'Aku rindu, tapi perasaanku seakan menjadi kelabu'
Areta Syakinara Archandra
---
Udara segar kota Amsterdam memang sangat menyejukkan. Hari ini sudah seminggu Reta menikmati suasana dikota orang lain. Dan sudah 3 hari dia tidak lagi berada di Rumah sakit.
Setiap pagi, Reta selalu berkeliling disekitar kediaman Oma nya menggunakan sepeda. Awalnya Oma nya melarang Reta, karena takut terjadi apa-apa dengan Reta. Tapi akhirnya dia mengijinkan karena Reta itu sangat keras kepala.
Reta menapkkan kakinya ditaman dekat rumah Oma nya. Dia merasa damai disini, serasa tidak ada beban yang ditanggungnya, tidak ada pikiran yang banyak membuatnya pusing. Dia benar-benar tenang dan nyaman disini.
Dibukanya ponsel baru yang diberikan Oma nya beberapa hari yang lalu, lalu dia membuka aplikasi instagram tapi tidak menggunakan akunnya. Dia menggunakan akun lain untuk login instagram. Lalu perlahan dia menscrol beranda yang menampilkan gambar orang-orang yang dirindukannya.
Bohong jika dia tidak rindu dengan mereka. Reta tak pernah absen men-stalk instagram mereka, sedikit kerinduannya terobati dengan cara ini.
Olin, Abel, Harsen, dan Gabriel. Orang-orang terdekatnya yang teramat dirindukannya. Lalu bagaimana dengan Faris? Apa Reta tidak merindukannya? Reta sendiri tidak tahu, harus bagaimana dia mengekspresikan rasanya pada Faris. Dia terlalu sakit tapi juga terlanjur mencinta.
Ingin rasanya Reta memberi kabar pada mereka, tapi Oma nya melarangnya dan juga hati kecil Reta menyetujui hal itu. Dia belum siap untuk menghadapi hidupnya lagi. Dia ingin seperti ini dulu, tenang tanpa beban.
Dia pernah hidup sedamai ini, saat dulu orangtuanya masih ada. Tidak ada tangis kesedihan, luka yang menyakitkan, yang ada hanya kasih sayang dan cinta yang diterima. Dia ingin kembali ke masa dulu, jauh sebelum dia mengenal Jakarta dan orangnya.
"Reta rindu kalian, kalian rindu Reta gak ya?" gumamnya.
Lalu dia melihat kembali postingan Abel beberapa hari lalu, Abel memposting foto mereka bertiga, Abel, Olin dan dirinya. Disana Abel meuliskan kerinduannya pada dirinya. Senyumnya terangkat melihat itu, dengan begini dia merasa disayangi oleh orang lain selain keluarganya.
Mata Reta memanas, tapi sebisa mungkin dia tahan, dia tidak mau terlihat lemah didepan orang lain.
Dia tidak boleh sedih, saat ini dia sedang diberi ruang untuk menenangkan hati. Ya, dia disini harus bisa menenangkan hatinya, bukan menambah kesedihan hatinya.
---
Setelah kejadian Harsen dan Faris berkelahi dikelas, sejak saat itu pula Dera dan Abel serta Olin seperti berjarak. Abel memutuskan untuk duduk berdua dengan Olin sedangkan Dera dengan Sesil, anak kelas yang duduk dibelakang meja Abel dan Olin.
Baik Abel maupun Olin berusaha sebiasa mungkin, tapi mereka tetap berjarak. Begitupun Dera, dia merasa terbuang gara-gara kejadian tempo hari. Padahal dia tidak bersalah sama sekali.
"Lin, Reta sekarang lagi apa ya? Apa dia udah bangun dari tidurnya? Gue kangen banget" rengek Abel yang terdengar oleh Dera.
Olin menghela nafas sejenak "Gue juga kangen Bel, tapi ya mau gimana lagi. Kita cuma bisa nunggu kabar aja"
Mendengar hal itu Dera menjadi iri, sekhawatir itu orang-orang pada Reta? Bahkan Harsen yang notabenya cowok saja sangat emosi mengingat Reta.
'sepenting itu dia bagi kalian?' batin Dera bertanya-tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Areta
Teen FictionSeorang gadis cantik bernama Areta Syakinara Archandra yang ditinggal mati oleh Orang tuanya dan harus tinggal bersama Mama dan Saudara tirinya. Seorang Areta yang tidak mengerti akan cinta, yang akhirnya merasakan pahit manisnya cinta. Akankah kis...