k e p i n g k e t u j u h

1.4K 193 21
                                        

SORE ini Lucas udah standby didepan rumah Doyeon. Tadinya mau masuk, sekalian minta minum soalnya tenggorokannya seret. Degdegan. Nganter gebetan modus rasa ngedate. Tapi pas ditelfon, Doyeon ngegas nyuruh Lucas nunggu diluar aja, soalnya dirumahnya gak ada siapa-siapa dan dia baru beres mandi.

Ya Lucas paham sih.

TAPI KAN HAUS.

"Pe, gue udah dua jam nungguin masa,"

"APA SIH LEBAY BARU JUGA SETENGAH JAM."

Iya, daritadi mereka masih telfonan. Ini ide Doyeon. Katanya takut Lucas disangka mau maling kalo diem doang didepan rumah orang. Tapi menurut Lucas ini malah bikin dia kayak orang gila yang ngomong sendirian.

"YA EMANG LO LAGI NGAPAIN SIH EGO LAMA BANGET."

"BIASA AJA DONG GAK USAH NGEGAS."

"MAKANYA GAK USAH SOK CANTIK. PERCUMA."

"Kasar."

"Iya-iya, Doyeon cantiiiik."

Hhh. Jadi ini rasanya nungguin cewek dandan. Emang ngeselin, ternyata.

"Pe, kalo keluar gue minta air dong, seret nih."

"Mau air susu apa air tuba?"

"Air ketuban aja ada gak?"

"Gak lucu, geblek."

"Situ yang mulai. Air zam-zam ada gak? Biar berkah,"

"Mending lo ke rumah RT gue, pak haji Sobur namanya. Baru pulang umroh. Jadi nanti lo balik kesini gue udah beres langsung cus,"

"Kalo lo nggak tau nih, gue masih punya urat malu, maap-maap aja."

"Gak apa-apa, beliau punya anak gadis, siapa tau lo kepincut."

Tapi gue kepincutnya sama yang lagi ngomong, batin Lucas.

"Lo mah kebanyakan bacot, pantes nggak beres-beres,"

"Iya-iya ini gue lagi turun, elah!"

Dan tak lama kemudian, terlihat Doyeon yang keluar sambil membawa sebotol tempat minum berwarna pink yang membuatnya sedikit kesulitan untuk mengunci pintu.

"Nih," katanya sambil memberikan botol minum itu.

"Nih," katanya sambil memberikan botol minum itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
StitchesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang