Chapter 49

138 8 4
                                    

Pertandingan basket putri dimulai, tampak team IPA menguasai bola sejak dimulainya permainan. Tak mudah sebenarnya menghdapi anak IPS, karena mereka cukup pandai dalam bermain, tapi hal ini bukan hal yang besar bagi Reta.

Dengan masker yang menutupi wajahnya, dia terus menggiring bola menuju ring lawan. Tanpa berlama-lama dia mengangkat tinggi bola diatas kepalanya, dan berhasil, poin pertama didapatkan oleh teamnya.Sorak-sorak menyerukan kubu IPA membuat keadaan semakin panas. Anak IPS yang tak mau kalah, menyerukan jargon mereka.

Sedangkan ditengah lapangan sana, Reta berusaha terus menguasai bola meski beberapa kali dia kecolongan oleh adik kelasnya itu. Sudah dikatakan, mereka tak bisa dianggap remeh.

Babak pertama hampir selesai, sedangkan poin keduanya hampir seri tapi masih diungguli oleh anak IPS. Reta tentu saja tak akan membiarkan hal ini terjadi. Saat ini Dena, sedang mendrible bola mendekati ring lawan. Reta yang telah berada didekat ring lawan memberi kode pada Dena untuk memberinya bola. Dan tepat, Reta menangkap sempurna bola itu dan memasukkannya ke ring lawan.

Babak pertama habis dan kedua tim poinnya seri. Reta tersenyum senang dibalik maskernya. Setelah tiupan panjang peluitvsang wasit, Reta segera menuju pinggir lapangan, melebur dalam keramaian. Dia tak mau jika yang lain curiga dan melihatnya.

Dia memutuskan ke toilet untuk beristirahat sejenak disana.

---

"Gila, yang pake masker siapa sih Lin? Kok jago banget mainnya?" tanya Gabriel.

Harsen mengangguk menyetujui apa yang diucapkan Gabriel. Bahkan permainan gadis itu seperti pemain profesional, Harsen saja jika dilawankan dengannya akan sulit mengalahkannya. "Tapi kok dia langsung ngilang gitu ya? Gak ikut teamnya disana?" bingung Harsen.

"Kita juga gak tau, mungkin itu Elsa soalmya dia gak keliatan tadi" ujar Olin.

Padahal Olin sendiri tak yakin jika yang bermain sangat apik tadi adalah Elsa, pasalnya kemarin-kemarin permainan Elsa tak sehebat itu. Tapi Olin mengenyahkan pikirannya, begitupun Abel yang memiliki pemikiran yang sama dengan Olin.

---

Pertandingan basket putri kembali berlangsung hingga sekarang babak terakhir. Babak ini penentuan siapa yang akan memegang juara baslet putri SMA Gladi. Dari tiga babak sebelumnya, team IPA unggul dua kali, dan IPS satu kali. Yang artinya, kemenangan hampir ditangan IPA.

Dan saat ini adalah menit-menit terakhir dari babak ini. Sementara pon terus diungguli oleh anak IPA, anak IPS yang terungguli merasa kesal. Salah satunya menatap sinis pada gadis bermasker yang terus menguasai bola, yang tak diketahuinya jika itu adalah Reta.

Teamnya sudah ketinggalan banyak poin, dia geram dengan lawannya itu. Dari awal sampai akhir dia menutupi wajahnya dengan masker, dia penasaran apa yang ditutupi kakak kelasnya itu dibalik maskernya. Dengan gerakan cepat dia mendekati lawannya itu yang terus mendrible bola, dan dalam hitungan detik pertandingan akan selesai. Dan tepat, ketika Reta memasukkan bola kedalam ring, saat itu pula lawannya menarik maskernya kasar.

Peluit panjang dari wasit dan apa yang dilakukan oleh orang itu dilapangan terjadi secara bersamaan. Masker yang sedari tadi dikenakan Reta sudah terkapar diatas lantai lapangan.

Reta mematung ditempatnya dengan dilihat oleh semua orang yang ada disana. Permainan telah usai dan dia pemenangnya, tanpa pikir panjang Reta melarikan diri dari sana, sebelum semua memaksanya.

---

Olin dan teman lainnya yang bearda dipinggir lapangan terus bersorak dengan detik-detik terakhir pertandingan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AretaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang