Happy Reading:)
Reta terus membuntuti Faris sampai parkiran. Dia lelah rasanya berdebat dengan Faris. Tapi entah mengapa dia suka sekali jika terus berinteraksi dengan Faris.
"Udah sih ngambeknya" bujuk Reta
"Big no!"
Reta mengerucutkan bibirnya. "Yaudah deh, Reta pulang naik taksi aja atau angkutan umum"
Reta berlalu dari hadapan Faris dengan wajah yang ditekuk. Tapi belum cukup tiga langkah, tangannya sudah ditarik oleh Faris, dan membisikkan sesuatu di telinga Reta.
"Jangan jauh-jauh dari gue, jauh lo bikin gue rindu" bisiknya
Blush. Pipi Reta memerah padam menahan malu sekaligus bahagia. Ritme jantungnya pun bergerak cepat. Reta berusaha menetralisirkan kembali jantungnya dan bersikap senormal mungkin.
"Apaansih, sok-sok an ngegombal. Gak cocok tau" ledek Reta.
"Yah, padahal gue udah searching di Google cara gombalin cewe" keluh Faris.
Dalam hitungan detik, tawa Reta pecah di udara. Bagaimana mungkin Faris bicara blak-blakan jika dia searching cara menggombali perempuan. Hello! Ini jaman kapan? Sehingga dia menggombal saja butuh bantuan Google.
"Lucu ya?" tanya Faris
"Banget" Reta mencoba meredakan tawanya "Abisnya lucu sih, ada cowok kayak Faris tampang CoolBoy tapi gak bisa gombali cewek"
"Abisnya gue gak pernah gombali cewek" jujur Faris. Lalu Faris tersenyum kecil "Gue bahagia liat lo ketawa bahagia gitu, apalagi alasan ketawa lo adalah gue"
Tak ada sahutan dari Reta. Hanya sebuah senyuman yang muncul diwajah gadis itu, serta semburat merah dipipinya. Tanpa perlu dikatakan lagi, jika Reta Double, bahkan Triple bahagia.
---
Kisya sedang berada di rumahnya saat ini. Dia dari tadi hanya menonton televisi, dia sedang ingin menikmati hidupnya tanpa beban.
Dia ingin melupakan sejenak masalahnya. Bahkan Reta dan Faris saja seperti dianggap angin berlalu. Mama Ariani pun bingung dengan perubahan sikap putrinya itu.
Siang ini Mama sudah pulang dari kantor. Saat memasuki rumah, dia melihat putrinya sedang menonton televisi diruang tengah. Dia berjalan mendekati Kisya.
"Kamu udah pulang sayang?" tanya Mama basa-basi. Kisya hanya bergumam menjawab pertanyaan mamanya.
Mama mendudukan dirinya disamping Kisya. Dia membelai lembut rambut Kisya "Kamu sudah semakin besar dan dewasa nak" ujar mama.
Kisya menatap mama lalu memeluknya sebentar "Maaf ma" bisik Kisya.
"Anak mama gak pernah salah apapun sama mama"
Kisya mendongakkan wajahnya, tatapan sendu terpancar dari wajahnya "Aku gak mau kehilangan kasih sayang dari mama, cukup papi aja ma"
Mama mengangguk "Iya sayang, kamu akan selalu mendapatkan kasih sayang mama. Antara kamu dan Reta gak ada yang mama bedakan. Kamu beruntung karena masih memiliki mama, sedangkan Reta? Di tidak punya siapa-siapa. Hanya kita" ucap mama "Kamu mengertikan nak?"
Kisya sedikit tak terima, tapi untuk saat ini dia tidak bisa melakukan lebih. Dia ingin melupakan masalah itu sejenak. Kisya mengagguk dalam pelukan mama.
Decitan suara pintu terdengar dari arah pintu utama. Seorang gadis dengan surai hitam memasuki rumah dengan senyum manis diwajahnya.
"Assalamu'alaikum"
KAMU SEDANG MEMBACA
Areta
Teen FictionSeorang gadis cantik bernama Areta Syakinara Archandra yang ditinggal mati oleh Orang tuanya dan harus tinggal bersama Mama dan Saudara tirinya. Seorang Areta yang tidak mengerti akan cinta, yang akhirnya merasakan pahit manisnya cinta. Akankah kis...