

Saat gerbang tinggi yang menuju ke sekolah itu terbuka, yang pertama kali kita lihat adalah dua jalan di sebelah kanan dan kiri gerbang, itu masuk kawasan parkir, yang masing-masing ada pos untuk keamanannya. Lalu di depan gerbang, terdapat lapangan luas, dengan beberapa pohon di setiap sisinya dan ada sekitar tiga kursi panjang. Saat melihat sebelah kanan, ada lagi lapangan yang bisa dibilang itu termasuk lapangan olahraga, dengan beberapa alat olahraga di pojokan kanannya. Pohon besar tetap mendominasi bagian sisi lapangan.
Saat melihat sebelah kiri, hanya ada rerumputan hijau, yang sangat rapi. Dan tersambung ke bagian samping gedung. Di pojokan terdapat taman bunga, yang kalau dilihat dari jauh hanya ada bunga mawar. Tapi dengan berbagai jenisnya. Tetap indah, 'kan? Jika ditata rapi seperti itu?

Beralih ke seberang lapangan, tepat di depan gerbang, setelah lapangan adalah gedung, gedung dengan 3 tingkat. Dari sudut manapun kita tau, kalau itu gedung sekolah. Gedung itu nampak membelakangi gerbang, yang terlihat dari gerbang hanya jendela jendela kelas.
Gedung yang memanjang ke sebelah kanan, sepanjang lapangan utama dan lapangan olahraga. Di tengah gedung tadi, terdapat lorong yang nampaknya menuju gedung yang lain.
Sedangkan sebelah kiri hanya ada rerumputan yang menyambung dari taman di sebelah kirinya lapangan utama tadi.

Entah apa maksudnya letak keadaan ini. Tapi ini sangat indah, berbeda dari sekolah yang biasanya.

Ketika masuk lewat lorong, kita akan dipertemukan dengan berbagai macam gedung yang enak dipandang mata. Warna yang dipilih sangat kontras dengan tempat yang ada disini.
Seperti yang tadi diceritakan, di atas lorong ini adalah gedung sekolah. Sekolah untuk SMA tepatnya. Untuk bagian dari lorong ini lalu gedung sebelah kiri untuk SMA, dengan tangga yang berada tepat disebelah kiri lorong. Dan sebelah kanan memanjang sampai depan itu untuk gedung MTS. Gedung MTS pun sama, terdapat 3 lantai, dengan tangga yang berada dipojok kanan. Pertengahan gedung terdapat beberapa pohon dengan beberapa kursi memanjang. Tampaknya ini juga lapangan, namun jarang terpakai. Hanya untuk upacara, sepertinya. Terlihat dari tiang bendera yang berada di salah satu sisinya.
Lalu di belakang gedung SMA, tepatnya sambungan dari lahan rerumputan tadi adalah gedung untuk sekolah MI dan TK. Di tengah gedung itu, ada beberapa tempat bermain yang dikhususkan untuk anak TK, juga lapangan yang tak begitu luas seperti lapangan sebelumnya.

Diujung gedung MTs, ada satu gerbang lagi. Tak lain dan tak bukan itu adalah gerbang memasuki wilayah pesantren.
Pertama membuka gerbang tersebut, yang akan kita temui adalah pos keamanan dengan beberapa bunga yang menggantung. Membuat pos itu nampak indah. Lalu meluaskan pandangan, akan bertemu dengan gedung 2 tingkat, dengan membentuk huruf L, di sebelah kiri. Dan sebelah kanan hanya memanjang. Dua gedung tersebut adalah pondok untuk putra. Sejajar dengan pos keamanan, terdapat komplek, semacam perumahan yang dikhususkan untuk para ustadz dan ustadzah. Komplek ustadz jelas menghadap gedung pondokan putra. Begitupun komplek ustadzah, menghadap pondokan putri. Namun, pondokan putri hanya memiliki satu gedung yang memanjang. Di depannya terdapat rumah Kyai yang begitu megah.
Lalu gedung serbaguna, Aula, juga Masjid adanya di depan rumah kyai, sebelum memasuki kawasan pondok putri.

Bagaimana, sudah dapat gambarannya?

-------------

Berjuang Tanpa Pengungkapan (COMPLETE) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang