BEL masuk setelah istirahat sudah berbunyi, dan Doyeon baru datang ke kantin, bersama Lucas. Untung sih, kantin nggak terlalu penuh jadinya.
Doyeon merebahkan kepalanya diatas meja kantin, paling pojok. Dia masih merasa pusing, badannya juga lemas.
Lucas duduk dihadapannya. "Mau makan apa?"
Gadis itu sedikit mendongkak, lalu menunjuk roda bakso tahu, mi tek-tek dan seblak secara bergantian.
"Yang manusiawi dong. Jatuh miskin ntar gue," cibir Lucas.
"Makanan kantin doang. Pelit banget."
"Nih bujur sangkar dikasih capcin minta starbucks ya. Udah, beli bubur aja. Lagi sakit juga segala mau seblak." Omel Lucas sambil beranjak berdiri dan merogoh saku celananya untuk mengambil uang.
"Siapa lu ngelarang-larang gue." Desis Doyeon sebal sambil menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan.
"Pe, ih ngapain disini?" Tegur Yuqi yang baru saja memasuki kantin bersama Yoojung dan Mina. Dari belakang, Mark mengekori.
Doyeon mendongkak. "Kelas lagi jamkos?" Tanyanya.
Mina menyahut. "Iya, pak Jinyoung ada rapat. Lo ngapain? Bukannya tidur di UKS," katanya bertepatan saat Lucas kembali dengan semangkuk bubur.
"Lah, nih tutup spidol juga ngapain disini?" Tanya Mark kaget.
"Gue sedang menjamu ibu manajer kita yang lagi sakit. Kasian, menderita banget kayaknya." Jawab Lucas santai yang mendapat pukulan dari Doyeon di lengannya.
Yoojung yang hendak duduk disamping Doyeon langsung diinterupsi Lucas. "Udah, udah, sana pulang. Nanti ketularan." Katanya sambil menggibas-gibaskan tangan.
"Dih, gaya lu. Si Depe juga pake pasrah aja lagi." Sahut Yoojung melirik Doyeon yang merebahkan kepalanya diatas meja sambil memejamkan mata.
"Awas, jangan kelamaan mojok. Bukan muhrim." Kata Mark jahil sambil berjalan menuju lapak minuman untuk dibawanya ke kelas. Lucas mendelik sambil menendang bokong Mark untuk cepat-cepat menjauh.
"Ngomong lagi kek, Pe. Garing banget. Sariwawan ya, lu?" Cetusnya yang sudah duduk manis dihadapan gadis itu.
"Wawan bapak gue, jing." Jawabnya pelan yang membuat Lucas tertawa terbahak-bahak. Im Siwan, bapaknya Doyeon, suka dipanggil Wawan. Gak ngerti juga kenapa.
Lucas bersandar sambil asik mengigiti sedotan minumannya. Dia memperhatikan Doyeon yang serius melahap buburnya ogah-ogahan.
Lucas lupa. Dia kan harus membantu gadis itu mendekati sepupunya. Kenapa rasanya males ya?
"Besok malem bang Eunwoo ngeband di acara kampusnya. Mau dateng gak?" Katanya angkat bicara.
Doyeon mendongkak sambil tersenyum hingga matanya menyipit. "Gak usah ditanyalah." Jawabnya kesenangan.
"Yeu, kambing."
"Jam berapa emang? Kayaknya gue harus ke salon dulu."
"Dih, centil banget nih jenggot Saipul Jamil. Jangan buang-buang duit, kasian, gak ada hasilnya."
"Hh, babi."
Lucas tertawa sambil menyuruh Doyeon untuk cepat menghabiskan makanannya.
"Oh, pantes udah nggak mau sama cowok lo. Udah punya yang baru ternyata."
Lucas menoleh, terlihat Arin, Tzuyu dan Sohye yang berjalan ke arah mereka. Lucas melirik Doyeon. Gadis itu terlihat tenang sambil mengunyah(?) buburnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stitches
Fanfiction"Suka sama temen sendiri tuh nggak melanggar HAM, kan?" -Lucas, abg bobrok yang mendadak jadi bucinnya Kim Doyeon, teman seperbobrokannya sendiri. 📌foodie fairy, 2018.
