Happy Reading:)
---
Terhitung sudah dua minggu Reta berpacaran dengan Faris. Dan selama itu pula Kisya stuck dengan rencananya. Dia berniat untuk menyelakai Reta, tapi Omanya masih menetap dirumahnya.
Jika diluar rumah? Selalu ada Faris yang bersama Reta, belum lagi teman-teman Reta yang lain yang selalu berada disamping gadis itu.
"Gimana dong, Sya? Ini udah dua minggu, kalo lo gak mau biar gue yang lakuin" ujar lelaki dihadapannya.
"Gak usah! Gue mau dia hancur ditangan gue sendiri! Lo bisa paham gak sih?!" sentak Kisya.
"Oke, gue tunggu kedepannya. Kalo lo masih gakmau bergerak, gue yang bakal gencarin rencana lo!"
Lelaki itu beranjak dari kursi cafe dan pergi meninggalkan Kisya. Taklupa dia memakai masker dan topi sebagai penyamaran.
Kisya menopang dagunya dengan tangan. Dia sedang berusaha meyakinkan hatinya untuk rencana kali ini. Kali ini harus bisa, dia harus bisa menyelakai Reta.
"Iya, gue harus lakuin itu. Harus" sungutnya
"Lakuin apa?" tanya Egril yang tiba-tiba muncul di hadapannya.
"Sejak kapan lo disini?" tanyanya balik.
"Baru aja dateng dan liat lo disini sendirian"
Kisya menghela nafas lega, syukurlah. "Harus ya kita selalu ketemu?"
"Gak harus, tapi jodoh" Egril mendaratkan bokongnya dikursi hadapan Kisya.
"Apasih gakjelas. Mood gue udah hancur, ketemu lo makin hancur. Tau gak!"
"Lo makin cantik kalo lagi marah-marah gini, Sya" ujar Egril seraya menatap lekat Kisya.
"Gue emang dari lahir udah ditakdirkan untuk cantik"
Egril terkekeh "Tapi, lo bakal lebih cantik kalo gak jahat sama orang lain"
"Maksud lo apa?" Kisya menatap Egril tajam.
"Berhenti jahatin Reta, Sya"
"Urusan sama lo apa ha?" tanya Kisya tajam.
"Sya, gue cuma gak mau lo semakin terlihat jahat dimata orang-orang. Apalagi yang lo jahatin itu adik lo sendiri, Sya. Reta itu adik lo, lo gak bisa nolak itu"
Kisya menggeleng keras "Gak! Dia bukan adik gue! Sampai kapanpun gue gak sudi punya adik kayak dia!"
Egril memegang tangan Kisya lembut. "Sya, lo gak--"
Kisya menepis tangan Egril. "Gakusah ikut campur urusan gue!" lalu dia beranjak meninggalkan Egril dan berlalu dari sana.
"Gue cuma gak mau hati lo semakin buta akan kebencian, Sya" gumam Egril.
---
Minggu siang, saat yang membosankan bagi Reta. Dari tadi pagi, dia tidak ada kegiataan. Awalnya dia mau meminta Faris menemani dia keluar, tapi Faris sedang menemani mamanya ke rumah saudaranya. Mau mengajak Olin dan Abel? Mereka kan sedang sibuk dengan doi masing-masing.
Dan akhirnya Reta hanya tidur-tiduran di kamar ini, dari tadi dia hanya buka sosmed nya. Tapi rasanya lelah hanya melihat postingan-postingan orang lain. Akhirnya Reta beranjak dari kasur dan membuka lemarinya.
Dia mengambil sebuah kotak yang telah lama disimpannya. Dikotak itu tertulis, About Archandra.
"Udah lama Reta gak buka. Jadi kangen"
KAMU SEDANG MEMBACA
Areta
Teen FictionSeorang gadis cantik bernama Areta Syakinara Archandra yang ditinggal mati oleh Orang tuanya dan harus tinggal bersama Mama dan Saudara tirinya. Seorang Areta yang tidak mengerti akan cinta, yang akhirnya merasakan pahit manisnya cinta. Akankah kis...