Chapter 1

786 35 1
                                    

Seorang gadis sedari tadi terus saja meratapi gundukan tanah didepannya. Tak henti-hentinya air mata keluar dari kelopak matanya. Tak peduli dengan orang-orang disekelilingnya.

Ucapan dukacita dari tadi tak henti-henti pula berdatangan padanya, yang membuat air mata itu semakin deras saat memdengar bela sungkawa yang mereka ucapkan.

"Reta, Udah ya. Ikhlasin Mami sama Papi" ucap seorang Lelaki jangkung yang berada disampingnya

"Kalo Reta sedih terus mereka gak akan tenang disana. Jadi udah ya kita pulang ya" bujuk lelaki itu pada Gadis yang dipanggilnya Reta

Sedangkan Reta masih sesegukan menahan tangisnya. Orang-orangpun sudah membubarkan diri. Ia hanya menganggukkan kepalanya dan berdiri lalu beranjak pergi.

--

"Mi,Pi kenapa Mami sama Papi jahat sama Reta?" lirih Reta sambil memandangi foto kedua orang tuanya

"Kenapa Mami sama Papi tega tinggalin Reta sendiri?"

"Kenapa Mi? Pi? Reta nakal ya Mi,Pi sampe ditinggalin gini?"

"Kalo iya, maafin Reta Mi,Pi. Reta janji gak bandel lagi" lirihnya

Ceklek

Pintu kamar itu terbuka saat seseorang perempuan paruh baya memasuki kamar itu. Reta tak mempedulikannya, dia tetap memandang foto yang dipegangnya.

"Reta. Kamu jangan nangis lagi ya?" ucap perempuan itu, seraya mengusap lembut rambut Reta

"Reta sayang Mami sama Papi tapi kenapa mereka tinggalin Reta?" tanya Reta dengan suara lirihnya

"Mami sama Papi bukannya gak sayang sama Reta. Mereka sayang sama Reta, tapi Tuhan lebih sayang Mami sama Papi. Makanya mereka pergi sayang" jawab perempuan itu dengan sendu

"Tapi..."

"Ssst, Reta sayangkan sama Mami Papi?" tanya Perempuan itu yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Reta

"Kalo Reta sayang, udah ya nangisnya ya. Mama mohon sama Reta" lirih perempuan itu

Tak ada jawaban dari Reta. Perempuan itu hanya memeluk tubuh Reta yang masih bergetar.

"Kamu jangan takut sendiri ya. Karena sekarang kamu bakal tinggal sama Mama. Kamu mau kan?" tanya nya lagi

Reta rasanya berat jika harus meninggalkan rumah ini,rumah yang memiliki banyak kenangannya bersama Orang Tuanya. Tapi dia tak ada pilihan lain selain harus pindah dari sini.

"Tapi Ma,jangan jual rumah ini ya. Reta mohon" pintanya pada perempuan tang dipanggilnya Mama

"Iya sayang. Ini rumah kamu,jadi semua hak kamu" jawabnya seraya tersenyum pada Reta

"Makasih Ma. Beruntungnya Reta punya Mama Tiri sebaik Mama" ucap Reta sambil memeluk Mamanya

"Iya sayang, sudah seharusnya Mama sayang pada anak Mama bukan? Mama sayang banget sama Reta. Jadi jangan sedih lagi ya"

"Iya Ma"

Reta memeluk tubuh Mama Tirinya-Ariani- dan bersyukur dalam hatinya karena bisa memiliki Mama Tiri sebaik Mamanya ini.

Tanpa mereka sadari,ada sepasang mata yang sedari tadi menatap penuh amarah pada mereka. Dan pergi saat keduanya berpelukan

--

"Ini kamar kamu sayang. Mama sudah siapin kamar ini untuk kamu" ucap Mama

Ya,3 hari setelah itu Reta memang pindah ke Jakarta dirumah Mamanya. Bahkan dia harus berpindah sekolah dari Bandung,walaupun dia berat tapi dia harus pindah dari sana.

AretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang