2. Faiza Aisyah Syabila

11K 560 56
                                    

Nonton dulu media di atas, ya! 😂😘

▪️▪️▪️▪️▪️

"Mi, Izza pergi dulu. Sudah telat banget," pamitnya seraya mencium tangan sang Ummi, dengan gelagat yang sangat buru-buru.

"Lagian dari tadi disuruh mandi bukannya mandi, giliran ditinggal Ardilla baru deh kelabakan nyari kamar mandi." Yang dimarahi hanya cengengesan sambil berlalu meninggalkan Ummi-nya.

Faiza berjalan cepat sedikit berlari, bel tinggal 10 menit lagi, tapi ia tak ingin telat untuk hari ini. Kebiasaannya selalu telat walau hanya beberapa menit, dan Ardilla selalu meninggalkannya jika ia sudah telat seperti ini. Alhasil, ia harus berjalan sendirian.

"Faizaaaaa," ada suara tapi tidak ada orang? Faiza berhenti di lorong yang diapit oleh ruang guru dan ruang tata usaha. Kemungkinan suara tadi berasal dari salah satu ruangan itu.

"Hey!" Muncullah Pak Ahmad dari balik pintu ruang guru,.

"Ya Allah, saya kirain siapa, Pak. Ada suara tapi enggak ada orang. Bapak kaya kentut," ucapnya polos setengah terkejut.
Pak Ahmad melotot, tapi tak urung ia juga tertawa, karena memang dirinya salah. Kaca ruang guru terbilang gelap dari luar, dan pintunya pun tertutup, mana mungkin Faiza tahu kalau dirinya yang memanggil barusan.

"Maaf-maaf," jeda tertawa sebentar. "Ini bapak mau minta tolong, bisa?"

"Saya mau disuruh apa nih, Pak? Ke warung? Wah, dapet jajan dong saya, Pak." Faiza menjawab dengan girang, diselingi canda di setiap ucapannya.

"Ah, kamu ini. Bapak minta tolong rapikan buku-buku ini, letakkan di lemari sana. Nanti kamu minta bantuan siapa gitu biar cepat selesai." Pak Ahmad menunjuk tumpukan buku yang berada di lantai, nampaknya buku ini buku baru untuk semester tahun ini.

Faiza tertawa, 'buku yang terlihat sedikit, masa harus minta bantuan?' batinnya.

"Bapak becanda nih, buku sedikit kaya begini saya juga bisa sendiri, Pak."

"Iya sudah kalau kamu bisa, bapak tinggal dulu. Terimakasih sebelumnya, ya."

"Siap komandan dan sama-sama bapakku yang ganteng." Lalu pak Ahmad pergi, dan Faiza mulai menata buku-buku tadi.

Setelah selesai menata semua buku, Faiza pamit dan langsung menuju kelasnya.

Baru saja Faiza akan menaiki tangga, tapi sudah ada gerombolan anak lelaki yang sangat Faiza kenal.

"Za, baru dateng?" tanya Bayu yang duduk di anak tangga keempat dari bawah, Faiza mengangguk.

"Kebiasaan telat, ya, Za? Cantik, pintar, tapi suka telat, idaman nih." Syahrul yang sangat senang memberikan Faiza gombalan pun mulai beraksi.

"Za, sini dulu aja. Belum ada guru lewat kok," kata Azis menawarkan.

Segerombolan anak laki-laki yang sedang berkumpul di tangga itu termasuk anak-anak yang nakal, tapi sangat akrab dengan Faiza.

"Telat beberapa menit mah gapapa, yang penting enggak ketinggalan pelajaran aja sih gua mah." Faiza menjawab ucapan Syahrul. Lalu menatap Azis, "Boleh juga tuh. Beliin gua es, kek. Gerah bener ini, capek juga abis bantuin Pak Ahmad,"

"Ooo, udah dateng dari tadi?" Faiza bergumam sebagai jawabannya.

"Nih, minum aja punya gua. Belum dibuka kok." Bayu menyodorkan es-nya, dan Faiza menerimanya.

"Thanks," kata Faiza, lalu duduk di lantai di samping Bayu, dan meneguk minuman tersebut.

Kebiasaannya kalau sudah bergabung dengan anak-anak ini, ya kebablasan. Keasikan mengobrol, sampai lupa waktu.

Faiza Aisyah Sabila.
Gadis pandai yang sangat dikenal oleh para guru, juga selalu ramah di kalangan anak lelaki, dan terbilang sangat baik hati di hadapan murid perempuan.

Faiza termasuk murid yang aktif dalam berorganisasi, dia juga terkenal dengan kecerdasannya. Nama Faiza sangat dikenal seantero sekolah. Ditambah jabatannya sebagai sekretaris OSIS yang terbilang tegas dan aktif, membuat namanya semakin harum.

Faiza juga sering menjadi rebutan para murid lelaki, jelas. Siapa yang tidak suka pada gadis cantik yang cerdas seperti Faiza ini, kan?


--------------------------

Bagaimana? Sudah tertarik dengan Faiza?
Komentarnya, yok! 😘

Berjuang Tanpa Pengungkapan (COMPLETE) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang