28. Mendekat, Lagi?

2.3K 170 6
                                    

Hari pun berlalu, tak terasa hari ini adalah hari terakhir MPLS, hari dimana penutupan MPLS akan dilaksanakan.

Faiza dan Azizah begitu antusias di acara ini, pasalnya setelah acara ini mereka akan resmi menjadi siswi SMA.

"Untuk seluruh siswa-siswi kelas 10 harap segera berbaris di lapangan, sekali lagi semua murid kelas 10 segera berbaris di lapangan," ucap MC di depan sana.

Semua murid pun berlarian menuju lapangan, karena sebelumnya mereka ada di ruang kelas.
Dan tak lupa, mereka membawa balon gas yang telah diperintahkan oleh anggota OSIS. Entah untuk apa balon itu.

"Balon yang kalian bawa bisa dikumpulkan pada 3 kakak di depan sini," ucap MC itu kembali.

Balon pun dikumpulkan pada Arkan, Sinta juga Firman. Setelah balon terkumpul, mereka bertiga membawa balon itu ke dalam ruang OSIS yang kebetulan ada di dekat kantor. Mengikat menjadi satu dan diberi tali yang panjang dibawahnya juga diberi batu besar agar balon itu tak terbang. Dan tali panjang itu akan dipotong nanti saat sudah diresmikan. Di tali itu pun terdapat banner kecil yang bertuliskan.

MPLS SMA Daarul Ihsan tahun 2018.

Dan harapan-harapan yang dituliskan menggunakan spidol disekitar tulisan besar tadi.

"Assalamualaikum wr.wb. Apel penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah akan segera dimulai. Masing-masing pemimpin barisan menyiapkan barisannya," ucap MC memulai apel tersebut.

Pemimpin barisan yang bertugas pun mulai menyiapkan barisannya. Apel dimulai sampai acara yang ditunggu tiba.

"Pemotongan balon harapan akan dilakukan oleh kepala sekolah," ucap MC itu, lagi.

Terlihat Arkan dan Firman membawa balon gas tadi ke lapangan. Ternyata tidak semua balon diikat menjadi satu. Ada beberapa anggota OSIS di sana yang memegang balon. Ada juga anggota OSIS yang di atas teras kelas, untuk menembakkan percikan kertas juga serbuk berwarna di atas sana.

"Dengan diawali bismillahirrahmanirrahim, kita tutup acara awal tahun kita ini dengan balon harapan yang kita terbangkan. Semoga harapan-harapan kita ke depannya bisa tercapai," ucap bapak kepala sekolah seraya menggunting tali pada balon gas tadi.

Balon pun terbang berbarengan dengan bunyi ledakan demi ledakan yang berasal dari beberapa OSIS di atas sana. Juga tepuk tangan dari semua yang menyaksikannya.

"Alhamdulillah, hari ini seluruh murid kelas 10 resmi menjadi siswa maupun siswi di SMA Islam Darussalam," ucap kepala sekolah kembali mengundang tepuk tangan juga riuh pikuk suasana di lapangan.

Betapa meriahnya suasana lapangan hari ini. Terlihat semua guru sangat bangga pada panitia yang sudah menyiapkan semua ini. Juga terlihat kebahagiaan seluruh anak kelas 10 yang sudah resmi menjadi siswa juga siswi di sekolah ini.

Acara pun selesai, karena acara hari ini hanya Apel penutupan, jadi semua murid dipulangkan.
Dan kebetulan seminggu pertama masuk sekolah ini jam pelajaran belum terlalu aktif. Maka dari itu anak kelas 8 dan kelas 9 maupun kelas 11 dan kelas 12 masih berkeliaran bebas tanpa dimarahi guru.

"Akhirnya jadi anak SMA," ucap Azizah dengan bangganya. "Dan mulai Senin kita ganti seragam, Za!" lanjutnya lagi.

Selama MPLS mereka masih mengenakan seragam MTs. Karena hari ini hari Jum'at, dan dihari Sabtu ada rapat awal tahun untuk para guru. Jadi, sekolah diliburkan dan masuk lagi di hari Senin.

"Biasa aja kali Azizah," jawab Faiza dengan jengah.

Azizah tertawa. "Bahagia sumpah gue, terharu juga pas tadi balon terbang. Berasa ikut terbang gue," ujar Azizah dengan tangan yang tak bisa diam.

"Berlebihan bangett, kalau lu ikut terbang ya ga bisalah. Yang ada nih ya, itu balon kebawa sama badan lu yang gendut ini gimana sih lu!"

"Gue ngga gendut!" jawab Azizah sedikit berteriak.

"Iya iya lu semok, lu bohay, lu aduhay," ucap Faiza sambil tertawa.

"Ngga usah pake ketawa juga, Za. Asal lu tau ya, gue ini sexy!" jawabnya dengan penuh penekanan dikalimat terakhir.

Dan Faiza sudah tak bisa menahan tawanya lagi, akhirnya dia tertawa terbahak-bahak di depan banyak orang yang tengah menatapnya. Karena mereka sedari tadi mengobrol sambil berjalan pulang.

▪▪▪▪▪

Sesampainya di rumah Faiza langsung mengambil air wudhu dan menunaikan salat zuhur. Selepas salat dia merebahkan badannya, melihat langit-langit kamarnya dengan senyum yang menghiasi bibirnya.

Flashback on.

"Ngga usah gengsian, nih makan!"

Faiza menoleh pada asal suara tersebut dan seketika mematung.

"Malah ngelamun," ucapnya sambil melambaikan tangan di depan wajah Faiza.

"Udah makan, diajak makan sama temen lu ngga mau. Dan gua yakin, lu pasti lagi mikirin gua 'kan? Makanya gua dateng kesini," lanjutnya seraya menaik-naikan alisnya.

Faiza terkejut, langsung mengalihkan pandangan dari wajah yang ada di depannya itu.

"Apasih ih, ngapain disini coba," jawab Faiza ketus, padahal ia tengah menutupi kegugupannya.

"Ngga usah gugup juga, biasa aja ihh," rayunya.

"Ngeselin banget sih ih," jawab Faiza menunduk, mukanya sudah merah karena digoda seperti itu.

"Ngga usah manyun, mending makan," ucapnya sambil menyodorkan makanan dan membukakannya.

"Noh udah gua bukain, masa mau gua suapin juga," lanjutnya.

"Eh ngga, iya gua makan." ucap Faiza sambil mengambil sendok dan mulai memakan.

Arkan yang melihatnya pun tersenyum puas.

"Nah gitu, gua pergi dulu. Abisin yaa, ini airnya," ucap Arkan seraya mengelus puncak kepala Faiza dan berlalu meninggalkan Faiza yang tercengang disana.

Flashback off

Di hari kedua Arkan menghampiri Faiza dan memberikan perhatian. Awalnya Faiza masih tetap pada pendiriannya dengan cuek dan tak ingin merespon apapun dari Arkan. Tapi hati dan logika berbeda pendapat.  Akhirnya dengan mudah sang hati menerima kehadirannya kembali.

Tak hanya di hari kedua, hari ketiganya pun Arkan masih sama. Menghampiri Faiza dengan membawakan makanan. Entah sudah direncanakan atau tidak. Azizah yang biasanya bersama Faiza, saat itu justru tidak ada.
Dan di hari ketiga, Faiza mulai mau banyak bicara dengan Arkan.

Faiza yang tengah melamun pun sadar. "Secepat itu gua menerima lu lagi?" gumamnya sambil tersenyum.

-----------------------------

Meli double update nih! 😍

Berjuang Tanpa Pengungkapan (COMPLETE) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang