Saat ini Reta sedang berada di UKS, karena tadi dia masih sedikit syok atas kejadian tadi. Ditambah dengan keadaannya yang sedikit berantakan.
"Coba lo jelasin ke kita kejadiannya gimana Ta" paksa Olin pada Reta yang masih duduk diatas brankar
"Aku juga gaktau Lin. Aku masuk semua masih baik-baik aja, tapi waktu aku mau buka pintu malah dikunci dari luar" jelasnya dengan sedikit bergetar
"Tapi tadi didepan pintu wc ada tulisan 'sedang diperbaiki'. Gue yakin ada yang ngerjain lo" Olin memang sudah tak sabaran sejak menghilangnya Reta tadi.
"Untung ada kak Faris sama Gabriel yang nolongin kita nyari lo" ucap Abel yang mendapat tatapan bingung dari Reta
"Kok kak Faris bisa ikut nyari aku?" tanya Reta yang sedari tadi ditahannya
"Tadi saat kita lagi panik-paniknya dan berlarian nyari lo, gak sengaja gue nabrak kak Faris. Nah gue muka gue panik jadi dia nanya gue kenapa. Yaudah gue kasih tau, eh dia malah mau nolong. Ya udah gue iya in aja" jelas Abel sangat detail
"Aku harus bilang makasih sama dia" ujar Reta
"Gakusah, gue udah bilang tadi. Gue gak mau Kisya makin gencar nyelakain lo" Olin menatap datar Reta
"kak Kisya?" Reta bingung dengan perkataan Olin
"Iya, gue tau pasti dia yang udah ngerencananin ini semua. Dia itu licik,semua cara bisa dia lakuin buat kepuasan dia sendiri" Ucap Olin menggebu-gebu "apalagi jika dia tau yang nolongin lo itu kak Faris, dia bakal sangat marah"
"Iya Ta. Apa kata Olin bener. Kita gamau lo makin dibully sama mereka" Abel tampak risau dengan keadaan Reta sekarang.
"Iya iya. Yaudah kita sekarang masuk kelas aja yuk, kan udah bel dari tadi. Aku juga udah mendingan kok" bujuk Reta pada keduanya
"Yaudah yuk"
Mereka bertigapun bergegas menuju kelas. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang menatap mereka. Lebih tepatnya menatap Reta. Dengan tatapan penuh kebencian.
"Hari ini belum seberapa Areta. Gue bakal bikin lo benar-benar menderita" kalimat itu kalimat yang dilontarkan oleh orang itu. Kisya.
---
"Lo udah baikan?" suara itu membuat Reta yang hendak memasukka bakso disendok ke mulutnya itu terhenti.
Saat ini mereka memang sedang dikantin. Reta duduk bersama Abel, Olin dan Gabriel dimeja pojok kantin.
Reta mendongakkan kepalanya menatap orang itu. Tatapan mereka beradu, tapi tak lama karena Reta segera menunduk kembali.
"Aku udah gakpapa kak. Makasih udah nolongin" cicit Reta pelan
"Syukurlah" setelah mengucapkan itu Faris pergi berlalu begitu saja.
"Itu beneran kak Faris?" tanya Abel memastikan yang mendapatkan anggukan oleh ketiga orang dihadapannya.
"Gila! Kak Faris yang dikenal cuek tiba-tiba datang kesini cuma mau nanyain keadaan Reta. Gila-gila bakalan hot news ini" Abel tampak kaget dengan kelakuan Faris barusan.
"Udah sih gitu aja lebay" sinis Olin
"Olin itukan..." ucapan Abel dipotong oleh Olin "Berisik bel!" mendengar itu Abel hanya mengerucutkan bibirnya.
"Makin jelek tau gak kalo lo gitu Bel. Hahaha" Gabriel mengejek Abel dan tertawa terbahak-bahak.
Sedangkan Reta hanya diam dan merenungi perkataan Abel tadi. 'Kak Faris cuek dan tiba-tiba perhatian ke Aku?' batin Reta 'dan ini untuk yang ketiga kalinya' batin Reta lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Areta
أدب المراهقينSeorang gadis cantik bernama Areta Syakinara Archandra yang ditinggal mati oleh Orang tuanya dan harus tinggal bersama Mama dan Saudara tirinya. Seorang Areta yang tidak mengerti akan cinta, yang akhirnya merasakan pahit manisnya cinta. Akankah kis...