k e p i n g k e d e l a p a n

1.4K 187 6
                                    

WAKTU Doyeon bilang kalo anak-anak futsal itu susah diatur, kenyataannya emang begitu.

Hari ini adalah jadwal latihan. Tapi selama disekolah, karena pada gak mood, mereka malah asik jajan dan malah jadi gabut-gabutan di lapangan. Ujung-ujungnya, mereka semua ngungsi ke rumah Lucas.

Sebenernya ini adalah hal yang paling mereka hindari. Termasuk Lucas. Cuma modal alaihum gambreng, yang kalah harus rela rumahnya diobrak-abrik dan dengan terpaksa semua makannya dirampok sama teripang-teripang itu.

Akhirnya Lucas tau kalo karma itu emang ada.

Doyeon, Yoojung sama Jaemin lagi makanin kuaci sambil ngatain Haechan dan Jeno yang lagi main PS gak menang-menang. Padahal sendirinya Pou aja gak keurus. Yeri sama Mina lagi didapur, katanya mau mukbang samyang. Sedangkan Lucas, Mark dan Jihoon asik sibuk sendiri dipojokan tangga, entah lagi ngobrolin apa.

Sisanya gak ikut. Yuqi sama Renjun, selaku manusia berotak itu lebih milih bimbel. Sedangkan Jihoon yang biasanya gak ikut acara-acara gabut begini yang menurutnya wasting time, malah semangat banget bahkan dia yang ngusulin.

Itu yang bikin Doyeon aneh. Gak biasanya cowok bertiga itu memisahkan diri dari mereka. Sampe sekarang mereka masih ngobrol bisik-bisikkan yang bikin dia dan Yoojung agak curiga.

"Mereka lagi ngomongin apa sih?" Tanya Doyeon heran.

"Tau. Kalo sampe mereka lagi diskusi dan menyetujui bahwa gue gak lebih cantik dari timun, awas aja, gue sunat satu-satu."

"YOOJUNG IH BECANDAANNYA JOROK!" Doyeon si dramaqueen langsung teriak-teriak macam kampanye RT, sampai tiga cowok sok misterius dipojokan tangga sana terganggu.

"BERISIK TOLIL!" Jihoon ngegas.

"APAAN SIH BANGSAT. LAGIAN LAGI PADA NGEGOSIPIN APA SIH GUE GAK DIAJAK SEBEL."

"Sorry, lady, pria punya selera." Sahut Lucas sok ide.

"Udah napa, Pe, lo anteng aja sana makanin kuaci sama cangkang-cangkangnya. Jangan berisik. Lagi rapat nih." Mark menambahkan. Doyeon cemberut sambil menempatkan punggungnya di sandaran sofa dan kembali berjuang mengumpulkan isi kuaci. Lucas yang melihatnya berusaha menahan senyum meskipun gagal dan Mark memberikan tatapan meledek.

"Lelaki penggibah." Doyeon merutuk pelan. Yoojung mengangguk setuju.

"Nggak ngomongin kalian kok, santai aja. Cowok juga punya obrolan rahasia kayak cewek-cewek," Jaemin menyahuti.

Doyeon mencibir. "Terus kenapa lo gak ikutan?"

"Lah, gue masih dibawah umur."

Daripada kesel, Doyeon sama Yoojung mulai merinding sekarang.

"Mina," Mark manggil, nyuruh Mina yang lagi di dapur buat nyamperin dia. Dasar bucin, lagi pegang panci aja Mina langsung meluncur.

Mark membisikkan sesuatu yang membuat Mina kaget, tapi sedetik kemudian gadis itu tertawa.

"Yoojung! Anter ke minimart yuk, mi-nya kurang nih," tiba-tiba saja Mina menghampiri Yoojung dengan terburu-buru.

"Mager ah, sama Depe aja sana,"

"Dih? Gak ikut campur mon maap."

"Doyeon tuh suka minta jajan, gue ogah. Ayo ah cepetan," akhirnya Yoojung terpaksa nurut, ikut Mina yang gak sabaran narik-narik tangannya buat keluar rumah.

Yeri kembali dari dapur sambil membawa satu cup samyang yang baunya aja bikin usus buntu. Belum sempet Doyeon ambil garpu buat ngerecokin, Mark, Jihoon dan Lucas langsung grasak-grusuk nyamperin mereka di ruang tengah.

StitchesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang